Tuesday, 12 July 2016

Yen Jatuh dalam Penurunan 2 Hari Terbesar Sejak 2014 terkait Sinyal Stimulus

BESTPROFIT FUTURES (13/7) - Yen turun dalam penurunan dua hari terbesar nya terhadap dolar sejak November 2014 seiring investor menunggu rincian dari paket stimulus yang dijanjikan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Mata uang ini turun lebih dari 1 persen terhadap semua dari 31 rekan-rekan utama nya setelah Abe mengatakan ia berencana untuk menambah stimulus fiskal setelah kemenangannya dalam pemilihan majelis tinggi akhir pekan lalu. Abe mengindikasikan pada hari Selasa bahwa ia akan memerintahkan menteri untuk mempersiapkan rencana tindakan lebih lanjut yang bertujuan untuk mendukung permintaan domestik. Saham global menghapus kerugian dipicu oleh referendum Brexit.
Seiring permintaan untuk aset haven berkurang minggu ini, yen telah turun, memberikan kabar baik kepada pejabat pemerintah yang akan lebih memilih mata uang yang lebih lemah untuk meningkatkan ekspor dan mencadangkan inflasi di tengah pelambatan ekonomi global. Yen sudah menguat 15 persen tahun ini terhadap dolar AS.
Yen melemah 2 persen ke level 104,88 per dolar pada pukul 14:11 siang waktu New York, setelah meluncur 2,2 persen Senin. Mata uang ini menyusut 2,1 persen ke level 116,06 terhadap euro dan turun 4,2 persen terhadap pound, yang rebound dari posisi terendah 31-tahun setelah referendum Brexit. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Tajam di 7 Pekan Terkahir Ditengah Kekhawatiran Pertumbuhan

BESTPROFIT FUTURES (13/7) - Emas turun tajam dalam tujuh pekan karena pasar saham naik pada spekulasi bahwa pembuat kebijakan akan bertindak untuk memacu pertumbuhan, sehingga mengurangi kekhawatiran mengenai ekonomi global pasca pemungutan suara U.K. untuk meninggalkan Uni Eropa.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 1,6% untuk menetap di level $ 1,335.30 per ons pada 1:47 siang di Comex di New York, penurunan terbesar sejak 24 Mei. Penurunan tersebut yang keempat secara beruntun, terpanjang dalam dua pekan.
Perak berjangka untuk pengiriman September turun 0,7% menjadi $ 20,171 per ons di Comex.
Di New York Mercantile Exchange, platinum turun dan paladium naik.(yds)
Sumber: Bloomberg

Dow Average Ikuti S & P 500 untuk Berada di Level Rekor Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES (13/7) - Indeks Dow Jones Industrial Average bergabung dengan Indeks S & P 500 untuk ditutup di level rekor tertinggi terbaru, dengan ekuitas AS berada di wilayah positif untuk hari ketiga seiring kenaikan pada harga minyak mentah dan laporan laba Alcoa Inc yang mendorong optimisme terhadap kesehatan perusahaan di tengah awal musim laporan laba.
Produsen komoditas dan saham transportasi membukukan gain yang merupakan salah dua saham dengan gain terbesar saat ini, dengan American Airlines Inc rally 11 persen untuk menjalani hari terbaik mereka setidaknya sejak Desember 2013. Perusahaan minyak dan gas naik ke level tertinggi sejak November seiring minyak meraih kenaikan terbesar nya dalam tiga bulan. Penambang Freeport-McMoRan Inc melonjak 11 persen.
S & P 500 naik 0,7 persen ke level 2,152.06 pada pukul 16:00 sore waktu New York, memperpanjang posisi mereka di level rekor tertinggi setelah kemarin melampaui rekor sebelumnya yang dicapai pada Mei 2015 terkait taruhan dari prospek ekonomi yang cerah setelah laporan pekerjaan Jumat lalu. (sdm)
Sumber: Bloomberg

