Thursday 9 October 2014

Euro Hentikan Reli Selama 3-Hari Terakhir Pasca Dragi Menyerukan Reformasi Struktural

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Euro turun untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi menyerukan reformasi struktural di wilayah tersebut dan berjanji untuk memperluas langkah-langkah stimulusnya jika diperlukan.
Greenback menguat terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama pasca Goldman Sachs Group Inc melihat dolar lebih terhadap euro, yen dan tiga rekan lainnya dalam revisi perkiraan 12 bulanannya. Mata uang AS menghapus penurunan sebelumnya setelah klaim pengangguran awal jatuh tak terduga pekan lalu. Yen menyentuh level tertingginya dalam tiga pekan terakhir karena investor mendorong kembali spekulasi kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya.
Euro jatuh sebesar 0,4 persen ke level $1,2687 pukul 04:01 waktu New York pasca sebelumnya menguat sebanyak 0,5 persen. Euro terkoreksi 0,5 persen ke level 136,91 yen. Dolar turun sebesar 0,2 persen ke level 107,91 yen setelah menyentuh level 107,53 yen, terendah sejak 17 September lalu.
Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, naik sebesar 0,3 persen ke level 1,065.53 pasca turun sebesar 1,5 persen tiga hari lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Ke Level 2 Pekan Tertinggi Akibat Penurunan Ekuitas


BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Emas naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada hari Kamis, memperpanjang kenaikan beruntun untuk hari kempat, seiring meningkat pembelian aset safe haven pasca ekuitas AS jatuh di tengah kekhawatiran atas laju pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan Bullion selama empat hari terakhir menandai kenaikan beruntun terpanjang dalam tujuh bulan terakhir.
Pedagang mengutip berat short-covering untuk kenaikan emas, sehari pasca rilis risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS terbaru mendorong investor untuk mendorong kembali harapan mereka untuk waktu kenaikan suku bunga The Fed.
Indeks S&P 500 turun hampir sebesar 2 persen terkait aksi profit taking pasca ekuitas acuan AS rally hampir sebesar 2 persen pada hari Rabu terkait berita the Fed. Merosotnya ekspor Jerman dan lambannya output industri ada juga memicu kekhawatiran atas laju pertumbuhan ekonomi.
Spot emas naik ke level tertinggi sejak 23 September lalu di level $1,233.20 per ons pada Kamis pagi dan diperdagangkan naik 0,3 persen pada level $1,225.10 pukul 14:13 di New York.
Emas rebound hampir 4 persen dari level 15-bulan terendahnya di $ level 1,183.46 yang di capai pada hari Senin kemarin terkait tekanan aksi jual yang diikuti lebih baiknya laporan payrolls AS dari perkiraan pekan lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember di COMEX AS ditutup naik $19,30 ke level $1,225.30 per ons. (izr)
Sumber: Reuters

Kekhawatiran Eropa Tekan Bursa Asia; Pembicaraan Hong Kong Dihentikan

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Saham-saham Asia melemah, dengan indeks acuan regional menuju level terendah lima bulan, setelah saham-saham AS turun di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi Eropa. Sementara pemerintah Hong Kong membatalkan pembicaraan dengan demonstran pro-demokrasi.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,1% ke 137,19 pada pukul 09:04 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham di Hong Kong dan China dibuka. Langkah ini menuju penutupan terendah sejak 7 Mei dan penurunan mingguan kelima. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bank sentral harus mengangkat inflasi dari level "yang terlalu rendah" setelah pemulihan tertahan. Indeks Standard & Poor 500 mengalami kemerosotan terbesar sejak bulan April. Para pembuat kebijakan Federal Reserve mengatakan dalam risalah pertemuan terakhir mereka bahwa perlambatan pertumbuhan global dan penguatan greenback berpotensi beresiko terhadap prospek AS.
Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan pada 13,4 kali estimasi laba dari penutupan terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Hal tersebut lebih tinggi dari rata-rata selama tiga tahun terakhir, data menunjukkan.
Pemerintah Hong Kong membatalkan pembicaraan dengan pengunjuk rasa pro-demokrasi setelah para pemimpin dari gerakan yang disebut pendukung kembali ke jalan-jalan. Pendudukan oleh para demonstran, yang marah dengan tuntutan Beijing untuk mencalonkan veteran dalam memimpin Hong Kong, hal tersebut adalah ilegal dan harus diakhiri, Carrie Lam, pejabat No.2 Hong Kong, mengatakan kepada wartawan. Saham Hong Kong-Shanghai yang terhubung, yang diharapkan mulai dalam bulan ini, kemungkinan tertunda akibat protes, menurut laporan dari Hong Kong Economic Journal.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah Pasca Anjloknya Bursa Saham AS

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Bursa Saham Jepang melemah, Indeks Topix menuju pelemahan pada pekan kedua, setelah peringatan oleh ECB (European Central Bank) mengenai outlook ekonomi Jepang memicu pelemahan Bursa Saham AS.

Indeks Topix melemah 1.5% ke level 1,241.93 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo, dengan semua 33 grup industri melemah. Pekan ini indeks tersebut menuju penurunan 3.4%. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 1.3% ke level 15,284.84. Sementara yen berada pada level 107.83, mencatat gain mingguan pertama sejak Agustus lalu.

Hari ini kontrak berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.4%. Acuan ekuitas tersebut kemarin turun 2.1%, penurunan tajam sejak April dan menghapus reli tertingginya sepanjang tahun 2014 ini, hal itu terkait kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi Eropa yang akan memperburuk ekonomi Amerika setelah Federal Reserve mengakhiri program pembelian obligasinya.

