Thursday 3 July 2014

Akhirnya BJBR Punya Direksi Baru, Saham Temukan Tumpuan Bangkit

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten ( BJBR ), menetapkan Ahmad Irfan sebagai Direktur Komersial Bank BJB. Penetapan Irfan tersebut membuat Bank BJB saat ini dipimpin oleh dua orang direksi.
Sebelumnya, BJBR hanya dipimpin oleh seorang direksi, yakni Zaenal Aripin, sebagai Direktur Kepatuhan dan Managemen Risiko. Sementara untuk struktur direksi pada Bank BJB yang masih kosong akan kembali diisi melalui RUPS LB kedua yang direncanakan dilakukan akhir tahun 2014. Selain empat posisi direksi yang masih kosong, pemegang saham berencana menambah dua jajaran direksi hingga total direksinya delapan orang.
Ahmad Irfan merupakan salah satu yang dinyatakan lolos uji di OJK dari tiga nama yang diajukan. Namun demikian, pihak BJBR mengatakan calon direksi yang gagal pada uji kompetensi di OJK masih diberi kesempatan untuk kembali mendaftar sebagai direksi dengan syarat memperbaiki kekurangan sebelumnya agar lolos uji OJK.
Sementara itu, Direktur Komersial terpilih mengatakan akan segera bekerja untuk memperbaiki kinerja BJB. Ia juga menegaskan akan memperbaiki kualitas kredit perusahaan pada sektor multifinance, sindikasi perbankan dan proyek pemerintah yang bersumber pada dana APBD dan APBN.
Sepanjang kuartal 1 2014, aset Bank BJB tercatat mencapai 78,9 triliun rupiah dengan rasio LDR yang masih bagus yakni 78,2 persen. Total kredit yang dikucurkan mencapai 45,5 triliun. Saham Bank BJB mayoritas masih dimiliki oleh pemerintah Provinsi Jabar dan Banten, serta kabupaten dan kota sebanyak 75 persen.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari  Kamis (3/7/14), saham BJBR dibuka naik di level 860. Dan setelah itu pergerakannya di tutup di posisi  855. Dengan volume perdagangan saham BJBR mencapai 7,11 juta lot saham dan terus bertambah.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat indikator teknikal, harga saham BJBR semenjak permasalahan internal dengan ditolaknya fit and proper test dewan direksi mereka oleh OJK awal April lalu mengalami pelemahan tajam dan saat ini tengah terkoreksi naik akibat dari hasil RUPSLB yang dapat mendongkrak kondisi fundamental.
Terpantau indikator MA terus bergerak naik sudah menembus bolinger band tengah. Selain itu indikator stochastic menunjukan harga yang menuju zona jenuh beli mengindikasikan harga masih akan berpotensi di zona positif
Sementara itu indikator ADX bergerak menguat ketika  +DI menunjukan bergerak menguat di level 44, hal ini menunjukan penguatan BJBR masih akan berlanjut namun akan sesekali terkoreksi. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga masih akan bergerak bullish di level support bawah Rp 813 hingga resistance Rp 920.

Sumber : Vibiznews