S & P 500 Sentuh Level Puncak Terbaru; Alcoa Naik seiring Dimulainya Musim Laba

BESTPROFIT FUTURES (13/7) - Ekuitas AS berada di zona hijau untuk hari ketiga, mengirim Dow Jones Industrial Average melampaui rekor penutupan tertingginya pada Mei 2015, seiring para investor menimbang kesehatan perusahaan di tengah awal musim laba.
Alcoa Inc melonjak 5,3 persen setelah produsen aluminium mencatatkan laba kuartal kedua yang mengalahkan perkiraan analis, menandakan dimulainya periode pelaporan laba kuartal kedua. BlackRock Inc, JPMorgan Chase & Co dan Citigroup Inc merupakan salah tiga dari beberapa perusahaan yang akan merilis laporan laba minggu ini.
Saham komoditas, energi dan transportasi menjadi berada di antara saham yang meraih keuntungan terbesar saat ini, dengan American Airlines Inc menguat 8,8 persen, dan menuju harian terbaik nya sejak Oktober 2014. Perusahaan pengangkutan mengatakan mereka mengharapkan penawaran kartu kredit baru dengan Citigroup Inc dan Barclays Plc untuk meningkatkan pendapatan sebelum pajak sebesar sekitar $ 15.5 miliar selama dua-setengah tahun ke depan.
S & P 500 Index naik 0,8 persen ke level 2,153.82 pada pukul 12:54 siang waktu New York, setelah kemarin melampaui level rekor tertinggi mereka dicapai Mei 2015 terkait taruhan dari prospek ekonomi yang cerah setelah laporan pekerjaan Jumat. Dow naik 123 poin, atau 0,7 persen, ke level 18,350.3 hari ini, setelah sebelumnya melewati baik level penutupan maupun level intraday tertinggi nya yang dicapai tahun lalu. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Monday, 11 July 2016

GOLD MARKET UPDATE - 12JULI2016

Harga Kopi Semakin Mahal Ditengah Permintaan Pasokan

BESTPROFIT FUTURES (12/7) - Harga biji kopi arabika, yang merupakan jenis disukai oleh Starbucks Corp., mencapai level tertinggi dalam lebih dari dari 16 bulan di New York karena risiko tanaman di Asia dan Amerika Latin yang meningkatkan kekhawatiran bahwa pasokan global akan mendapatkan lebih ketat seperti konsumsi global diatur untuk mencapai level tertinggi sepanjang masanya.
Aksi pemogokan sopir truk telah menghambat pengiriman kopi di Kolombia bulan lalu, meningkatkan risiko bahwa biji kopi akan merusak produsen terbesar kedua di dunia tersebut, ungkap petani. Cuaca buruk bulan lalu menekan produsen arabika terebesar di Brasil, di mana panen robusta di kawasan berkembang utama akan turun ke level terkecil dalam 12 tahun, kelompok produsen memperkirakan. panen yang lebih kecil juga diharapkan atas pemasok Vietnam robusta, serta Indonesia dan India.  
Pada akhir 2016-17 musim, stok global akan menjadi yang terkecil dalam empat tahun. Ini termasuk penyusutan cadangan di Kolombia dan Vietnam sementara Brazil akan memiliki setara kurang dari pasokan sebulan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri dan ekspor. Kantor monitor oleh ICE Futures AS, stok telah jatuh 25% tahun ini mendekati terendah sejak April 2011.
Kopi arabika untuk pengiriman September melonjak 3,6% untuk menetap di level $ 1,493 per pound di ICE di New York setelah menyentuh $ 1,4995, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 25 Februari 2015. Harga telah naik 18 persen tahun ini, juga didorong oleh penguatan mata uang real Brasil. Di London, robusta untuk pengiriman September naik 1,8% menjadi $ 1.829 per ton di ICE Futures Europe setelah menyentuh $ 1.799, level tertinggi sejak 24 Maret 2015. (yds)
Sumber: Bloomberg