Hari BOJ (Bank of Japan) merilis hasil pertemuannya bulan September lalu, dengan menyatakan bahwa merekan akan membuat penyesuaian terhadap kebijakan jika diperlukan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

S&P 500 Hapus Reli Terbaik Tahun Ini Terkait Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Indeks Standard & Poor 500 turun tajam sejak April lalu, menghapus reli terbesarnya pada tahun ini, karena kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan di Eropa akan merugikan perekonomian Amerika sehingga Federal Reserve mengakhiri pembelian obligasi.
10 kelompok saham utama di S&P 500 turun sebesar 0,9 persen. Sementara saham energi turun sebesar 3,7 persen karena minyak mentah AS turun ke pasar bearish. Produsen bahan turun sebesar 2,5 persen terkait saham logam mulia reli. Alcoa Inc turun sebesar 4,4 persen. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange menguat 25 persen ke level tertinggi sejak Februari lalu.
Indeks S&P 500 turun 2,1 persen ke level 1,928.26 pukul 04:00 sore di New York, pasca kemarin menguat 1,7 persen. Indeks Russell 2000 turun sebesar 2,7 persen. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 334,78 poin atau 2 persen ke level 16,659.44, merupakan penurunan tertajam sejak Februari lalu dan memangkas gain tahun ini sebesar 0,5 persen.
Ekuitas memperpanjang penurunan hari ini pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi zona euro yang melambat dan para pembuat kebijakan harus menaikan inflasi dari level terendah. Sementara secara terpisah, sebuah laporan dari empat lembaga ekonomi mengatakan ekonomi Jerman berada di ambang resesi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 8 October 2014

Emas Berada Dekat Level Tertinggi Setelah Rilis Risalah The Fed

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Emas bertahan di dekat level tertinggi dalam hampir dua minggu setelah pejabat Federal Reserve menyatakan keprihatinan bahwa ekonomi AS mungkin menghadapi risiko dari perlambatan global, melemahkan dolar dan mendorong permintaan safe haven.
Emas untuk pengiriman segera menambahkan 0,2% ke level $ 1,224.05 per ons dan diperdagangkan di level $ 1,222.23 pada pukul 09:04 pagi di Singapura, menurutBloomberg generic pricing. Harga emas menguat kemarin ke level $ 1,224.20, yang merupakan level tertinggi sejak 26 September, setelah The Fed merilis risalah pertemuan 16-17 September yang lalu saat mereka terus berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang dirasa cukup."
Bullion memperpanjang rebound dari level terendah tahun ini sebesar $ 1,183.24 pada 6 Oktober lalu, setelah sejumlah pejabat The Fed mengatakan ekspansi AS "mungkin lebih lambat dari yang mereka harapkan jika pertumbuhan ekonomi asing lebih lemah daripada yang diantisipasi," menurut hasil risalah. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah setelah terkoreksi dari hampir empat tahun tertinggi pada 3 Oktober yang lalu.
Emas untuk pengiriman Desember naik sebanyak 1,5% ke level $ 1,224.30 per ons di bursa Comex New York, kenaikan intraday terbesar sejak 23 September yang lalu, dan diperdagangkan di level $ 1,221.50. Emas berjangka kemarin turun 0,5% sebelum risalah dirilis.
Kepemilikan di SPDR Gold Trust kemarin turun 762,08 metrik ton, terendah sejak Desember 2008.
Perak untuk pengiriman segera naik 0,3% ke level $ 17,42 per ons, memperpanjang kenaikan kemarin sebesar 1,1%.(frk)
Sumber : Bloomberg

Jumlah Tenaga Kerja di Australia Bulan September Turun

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Jumlah tenaga kerja di Australia bulan September lalu secara mengejutkan turun, mengindikasikan bahwa acuan suku bunga diperkirakan akan masih berada pada rekor terendahnya untuk periode yang lama.

Jumlah orang yang bekerja turun sebesar 29,700 menurut biro statistik di Sydney hari ini. Angka tersebut dibandingkan dengan perkiraan rata-rata kenaikan sebesar 15,500 dan mengikuti pernyataan dari biro statistik kemarin yang akan mengevaluasi metodologi yang digunakan untuk menghitung data pekerjaan. Tingkat pengangguran sebesar 6.1%.

Reserve Bank of Australia telah menghadapi periode stabilitas suku bunga setelah mengurangi auan suku bunga ke rekor terendahnya sebesar 2.5% pada tahun lalu karena RBA berupaya untuk menghindari defisit pertumbuhan ekonomi terkait respon pemerintah terkait menurunnya investasi pertambangan. Volatilitas belakangan ini pada data pekerjaan, yang memicu evaluasi oleh biro statistik, telah menyulitkan bagi pemerintah dan para analis guna mengkaji performa perekonomian.

Sementara itu, dollar Australia berada pada level 88.18 sen AS pukul 11:43 pagi waktu Sydney, dari level 88.27 sen menjelang data tersebut dirilis. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Asia Naik Setelah Risalah The Fed Angkat Optimisme Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Saham Asia naik untuk hari ketiga dalam minggu ini akibat kekhawatiran Federal Reserve terkait perlambatan ekonomi global mendorong spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% ke level 138,81 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham Hong Kong dan China dibuka. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1% setelah indeks yang mendasari kemarin mengalami lonjakan terbesar dalam tahun ini. Perlambatan pertumbuhan global dan dolar yang lebih kuat menimbulkan potensi risiko terhadap outlook AS, para pembuat kebijakan The Fed mengatakan pada pertemuan September mereka, menurut risalah yang dirilis kemarin.
Indeks Topix Jepang naik 0,4%. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%. Pasar di Korea Selatan ditutup untuk liburan.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,2%. Pengusaha diprediksi menambahkan 15,500 pekerja pada bulan September lalu, setelah meningkat sebesar 32.100 pada bulan Agustus, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sebelum data pekerjaan dirilis hari ini. Laporan tenaga kerja bulan Agustus direvisi kemarin, dengan data statistik dari pemerintah yang turun disesuaikan secara musiman - yang menunjukkan kenaikan rekor dalam sebulan - mendukung data yang ada.(frk)
Sumber : Bloomberg