Yen Menurun Tajam Sejak 2014 Terkait Rencana Stimulus Shinzo Fiskal

BESTPROFIT FUTURES (12/7) - Yen turun tajam sejak Oktober 2014 ditengah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan ia berencana untuk menambah stimulus fiskal menyusul kemenangan partai pemerintah dalam pemilihan internal hari Minggu.
Mata uang Jepang melemah terhadap semua dari 31 rekan-rekan utama setelah Abe, berbicara di Tokyo pada hari Senin, mengulangi janjinya untuk paket stimulus. Dia akan memerintahkan langkah-langkah untuk mendukung permintaan domestik, termasuk rencana untuk mempercepat pembangunan kereta api berkecepatan tinggi.
Yen melemah 2,3% menjadi 102,86 per dolar pada 13:26 siang di New York, penurunan tertajam sejak Oktober 2014. Ini turun 2,3% menjadi 113,69 per euro.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas 0,1% lebih rendah untuk hari ketiga penurunan

BESTPROFIT FUTURES (12/7) - Emas berjangka turun untuk hari ketiga pada hari Senin seiring penguatan saham dan dolar AS.
Emas untuk pengiriman Agustus ditutup turun $ 1,80, atau 0,1%, ke level $ 1,356.60 per ounce. Sementara itu, perak untuk pengiriman September menguat 20,5 sen, atau 1%, untuk menetap di level $ 20,304 per ounce.
S & P 500 Index terakhir naik 0,6% ke level 2142, dan US Dollar Index menguat 0,3% ke level 96,59.
Laporan yang lebih kuat dari perkiraan pada data pekerjaan AS Jumat lalu membuat emas ditutup di level; yang lebih rendah. Namun, emas dan perak, masih berhasil membukukan keuntungan keenam mingguan seiirnig investor mengharapkan kenaikan logam 'yang didukung oleh ketidakpastian ekonomi global dan antisipasi untuk pendekatan yang cenderung lambat untuk kenaikan suku bunga di Federal Reserve. (sdm)
Sumber: MarketWatch

S&P 500 Menguat Ke Level Tertinggi Sepanjang Masa Ditengah Spekulasi Stimulus

BESTPROFIT FUTURES (12/7) - Saham AS naik, mendorong indeks S & P 500 ke level tertinggi sepanjang masanya, melanjutkan reli dari Jumat ketika sebuah data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan sehingga mempercerah prospek ekonomi tanpa memicu harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat.
Indeks S & P 500 naik 0,3% menjadi 2,137.16 pada pukul 4 sore di New York, melebihi rekor intraday sebelumnya ditetapkan pada Mei 2015. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 80 poin, atau 0,4%, ke level 18,226.8 hari ini, kurang dari setengah persen jauh dari level tertinggi yang ditetapkan tahun lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 10 July 2016

Saham Jepang Rebound Terkait Laporan Payroll AS, Abe Menang Pemilu

BESTPROFIT FUTURES (11/7) - Saham Tokyo naik untuk pertama kalinya dalam lima hari karena data tenaga kerja meredakan kekhawatiran atas perekonomian AS dan pemilu Jepang mengisyaratkan kemenangan meyakinkan bagi pihak-pihak yang berkuasa.
Indeks Topix menguat 2,6 persen menjadi 1,240.92 pada 09:08 pagi di Tokyo. Nikkei 225 Stock Average naik 2,8 persen menjadi 15,529.24. Dengan Perdana Menteri Shinzo Abe dan koalisinya berada di jalur untuk mayoritas dua-pertiga, fokus sekarang beralih ke rencana utama untuk stimulus fiskal dan apakah ia akan terus maju dengan upaya untuk merevisi konstitusi damai. Indeks S & P 500 naik 1,5 persen pada hari Jumat untuk menutup dekat rekor tertingginya setelah data payroll Juni lebih kuat dari yang di harapkan.
Partai Demokrat Liberal Abe memenangkan 56 dari 121 kursi di parlemen, NHK mengatakan, sementara mitra koalisi juniornya Komeito mendapatkan 14 kursi.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Abe Masih Pikirkan Untuk Menambah Stimulus Fiskal, Yen Hentikan Reli di Dekat 100

BESTPROFIT FUTURES (11/7) - Yen menghentikan reli empat harinya terkait fokus investor bergeser ke rencana Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk stimulus fiskal setelah kemenangan partai yang berkuasa dalam pemilihan majelis tinggi hari Minggu kemarin.
Mata uang Jepang melemah terhadap semua 10 rekan-rekannya di pasar negara berkembang setelah Abe mengulang kembali janjinya pada Minggu malam untuk melakukan tindakan pada paket stimulus, mengatakan pada NHK bahwa "Saya ingin formula yang cepat, langkah-langkah ekonomi berani yang komprehensif," sementara dirinya menolak untuk mengomentari jumlah stimulus tersebut. Bank of Japan akan mengumumkan perluasan pembelian obligasi dan ekuitas bulanan pada 29 Juli dan Abe mungkin akan memperkenalkan stimulus fiskal pada akhir tahun, menurut Macquarie Bank Ltd
Yen turun sebesar 0,2 persen ke 100,73 per dolar pada 09:05 pagi di Tokyo. Mata uang ini telah menguat sebesar 2 persen dalam empat hari sampai ke 8 Juli. Terhadap euro, mata uang Jepang turun 0,1 persen ke 111,27.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Harga Emas Akhir Pekan Mixed; Mingguan Masih Kuat 1,8 Persen

BESTPROFIT FUTURES (11/7) - Harga Emas berakhir mixed pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat di AS setelah data pekerjaan AS berakhir juga mixed.

Data non farm payrolls AS yang lebih kuat dari perkiraan menekan harga emas berjangka AS.

Nonfarm payrolls naik dengan disesuaikan musiman 287.000 pada bulan Juni, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Jumat (08/07), bulan terkuat memperkerjakan sejak Oktober lalu. Angka tersebut didorong oleh akhir pemogokan di Verizon Communications Inc bahwa badan tersebut telah mengatakan mencukur sekitar 35.000 pekerjaan dari payrolls pada bulan Mei.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus, jatuh serendah $ 1,336.30 per ounce di tengah data pekerjaan, berakhir turun $ 3,70 pada $ 1,358.40 dan sebelumnya terakhir naik $ 5,50 pada $ 1,367.20.

Namun tingkat pengangguran nasional AS naik sedikit lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, menjadi 4,9 persen, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

Hasil ini memberikan harapan paling tidak The Fed AS masih tetap mencermati lebih kanjut kenaikan suku bunga AS.

Dengan hasil ini membuat harga emas spot sedikit naik pada akhir perdagangan akhir pekan.

Permintaan safe haven emas spot juga masih meningkat, setelah pasar saham Asia berakhir melemah, khususnya bursa Shanghai yang juga merosot hampir 1 persen.

Harga emas spot diperdagangkan naik 0,46 persen pada $ 1,366.40 per ons, setelah mencapai terendah $ 1,335.68 per ons.

Secara mingguan harga emas spot naik 1,8 persen terdorong masih meningkatnya kekuatiran Brexit dan pelemahan ekonomi global.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan mereka, rata-rata, mengharapkan nonfarm payrolls menunjukkan pertumbuhan 175.000 untuk Juni, dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,8 persen.

Hasil non farm payroll mengirim dolar AS naik untuk dua minggu terhadap euro dan menghidupkan kembali Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini. Kontrak berjangka Fed, yang menyarankan sebelum data pekerjaan melaporkan bahwa pedagang hanya melihat peluang 19 persen dari kenaikan suku bunga AS pada bulan Desember, sekarang menyarankan kesempatan lebih tinggi.