Meningkatnya Pesanan Permesinan Dongkrak Bursa Jepang

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Saham-saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari setelah pesanan permesinan Jepang melonjak lebih dari yang diharapkan dan akibat kekhawatiran Federal Reserve atas perlambatan ekonomi global mendorong spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah.
Indeks Topix naik 0,4% ke level 1,280.38 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan lima saham dari semua 33 kelompok indeks yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,6% ke level 15,689.58. Terhadap dolar, yen diperdagangkan sedikit berubah di level 108,14.
Pesanan permesinan Jepang naik 4,7% pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,5% dan 3,5% untuk kenaikan pada bulan Juli, data menunjukkan hari ini.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1% hari ini setelah indeks yang mendasari kemarin mengalami lonjakan terbesar dalam tahun ini. Perlambatan pertumbuhan global dan dolar yang lebih kuat menimbulkan potensi risiko terhadap outlook AS, para pembuat kebijakan The Fed mengatakan pada pertemuan September mereka, menurut risalah yang dirilis kemarin.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Reli Tajam di Tahun 2014 ini Akibat Spekulasi Suku Bunga Picu Rebound

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Petunjuk Federal Reserve bahwa tingakt suku bunga akan tetap mendekati nol mengirim investor bergegas kembali ke pasar saham, memicu rally terbesar tahun ini untuk indeks Standard & Poor 500.
Indeks S&P 500 naik sebesar 1,7 persen ke level 1,968.70 pukul 16:00 di New York. Dari level terendahnya ke level puncak, indeks bergerak 45 poin hari ini, terbesar sejak Februari lalu, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukan. Rally diperoleh kembali pasca merosot kemarin, ketika Indeks acuan merosot sebesar 1,5 persen di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan global dan lemah data ekonomi Jerman. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 273,61 poin, atau sebesar 1,6 persen, ke level 16.993 hari ini, terbesar sejak 18 Desember lalu.  
Rilis risalah dari pertemuan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan sejumlah pembuat kebijakan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS "mungkin lebih lambat dari yang mereka harapkan jika pertumbuhan ekonomi asing lebih lemah daripada yang diantisipasi." Dalam pernyataan pasca pertemuan September lalu, para pembuat kebijakan memperbarui janji mereka untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup" pasca berakhirnya pembelian obligasi pada bulan ini. Mereka juga memproyeksikan kenaikan tajam biaya pinjaman pada tahun depan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 7 October 2014

Pasokan Naik, WTI Perpanjang Penurunan Dari Level 17 Bln Terendah

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) perpanjang penurunan dari level harga terendahnya dalam lebih dari 17 bulan terakhir menjelang rilis laporan yang diperkirakan menunjukkan pasokan minyak mentah di AS naik. Sementara Brent turun di London.

Kontrak berjangka minyak mentah turun sebesar 0.5% di New York, turun pada hari ke-2. Pekan lalu pasokan minyak mentah diperkirakan naik 2 juta barel, menurut survei Bloomberg News jelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) hari ini. Sementara di EIA, Departemen Statistik Energi, menurunkan perkiraan harga pada laporan bulanannya yang dirilis kemarin, mengingat kenaikan output dan berkurangnya permintaan.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar 42 sen ke level $88.43 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $88.55 pukul 11:42 pagi waktu Sydney.

Kemarin kontrak berjangka minyak turun $1.49 ke level $88.85, level penutupan harga terendah sejak April 2013 silam. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 45% dibawah 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga mengalami penurunan 10%.

Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar 33 sen atau 0.4% ke level $91.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut diperdagangkan lebih tinggi sebesar $3.25 dari WTI, dibanding kemarin $3.26. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Memperpanjang Rebound Dari Level Terendah Tahun Ini

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Emas memperpanjang rally dari level terendah tahun ini setelah kemunduran dalam dolar dan ekuitas global mendorong permintaan untuk investasi alternatif sebelum Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan terakhirnya.
Emas untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,2% ke level $ 1,211.70 per ons, dan diperdagangkan di level $ 1,210.55 pada pukul 08:10 pagi di Singapura, menurut Bloomberg generic pricing. Logam ini turun pada 6 Oktober lalu ke level $ 1,183.24, level terendah sejak 31 Desember, akibat data pekerjaan AS mengisyaratkan pemulihan.
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas prospek pertumbuhan global pada tahun 2015 kemarin, menghantarkan Indeks MSCI All-Country World ke level terendah lima bulan. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah setelah mengalami penurunan dalam dua hari sebelum The Fed merilis risalah pertemuan 16-17 September, ketika pembelian aset bulanan dipangkas untuk ketujuh kalinya dan para pembuat kebijakan terus janji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang dirasa cukup. "
Emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan di level $ 1,210.70 per ons di bursa Comex New York dari $ 1,212.40 kemarin, saat emas berjangka naik untuk hari kedua. Kepemilikan di SPDR Gold Trust tidak berubah untuk hari ketiga kemarin di level 767,47 metrik ton, level terendah sejak Desember 2008.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Asia Memperpanjang Global Selloff, Platinum Gain; Minyak Tergelincir