Sebelumnya Salah satu lembaga keuangan terbesar di Amerika Serikat-ADP (Automatic Data Processing Inc.) malam ini (7/7) melaporkan terjadi penambahan tenaga kerja swasta di negeri tersebut pada bulan Juni, dan merupakan penambahan bulan kedua setelah drop cukup besar pada bulan April lalu. Dari laporan lembaga tersebut terjadi penambahan 172 ribu tenaga kerja pada bulan keenam tahun ini setelah bulan sebelumnya hanya bertambah 168 ribu tenaga kerja. Para ekonom perkiraan penambahan data ADP hanya 158 ribu.
SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, mengatakan kepemilikan sahamnya jatuh 0,42 persen menjadi 978,29 ton pada hari Kamis dari 982,44 ton pada hari Rabu.


Sumber : Vibiznews

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik; Mingguan Anjlok 8 Persen

BESTPROFIT FUTURES (11/7) - Harga minyak mentah naik di perdagangan berombak pada akhir pekan hari Jumat di AS, setelah data pekerjaan AS yang kuat dan bargain hunting oleh investor diadu konsumsi musiman lemah minyak.

Nonfarm payrolls naik dengan disesuaikan musiman 287.000 pada bulan Juni, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Jumat (08/07), bulan terkuat memperkerjakan sejak Oktober lalu. Angka tersebut didorong oleh akhir pemogokan di Verizon Communications Inc bahwa badan tersebut telah mengatakan mencukur sekitar 35.000 pekerjaan dari payrolls pada bulan Mei.

Pasar minyak awalnya naik sekitar 1 persen atau lebih setelah ekonomi AS membukukan kenaikan pekerjaan terbesar dalam delapan bulan pada bulan Juni dan di tengah kekhawatiran tentang serangan militan pada infrastruktur minyak Nigeria. Tetapi kenaikan tertahan setelah kekhawatiran atas kelebihan pasokan kembali datang.

Pasar mencerna data jumlah kilang minyak AS dari Baker Hughes, yang menunjukkan kenaikan kilang 10 minggu ini menjadi 351, mencatatkan peningkatan mingguan kelima beruntun.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 27 sen lebih tinggi, atau 0,6 persen, pada $ 45,41 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 29 sen, atau 0,6 persen, pada $ 46,69 per barel, setelah sesi rendah pada $ 46,15.

Kedua benchmark turun hampir 8 persen untuk minggu ini, penurunan mingguan terbesar untuk Brent sejak Januari. Anjloknya harga minyak mentah sebagian besar akibat kekenyangan pasokan, kekuatiran Breixt, juga laporan persediaan minyak mentah yang dilaporkan  EIA yang turun di bawah perkiraan.

Harga minyak mentah berjangka tetap sekitar 75 persen di atas 12 tahun terendah dari $ 27 untuk Brent dan $ 26 untuk WTI yang dicapai pada kuartal pertama. Tetapi pasar telah berputar sejak menyentuh di atas $ 50 setelah kekenyangan produk olahan diganti kekhawatiran tentang kelebihan minyak mentah yang menyebabkan penurunan panjang hampir dua tahun sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka mencapai posisi terendah dua bulan pada Kamis, dengan WTI menembus di bawah support kunci dari $ 45,83 setelah penarikan mingguan minyak mentah di luar AS tampak tidak memadai untuk meredakan kekhawatiran investor.


Sumber : Vibiznews

Thursday, 7 July 2016

Saham Asia Menuju Penurunan Mingguan Jelang Laporan Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES (8/7) - Saham Asia menuju penurunan mingguan seiring investor menunggu laporan pekerjaan bulanan AS untuk menilai implikasinya bagi kebijakan moneter.
MSCI Asia Pacific Index menguat 0,1 persen ke level 129,08 pada pukul 09:06 di Tokyo, dan berada di jalur untuk penurunan 0,4 persen minggu ini menyusul kekhawatiran atas dampak dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa kembali menyelimuti pasar. Saham energi turun setelah harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam hampir dua bulan pada hari Kamis di tengah kekhawatiran baru dari kelebihan stok di Amerika. Taiwan menutup pasar keuangan nya dan beberapa kantor Jumat dikarenakan mulai mendekatnya Topan Nepartak ke pulau. (sdm)
Data pekerjaan AS hari ini membawa fokus kembali ke Amerika setelah guncangan akibat Brexit untuk dan kekhawatiran tentang kepercayaan pada bank Italia. Investor tertarik untuk melihat apakah penambahan hanya sekitar 38.000 pekerjaan pada Mei merupakan sebuah anomali. Pejabat di bank sentral AS menyebutkan kekhawatirannya atas penciptaan lapangan kerja pada pertemuan terakhir mereka, yang diadakan sebelum referendum Inggris 2 minggu lalu yang mengguncang pasar. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Eksportir Naik, Saham Jepang Pangkas Penurunan Mingguan Sebelum Data AS

BESTPROFIT FUTURES (8/7) - Saham Jepang naik, memangkas penurunan mingguan, seiring menguatnya saham eksportir dan investor menunggu laporan bulanan pekerjaan AS untuk mengukur implikasinya bagi kebijakan moneter.
Indeks Topix naik 0,5 persen ke level 1,232.69 pada pukul 09:09 pagi waktu Tokyo, dikarenakan yen stabil di level 100,84 per dolar setelah tiga hari meraih keuntungan. Indeks Nikkei 225 Average menguat 0,6 persen. Dengan investor yang masih berjuang untuk menilai dampak dari keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa, fokusnya sekarang semakin beralih ke data ekonomi AS  yang dapat memberikan petunjuk untuk kesehatan ekonomi global.
Data perdagangan Jepang yang dirilis Jumat menunjukkan surplus transaksi berjalan Mei sebesar 1,8 triliun yen mengalahkan estimasi ekonom. Negara ini bersaiap untuk melakukan pemilihan majelis tinggi pada hari Minggu, di mana setengah kursi majelis akan diperebutkan. Investor mengamati apakah koalisi yang berkuasa akan memenangkan mayoritas sebesar dua-pertiga, sehingga memungkinkan Perdana Menteri Abe untuk mempercepat baik kebijakan ekonomi nya atau revisi konstitusi nasional pasifis. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Harga Minyak Kembali Jatuh

BESTPROFIT FUTURES (8/7) - Harga minyak kembali turun pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong penurunan harga minyak karena kekhawatiran para pelaku pasar dengan adanya kelebihan pasokan minyak olahan atau Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (8/7/2016), harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun US$ 2,29 atau 4,8 persen ke angka US$ 45,14 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan harga dunia turun US$ 2,40 atau 4,9 persen ke angka US$ 46,40 per barel di ICE Futures Europe.

Kedua harga minyak tersebut berada di level terendah dalam dua bulan terakhir atau terhitung sejak 10 Mei lalu.

Pada musim panas, kilang-kilang pengolahan minyak mentah biasanya meningkatkan permintaan. Alasan pendorong kenaikan permintaan tersebut karena di musim panas merupakan musim liburan yang mendorong kenaikan permintaan akan BBM karena banyak penduduk AS yang berlibur dan mengendarai kendaraan pribadi.

Namun ternyata pada musim panas kali ini berbeda. Terjadi kelebihan pasokan di setiap kilang pengolahan karena permintaan BBM tidak besar. Banjir pasokan tersebut menekan harga minyak.

Berdasarkan data dari The Energy Information Administration (EIA), permintaan akan BBM hanya mengalami kenaikan tipis pada pekan lalu. Namun penurunan stok bahan bakar tidak sesuai dengan harapan. Stok BBM terus berada di atas rata-rata.

"Kami semula berharap dengan adanya libur perayaan kemerdekaan AS konsumen bepergian sehingga bisa meningkatkan konsumsi BBM. Namun pada kenyataannya tidak begitu," jelas Andy Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, Houston, AS.