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Saham-saham Asia melemah, memperpanjang penurunan dalam ekuitas global, sementara obligasi Australia menguat setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas outlook pertumbuhan dunia. Yen bertahan dekat tertinggi tiga minggu dan logam menguat, seiring harga minyak mentah turun.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,8% pada pukul 09:14 pagi di Tokyo, penurunan untuk hari pertama pekan ini setelah indeks Topix Jepang dan indeks S&P/ASX 200 di Sydney kehilangan setidaknya 1%. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1% setelah indeks AS turun hampir ke level terendah dua bulan. Yield obligasi Australia dengan tenor 10 tahun turun empat basis poin setelah suku bunga Treasury mempertahankan penurunan. Yen berada di level 108,17 per dolar setelah mengalami gain untuk hari kedua, setelah platinum naik 0,3% dan perak naik. Minyak mentah Brent memperpanjang kerugian dari level terendah dua tahun.
Pasar saham di China daratan melanjutkan perdagangan hari ini setelah libur panjang, dengan indeks industri jasa sektor jasa dalam perekonomian terbesar di Asia tersebut jatuh tempo hari ini dan demonstran di Hong Kong menetapkan pembicaraan dengan pemerintah. The Federal Reserve akan merilis risalah dari pertemuan terakhirnya setelah Alcoa Inc. unofficially memulai musim pendapatan di AS. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan global menjadi 3,8% untuk tahun 2015, dari 4%, dan memperingatkan tentang risiko yang ditimbulkan oleh ketegangan geopolitik dan mencapai pasar saham "berbuih".
Indeks MSCI All-Country World turun 1% pada sesi terakhir, ke level terendah sejak 15 April, sedangkan indeks S&P 500 ditutup hampir di level terendah dua bulan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,6%, penurunan satu hari paling tajam sejak Juli. Investor berbondong-bondong mengajukan utang, dengan imbal hasil 30-tahun Treasury note turun delapan basis poin, atau 0,08% poin, menjadi 3,05%, level terendah sejak Mei 2013.(frk)
Sumber : Bloomberg

IMF Pangkas Outlook GDP Global, Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Bursa Saham Jepang melemah pada hari ke-2, akibat yen catat gain ditengah permintaan akan asset safe haven setelah IMF (International Monetary Fund) memangkas outlook akan pertumbuhan ekonomi global.

Indeks Topix melemah 1.3% ke level 1,273.59 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, dengan semua 33 grup industry melemah. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 1.3% ke level 15,578.56. Sementara yen berada pada level 108.09 per dollar setelah kemarin naik 0.7%.

IMF menyatakan bahwa ekonomi dunia tahun depan akan tumbuh sebesar 3.8%, dibandingkan dengan perkiraan Juli lalu sebesar 4%, setelah di tahun ini tumbuh 3.3%. IMF juga memperingatkan mengenai resiko meningkatnya ketegangan geopolitik dan koreksi pasar keuangan setelah saham mencapai level Å“berbuih.

Jepang, yang belanja konsumen telah terpengaruh oleh kenaikan pajak penjualan, juga mengalami pemangkasan outlook. IMF menyatakan bahwa GDP (gross domestic product) Jepang yahun depan akan tumbuh 0.8%, dibandingkan dengan kenaikan 1.1% seperti yang diprediksi pada Juli lalu.

IMF menyatakan bahwa outlook ini diperkirakan Federal reserve memulai menaikkan suku bunga AS pada pertengahan tahun depan, sebuah proyeksi yangh sesuai dengan perkiraan rata-rata dari survei ekonom oleh Bloomberg. Bank sentral AS telah mempertahankan tingkat suku bunga mendekati 0 sejak Desember 2008 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Indeks S & P 500 Melemah Kelevel 9 Pekan Terendahnya

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Saham-saham AS turun, dengan Indeks Standard & Poor 500 melemah ke level 9 pekan terendahnya, seiring Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan memperingatkan "berbusa" indeks ekuitas di tengah tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi di zona Eropa.
Indeks S & P 500 melemah sebesar 1,5 persen ke level 1,935.01 pada pukul 04:00 sore waktu New York ke level terendahnya sejak 12 Agustus lalu yang merupakan penurunan terbesar hari ini dalam hampir tiga pekan terakhir. Penjualan dipercepat dalam perdagangan sore seiring kontrak berjangka pada indeks yang berakhir pada bulan Desember tergelincir di bawah level 1.940, tingkat di mana dua penurunan sebelumnya telah berakhir hari ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot sebesar 274,64 poin, atau 1,6 persen, ke level 16,717.27, penurunan terbesar sejak 31 Juli lalu. Indeks Russell 2000 perusahaan kecil anjlok sebesar 1,7 persen. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange (VIX) melonjak sebesar 13 persen ke level 17.43 pada hari ini, yang merupakan level tertingginya sejak 14 Maret lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 6 October 2014

WTI Bertahan Di atas $ 90 per Barel

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - West Texas Intermediate bertahan di atas $ 90 per barel untuk hari kedua jelang rilis data pasokan yang akan memberikan sinyal penguatan permintaan bahan bakar di AS, konsumen minyak terbesar di dunia.
Minyak berjangka sedikit berubah di New York setelah menguat 0,7% kemarin, terbesar sejak September 29. Cadangan hasil penyulingan dan bensin diprediksi menyusut pada minggu lalu sementara persediaan minyak mentah diperluas, menurut survei Bloomberg News sebelum laporan dari Energy Information Administration (EIA) besok. WTI mengalami rebound kemarin setelah meluncur di bawah $ 89 untuk kedua kalinya sejak April 2013 terhadap tanda-tanda output pertumbuhan global melampaui permintaan.
WTI untuk pengiriman November berada di level $ 90,36 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, naik 2 sen, pada pukul 10:19 pagi waktu Sydney. Kontrak tersebut naik 60 sen kemarin ke level $ 90,34. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 71% di bawah rata-rata 100 hari.
Brent untuk pengiriman November naik 48 sen, atau 0,5%, ke level $ 92,79 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange kemarin, kenaikan untuk pertama kalinya dalam lima hari. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi di level $ 2,45 lebih besar dari WTI.(frk)
Sumber : Bloomberg