Pasokan BBM yang berlebih tersebut membuat kilang-kilang sedikit memperlambat proses produksi. Dengan perlambatan tersebut tentu saja membuat pembelian minyak mentah berkurang dan memperburuk kelebihan pasokan dari minyak mentah.

Data dari EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS hanya turun 2,2 juta barel. Penurunan persediaan itu berada jauh di bawah perkiraan dari analis yang disurvei oleh Wall Street Journal. Realisasi tersebut tentu saja semakin mendorong penurunan harga minyak.

"Tidak ada keraguan, sejumlah data mengecewakan dan berada jauh dari yang diharapkan," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group, Chicago, AS.


Sumber : Liputan6

Saham Energi Jadi Penekan Indeks S&P 500

BESTPROFIT FUTURES (8/7) - Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Averange (DJIA) berakhir di zona negatif pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Sektor energi menjadi pendorong utama pelemahan dua indeks utama di bursa Amerika Serikat (AS) tersebut.

Sedangkan indeks Nasdaq bergerak kebalikannya. Nasdaq mampu menguat terdorong kenaikan saham perusahaan ritel Costco dan saham-saham di sektor teknologi.

Mengutip Reuters, Jumat (8/7/2016), DJIA turun 22,74 poin atau 0,13 persen ke angka 17.895,88. S&P 500 melemah 1,83 poin atau 0,09 persen ke angka 2.097,9. Berbeda, Nasdaq Composite menguat 17,65 poin atau 0,36 persen ke angka 4.876,81.

Sektor energi menjadi penekan S&P 500. Saham Exxon dan Chevron melemah terdorong penurunan harga minyak yang mencapai 5 persen setelah penurunan stok minyak mentah tak sesuai dengan perkiraan dari para analis.

"Ada beberapa investor yang mengambil posisi jual atau profit taking dan mendorong pelemahan beberapa saham," jelas Analis Solaris Group, Bedford Hills, New York, AS, Tim Ghriskey.

Sedangkan Costco mampu membukukan kinerja yang baik dan menjadi saham dengan penguatan terbesar di indeks Nasdaq dan S&P 500 setelah melaporkan kinerja keuangan yang positif.

Penjualan Costco berada di atas perkiraan para analis untuk periode hingga Juni 2016. Dengan membaiknya kinerja keuangan tersebut mendorong aksi beli dari para pelaku pasar. Saham Costco menguat 4,9 persen.

Sebenarnya ada Sentimen positif di bursa AS selain laporan keuangan Costco. Namun sentimen positif tersebut belum mampu mengalahkan penurunan harga minyak.

Data tenaga kerja AS menunjukkan bahwa terjadi penambahan 172 ribu pekerjaan di sektor swasta pada Juni kemarin. Angka tersebut di atas perkiraan para analis yang ada di angka 159 ribu pekerjaan.

Data tersebut cukup positif karena pada bulan sebelumnya atau pada Mei data yang keluar jauh di bawah perkiraan para analis dan menimbulkan kekhawatiran akan pemulihan ekonomi di AS.

"Saat ini memang harus melihat data karena data tersebut yang akan meyakinkan Bank Sentral AS akan melanjutkan untuk mengetatkan kebijakan moneter atau tidak," kata Kepala Investasi Commonwealth Financial,Waltham, Massachusetts, AS, Brad McMillan.


Sumber : Liputan6

Wednesday, 6 July 2016

Bursa Jepang Berayun Dengan Consumer Lenders Memimpin Kenaikan

BESTPROFIT FUTURES (7/7) - Bursa saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian karena perusahaan consumer finance memimpin kenaikan sementara operator telepon melemah.
Indeks Topix naik 0,2 persen menjadi 1,236.18 pada pukul 09:19 pagi di Tokyo setelah turun sebanyak 0,5 persen. Indeks tersebut kehilangan 1,8 persen pada hari Rabu, penurunan terbesar sejak terjun 7,3 persen setelah keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Nikkei 225 Stock Average naik 0,2 persen pada hari Kamis.
Yen menguat untuk hari ketiga mendekati level tertinggi sejak November 2013 setelah risalah dari Federal Reserve menunjukkan kurangnya urgensi untuk mengencangkan suku bunga mengingat ketidakpastian atas prospek ekonomi global dan melemahnya permintaan untuk dolar.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Asia Berfluktuasi Karena Investor Kaji Prospek Pertumbuhan Global