Dolar Turun Tajam Tahun ini Terkait Perdebatan Waktu Kenaikan Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Dolar melemah tajam dalam hampir 12 bulan terakhir, turun dari level empat tahun tertingginya, seiring data yang tidak rata pasar tenaga kerja US mengisi bahan bakar perdebatan kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.
Greenback melemah terhadap sebagian besar dari 31 mata uang utama, dengan real Brasil meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir seiring Presiden Dilma Rousseff menghadapi limpasan terhadap kejutan dari calon kandidat kedua Aecio Neves. Yen menguat dari level terendahnya sejak 2008 lalu sebelum keputusan Bank of Japan (BoJ) kebijakan besok. Rand Afrika Selatan naik tajam dalam hampir dua bulan terakhir setelah Deputi Gubernur Bank Sentral Lesetja Kganyago diumumkan sebagai peminmpin bank sentral.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, turun 0,8 persen ke level 1,070.09 pukul 15:21 di New York setelah turun sebesar 0,9 persen, terbesar sejak 17 Oktober, 2013 Indeks ditutup pada level 1,078.65 pada jumat lalu, tertinggi sejak Juni 2010.
Yen naik sebesar 0,7 persen ke level 108,96 per dolar pasca mencapai level 110,09 pada 1 Oktober lalu, terlemah sejak Agustus 2008. Dolar tergelincir sebesar 0,9 persen ke level $1,2627 per euro setelah menyentuh level $1,2501 pada jumat kemarin, level terkuat sejak Agustus 2012 lalu. Euro naik 0,2 persen ke level 137,60 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik 1.4% Terkait Pembelian Fisik Seiring Lemahnya Dolar

Emas naik 1,4 persen pada hari Senin, kenaikan terbesar satu hari dalam dua bulan terakhir, karena dolar turun tajam memicu permintaan fisik segar dan short covering pasca bullion sebelumnya mencapai level terendahny dalam 15-bulan terakhir, kata para pedagang.
Logam mulia lainnya secara luas mengalami rebound seiring reli dolar mengambil nafas terkait aksi profit taking yang muncul pasca rilis laporan pekerjaan pada Jumat lalu memperkuat pandangan Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga AS pada pertengahan 2015 mendatang. Indeks dolar AS turun sebesar 0,8 persen.
Sebelumnya pada hari Senin, logam kuning jatuh ke level terlemah sejak akhir Juni 2013 lalu, level terendah dalam empat tahun terakhir pada level $ 1.180 per ons. Pada hari Jumat kemarin, emas memasuki fase koreksi, didefinisikan seiring penurunan sebesar 10 persen dari level baru tertingginya pada level $1.345 pada Juli lalu.
Spot emas naik sebesar 1,4 persen ke level $1,206.80 per ons pukul 2:27 waktu New York, pasca sebelumnya mencapai level terendahnya dalam 15-bulan terakhir di level $1,183.46.
US COMEX, emas berjangka ditutup naik sebesar $14,40 pada level $ 1,207.30 per ons dalam volume perdagangan yang berat.
Pada hari Jumat, indeks dolar melonjak lebih dari 1 persen pasca Departemen Tenaga Kerja mengatakan AS mempekerjakan lebih banyak pekerja pada bulan September dan tingkat pengangguran turun ke level terendahnya dalam enam tahun terakhir.
Sumber: Reuters

Yen Tahan Gain, Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah 0.1%

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Bursa Saham Jepang melemah, Indeks Topix melemah untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir, pelemahan hari akibat yen menahan gain menjelang keputusan kebijakan Bank of Japan.

Indeks Topix tergelincir sebesar 0.1% ke level 1,295.37 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0.5% ke level 15,811.52. Sementara kemarin yen tahan gain 0.9 % dan hari ini diperdagangkan pada level 108.85 per dollar.

BOJ (Bank of Japan), yang membeli obligasi pemerintah sebesar 7 triliun yen ($64 miliar) per bulan, hari ini tidak akan mengubah kebijakan, menurut semua 33 survei ekonom oleh Bloomberg News antara 26 September dan 2 Oktober. Sepertiga dari survey tersebut memperkirakan bank sentral tidak akan menambah stimulus kedepannya, naik dari sekitar seperempat survey bulan Agustustus lalu.

Para investor juga menunggu keputusan program asset pembelian Federal Reserve, yang berada pada laju pemberhentian stimulus di bulan ini ditengah membaiknya ekonomi AS.

Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda akan mengadakan konferensi pers setelah pengumuman keputusan hari ini, pekan lalu dia menyatakan bahwa tidak terpikirkan melemahnya yen buruk bagi ekonomi Jepang. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Melemah Jelang Rilis Data Pendapatan