BESTPROFIT FUTURES (7/7) - Bursa saham Asia berayun antara keuntungan dan kerugian, setelah turun dalam dua hari terakhir, karena investor mengkaji prospek pertumbuhan global dan waktu untuk suku bunga AS yang lebih tinggi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen menjadi 128,71 pada pukul 09:11 pagi di Tokyo, setelah turun sebanyak 0,2 persen. Indeks Topix Jepang sedikit berubah, sementara indeks saham Australia dan Korea Selatan naik sebelum pasar saham China dibuka. Indeks S&P 500 naik 0,5 persen setelah data menunjukkan ekspansi tercepat di industri jasa AS dalam tujuh bulan terakhir.
Pasar Asia naik turun selama bulan lalu akibat kejutan dari pemilu Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa mengguncang kepercayaan. Sementara pasar saham dengan cepat membalikkan kerugian, ekuitas merosot dalam dua sesi terakhir di tengah kekhawatiran atas dampak Brexit pada pertumbuhan global. Kepercayaan di pasar ekuitas Eropa sedang melemah setelah suara karena dana properti Inggris membekukan penarikan dan meningkatnya kekhawatiran tentang bank-bank Italia.(frk)
Sumber: Bloomberg

Wall Street Menguat Terdorong Kebijakan The Fed

BESTPROFIT FUTURES (7/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS)/ wall street menguat seiring bank sentral Amerika Serikat/the Federal Reserves terlihat menahan diri untuk menaikkan suku bunga. Kebijakan itu dilakukan meski data ekonomi menunjukkan pertumbuhan tercepat pada kuartal II.

Rilis hasil pertemuan the Federal Reserve pada 14-15 Juni 2016 itu berlangsung sebelum warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. The Federal Reserves menunjukkan kegelisahan terhadap hasil referendum Inggris dan perlambatan di sektor tenaga kerja AS.

Para pejabat the Fed pun menyatakan kalau penahanan kenaikan suku bunga dilakukan hingga memiliki pegangan atas konsekuensi dari Inggris keluar dari Uni Eropa atau disebut Britain Exit/Brexit.

Sejak referendum Inggris tersebut, bursa saham mengalami volatilitas, dan investor memilih aset berinvestasi aman antara lain emas dan surat utang AS.

"Investor mencari aset investasi aman dan melihat pertumbuhan di AS," ujar Nate Thooft, Head of Global Asset Allocation Manulife Asset Management seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (7/7/2016).

Pada perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 78 poin atau 0,44 persen ke level 17.918,62. Indeks saham S&P 500 menguat 11,18 poin atau 0,54 persen ke level 2.099,73. Indeks saham Nasdaq bertambah 36,26 poin atau 0,75 persen ke level 4.859,16.

Sebagian sektor saham di indeks S&P 500 menguat didorong sektor saham kesehatan yang menguat 1,2 persen. Sektor saham kesehatan naik didorong saham Merck menguat dua persen dan saham Celgene naik 4,3 persen.

Sektor saham energi naik 0,6 persen. Kenaikan sektor saham energi didorong harga minyak dunia menguat lebih dari dua persen. Sementara itu, saham Facebook naik 2,4 persen, dan mendorong kenaikan indeks saham Nasdaq dan S&P 500.

Volume perdagangan saham di bursa saham AS tercatat 7,4 miliar saham di wall street. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham sekitar 7,72 miliar saham. (Ahm/Ndw)

Sumber : Liputan6