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Saham-saham AS melemah, mengirim Indeks Standard & Poor 500 menghentikan kenaikan dalam dua hari terakhir, karena saham lapis kedua melanjutkan kembali aksi jual dan para investor menunggu awal musim jelang laporan pendapatan perusahaan untuk menilai kekuatan perekonomian.
Indeks S & P 500 turun sebesar 0,2 persen ke level 1,964.94 pada pukul 04:00 waktu New York, menghapus kenaikan sebelumnya sebesar 0,5 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar 17.17 poin, atau 0,1 persen, ke level 16,992.52. Indeks Russell 2000 perusahaan kecil merosot sebesar 0,9 persen setelah indeks acuan ditutup mengalami penurunan mingguan kelima beruntun.
Saham Alcoa Inc secara tidak resmi memulai musim laba AS seiring laporan pendapatan kuartal ketiga pada hari yang sama. Sebanyak 8 perusahaan di Indeks S & P 500 lainnya akan posting hasil pendapatannya pekan ini, termasuk laba saham Yum! Brands Inc dan laba saham PepsiCo Inc di perusahaan-perusahaan di indeks acuan melonjak sebesar 4,9 persen pada periode bulan Juli-September, menurut perkiraan rata-rata analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Indeks S & P 500 naik sebesar 1,1 persen pada 3 Oktober kemarin, memangkas penurunan mingguan, pasca rilis data menunjukkan tingkat pengangguran AS turun ke level enam tahun terendahnya dan pengusaha mempekerjakan lebih banyak pekerja menurut perkiraan para ekonom. Sementara dolar menguat pekan lalu ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir setelah sebelum dolar melemah pada hari ini.
Komite Pasar Terbuka Federal akan merilis tambahan hasil dari pertemuan 16-17 September pada 8 Oktober mendatang. (knc)
Sumber : Bloomberg

Peringatan Hari Raya Idul Adha PT. BESTPROFIT FUTURES MALANG











Sunday 5 October 2014

Harga Minyak Mentah WTI Anjlok Ke Level Terendah 27 Bulan di Nymex

Harga minyak mentah WTI di bursa NYmex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 29 September-3 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh kekhawatiran akan lemahnya demand global dan pergerakan nilai Dollar Amerika Serikat.
Pergerakan harga minyak mentah WTI pada perdagangan pekan lalu terpantau lebih didominasi oleh trend pergerakan melemah di bursa Nymex. Dari total 5 hari perdagangan pekan lalu, harga minyak mentah WTI ditutup 3 kali mengalami pelemahan dengan puncak pergerakan melemah pada perdagangan Jumat 3 Oktober 2014. Dampak dari pergerakan yang cenderung melemah tersebut, harga minyak mentah WTI anjlok hingga level terendah 27 bulan.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu, pergerakan harga minyak mentah WTI terlihat masih cukup dipengaruhi sentimen positif kuat dari data GDP kuartal 2 AS yang positif. Ekspektasi demand pasar domestik Amerika Serikat yang terangkat sentimen data tersebut, membuat harga minyak mentah WTI masih cukup leluasa untuk bergerak menguat. Bahkan pergerakan pun semakin menguat akibat rilis data personal income yang naik dari 0,2% ke 0,5% dan personal spending yang naik dari 0,0% ke 0,5%. Dampak dari ekspektasi demand yang membaik tersebut, harga minyak mentah pun terangkat menguat.
Namun, pergerakan menguat di hari perdagangan pada minyak mentah WTI tidak dapat kokoh untuk menjadi sentimen positif berkelanjutan pada pergerakan pekan lalu. Memasuki hari ke-2 dan ke-3 perdagangan pekan lalu, ekspektasi demand justru berbalik ke arah yang cenderung negatif. dimulai dengan adanya kekhawatiran penyebaran virus ebola yang berpotensi mengurangi permintaan global, pelemahan diperkuat dengan jatuhnya data manufaktur Amerika Serikat dari level 59 ke 56,6. Dampak dari hal tersebut, harga minyak mentah WTI pun menjadi lesu. Bahkan data EIA yang memberikan sentimen positif pada pertengahan pekan lalu dengan menunjukan penurunan persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat masing-masing 1,4juta dan 1,8 juta barrel pun tidak mampu mengangkat harga minyak mentah WTI untuk menguat.
Meskipun demikian, dampak data EIA dan pekerja AS yang positif sempat memberikan dorongan penguatan jelang perdagangan akhir pekan. Data EIA yang memberikan sentimen positif akhirnya mulai cukup memengaruhi pergerakan harga pasca sentimen positif juga terangkat oleh data initial jobless claims Amerika Serikat yang positif. Data initial jobless claims AS yang membaik dari level 295.000 ke level 287.000 cukup mengangkat ekspektasi demand sehingga harga minyak mentah WTI pun dapat bergerak menguat.
Memasuki perdagangan terakhir pekan lalu, akhirnya pergerakan harga minyak mentah WTI mencapai pergerakan puncak dalam sepekan. Membaiknya data-data pekerja Amerika Serikat terpantau menjadi penyebab tidak langsung terhadap anjloknya harga minyak mentah WTI pada perdagangan hari tersebut. Adapun pelemahan harga minyak mentah WTI pada perdagangan Jumat lalu dilandasi oleh melambungnya nilai Dollar AS pasca rilis data tersebut yang membuat harga minyak mentah WTI menjadi relatif bertambah mahal bagi para investor asing sehingga pembelian pun lesu. Dampak dari aksi beli yang lesu tersebut, harga minyak mentah pun anjlok di akhir pekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,06% ke tingkat harga $89,74/barrel atau melemah $3,80/barrel.
Sementara pada penutupan perdagangan minyak mentah brent di Nymex, harga minyak mentah bren juga ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyka mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 4,87% ke tingkat harga $92,88/barrel atau melemah $4,75/barrel.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga minyak mentah WTI berpotensi untuk mengalami penguatan pada pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi beli yang diperkirakan cukup kuat pasca pergerakan harga yang telah anjlok hingga ke level 27 bulan terendah pada pekan lalu. Namun, pergerakan harga juga masih akan sangat dipengaruhi oleh rilis data EIA. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $86-$96 pada minyak mentah WTI dan $90-$100 pada brent.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas LLG Turun ke Level Terendah 10 Bulan, Data Pekerja AS Keruhkan Kilau Emas

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu, 29 September-3 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Pelemahan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh rilis data pekerja Amerika Serikat yang positif dan melampaui ekspektasi.
Pergerakan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu, terpantau berada dalam trend yang cenderung untuk bearish. Sepanjang total 5 hari perdagangan pekan lalu, harga emas mengalami pelemahan dalam 3 hari perdagangan. Adapun secara signifikansi pergerakan, anjloknya harga emas pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh pergerakan perdagangan di hari terakhir perdagangan yang membuat emas anjlok ke level terendah 10 bulan.
Pada hari-hari awal perdagangan pekan lalu, pergerakan harga emas terlihat masih sangat dipengaruhi oleh trend rally pada nilai Dollar AS seiring dorongan penguatan faktor psikologis di pasar valuta asing. Ekspektasi akan dipercepatnya peningkatan suku bunga Amerika Serikat terus menjadi pemicu nilai Dollar AS untuk menguat. Dampak dari hal tersebut harga emas pun mengawali pekan dengan pelemahan di dua hari perdagangan awal.
Pola melemah pada emas di dua hari perdagangan awal pekan lalu, akhirnya justru menjadi pemicu harga emas untuk menguat di perdagangan hari ke-3. Dorongan teknikal seiring posisi jenuh teknikal yang mengindikasikan posisi oversold memicu harga emas untuk bangkit di perdagangan hari ke-3 pekan lalu. Bahkan pergerakan pun semakin menguat pasca rilis data ADP employment change Amerika Serikat yang naik dari 202.000 ke 213.000 namun masih ebrada di bawah ekspektasi.
Penguatan pada harga emas di perdagangan tengah pekan lalu pun masih berlanjut pada perdagangan di Kamis pekan lalu. Meskipun secara sentimen perekonomian Amerika Serikat cenderung negatif akibat data initial jobless claims Amerika Serikat yang membaik melebih ekspektasi dari level 295.000 ke level 287.000, namun harga emas masih dapat menguat. Adapun landasan penguatan harga emas pada perdagangan hari tersebut dilandasi oleh kekhawatiran akan meluasnya dampak aksi demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong yang ditakutkan akan turut memicu pergerakan serupa di Tiongkok.
Meskipun dapat terangkat pada dua hari perdagangan tengah pekan lalu, harga emas mencapai puncak pergerakan hingga anjlok ke level terendah 10 bulan pada perdagangan hari terakhir pekan lalu. Rilis data-data pekerja Amerika Serikat menjadi landasan kuat harga emas untuk merosot tajam di pasar komoditas. Adapun pelemahan harga emas tersebut dilandasi oleh data non farm payroll yang naik dari level 180.000 ke level 248.000 yang diperkuat dengan membaiknya unemployment rate AS dari level 6,1% ke level 5,9%. Dampak dari data pekerja AS yang positif tersebut investor pun semakin khawatir akan potensi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat sehingga harga emas tergerus habis-habisan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga emas LLG ditutup turun hingga 2,10% ke tingkat harga $1.191,95/t oz atau melemah $25,5/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di Comex pekan lalu, harga emas juga ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,07% ke tingkat harga $1.190,3/t oz atau melemah $25,1/t oz.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga emas masih akan berada dalam pola yang cukup tertekan akan ekspektasi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh rilis data pekerja AS yang sangat positif pada pekan lalu diperkirakan masih akan cukup kokoh memberi dampak terhadap pergerakan ahrga emas. Selain itu, trend bullish Dollar Amerika Serikat juga diduga masih akan menjadi momok kuat. Sementara terkait pergerakan harga emas pada pekan ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.170-$1.225 pada emas LLG dan $1.175-$1.235 pada emas berjangka Comex kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews

Membaiknya Data Pekerjaan AS, Dollar Tahan Gain

BESTPROFIT FUTURES (6/10) - Indeks Spot Dollar Bloomberg menahan gain dalam 7 pekan terakhir, kenaikan terlama secara berturut-turut dalam 4 tahun terakhir, hal tersebut akibat membaiknya data pekerjaan AS yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya.

Euro melemah kurang dari 0.1% dari level 2 tahun terendahnya menjelang rilis data Jerman yang dipekrirakan akan menunjukkan pesanan pabrik turun. Sementara yen dekati level 6 tahun terendahnya akibat tempat lindung  nilai (hedge fund) dan para speculator menaikkan spekulasi bearish terhadap mata uang yen dalam hampir 9 bulan terakhir jelang pengumuman kebijakan Bank of Japan besok. Dollar Selandia Baru melemah setelah Fonterra menyatakan bahwa Sri Lanka menghentikan penjualan beberapa susu bubuk.

Indeks Spot Dollar Bloomberg berada pada level 1,078.25 pukul 8:57 pagi waktu Tokyo dari level 3 Oktober lalu, saat indeks tersebut mencatat gain dalam 7 pekan terakhir, itu merupakan reli terpanjang sejak Juni 2010 lalu.

Euro berada pada level $1.2513 dari level 3 Oktober lalu, ketika mencapai level $1.2501, merupakan level terendah sejak Agustus 2012 lalu. Euro menahan level 137.41 yen, dari level 137.36.

Sementara yen berada pada level 109.80 per dollar dari level 109.76 diakhir pekan lalu, setelah 1 Oktober lalu menyentuh level 110.09, merupakan level terendah sejak Agustus 2008 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Jepang Menguat; Naiknya Data Pekerjaan AS Bayangi Yen

BESTPROFIT FUTURES (6/10) - Saham-saham Jepang naik untuk hari kedua setelah yen melemah menyusul naiknya perekrutan tenagakerja menghantarkan tingkat pengangguran AS ke level terendah dalam enam tahun, meningkatkan outlook di negara dengan ekonomi terbesar.
Indeks Topix melonjak 1.2 % ke level 1.297.73 pada pukul 9:02 pagi di Tokyo, dengan semua 33 industri dalam group yang menguat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1 % ke level 15,870.38. Yen turun 1.2 % ke 109.76 per dolar pada 3 Oktober setelah data menunjukkan para pengusaha di Amerika menambahkan lebih banyak pekerja dari yang di perkirakan pada bulan lalu.
Indeks S&P 500 menambahkan 0.2 % hari ini. Indeks acuan ekuitas AS naik 1.1 % pada 3 Oktober setelah tingkat pengangguran turun 5.9 % di bulan September.(frk)
Sumber : Bloomberg

Pengaruh Payroll AS, Dongkrak Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0.3%

BESTPROFIT FUTURES (6/10) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan regional saham tersebut mencatat penguatan pertamanya dalam 7 hari terakhir, penguatan akibat membaiknya payroll AS dari yang diperkirakan sebelumnya sehingga mendorong kepercayaan pada ekonomi negeri Paman Sama dan melemahkan yen.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 138.46 pukul 9:00 pagi waktu Tokyo. Hingga pekan lalu indek acaun tersebut menurun 7.6% dari level 6 tahun tertingginya yang tercatat Juli lalu ditengah kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi China yang melambat dan Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya akibat akan mengakhiri pembelian aset. Payroll AS bulan lalu mengalami kenaikan jumlah tenaga kerja sebesar 248,000 pekerja, melampaui angka 215,000 dari prediksi para ekonom.

Para pengunjuk rasa pro-demokrasi memblokade kantor-kantor pemerintah di Hong Kong berkeinginan tidak akan mundur dari tempat yang mereka duduki, sementara memberikan akses bagi beberapa pekerja pemerintahan mengikuti ultimatum dari para pemimpin Hong Kong. Chief Executive Leung Chun-ying menyatakan dihadapan para demonstran melalui televisi pada 4 Oktober lalu bahwa pemerintah akan mengambil Å“langkah apapun guna memulihan ketertiban. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 2 October 2014

Dolar Gain Pertama Kalinya VS Yen Dlm 3 Hari Terakhir

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Dolar naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir terhadap yen jelang laporan pemerintah yang mengatakan bahwa ekonom akan menunjukkan pengusaha AS meningkatkan pekerjaan yang tertajam dalam tiga bulan ini, guna mendorong suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks Spot Dollar Bloomberg flat setelah pekan lalu menyelesaikan gain terpanjangnya dalam hampir dua tahun terakhir karena pedagang mengkaji apakah kenaikan terbaru telah terlalu cepat di tengah penurunan Treasuri yield AS. Sementara Euro naik kemarin karena European Central Bank gagal untuk memberikan rincian rencana untuk membeli utang swasta. Yen berada di level kenaikan mingguan pertama dalam dua bulan karena para otoritas Jepang menyatakan keprihatinannya terkait lemah mata uang yang merugikan beberapa perusahaan.
Dolar naik 0,2% ke level 108,66 ¥ pada 09:25 pagi di Tokyo setelah jatuh 1,1% dalam dua sesi terakhir. Ini menyentuh level 110,09 pada 1 Oktober kemarin, merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2008.
Indeks Spot Dollar Bloomberg flat pada level 1,068.03 setelah jatuh 0,3%  kemarin, ini meripakan penurnan tertajam sejak 16 September lalu naik selama enam pekan terakhir pada 26 September lalu, yang terpanjang sejak November 2012.
Sementara itu euro flat pada level $ 1,2663 setelah naik 0,4% menjadi $ 1,2669 kemarin. Menyentuh level  $ 1,2571 pada 30 September, merupakan level terendah sejak September 2012.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Pada Tahun Ini Seiring Meningkatnya Outlook

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Emas berjangka jatuh di New York, memangkas kenaikan tahun ini seiring prospek untuk meningkatkan ekonomi AS dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi meredam permintaan untuk logam sebagai alternatif investasi.
Perekonomian mempercepat para investor menghindari emas bahkan setelah AS memperluas sanksi terhadap Rusia dan menekankan kampanye militernya untuk memerangi Negara Islam di Irak. Kemarin, dolar naik ke level tertingginya sejak Juni 2010 lalu terhadap 10 mata uang utama, menggabungkan dengan prospek emas yang lebih tinggi untuk mengurangi daya tarik logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Emas turun sebesar 0,5 persen hari ini. Presiden ECB Mario Draghi tidak mengungkapkan ukuran rencana stimulus moneter setelah mengumumkan bahwa bank sentral akan membeli obligasi tertutup dan aset yang didukung sekuritas selama kurang dari dua tahun.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun kurang dari 0,1 persen untuk menetap di level $ 1,215.10 per ons pada pukul 1:51 di Comex New York. Pada 30 September kemarin, emas menyentuh level $ 1,204.30, yang merupakan level terendahnya untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari lalu. Sementara logam menetap di level $ 1,202.30 pada 31 Desember. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Jasa China Turun pada Bulan September

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Indeks industri non-manufaktur China turun ke level terendah delapan bulan pada bulan September, menambah tekanan pada pemerintah untuk meningkatkan stimulus dalam melawan penurunan di sektor properti.
Indeks Pembelian Menejer (PMI) non-manufaktur turun ke 54.0 dari 54,4 pada bulan Agustus, Biro Statistik Nasional dan Federasi Cina Logistik dan Pembelian mengatakan hari ini di Beijing.
Pembacaan menunjukkan kemerosotan sektor properti menyeret industri jasa, yang berada di antara daerah ekonomi yang berkinerja baik tahun ini. Setelah pertumbuhan produksi industri melambat ke level terendah lima tahun pada bulan Agustus dan pertumbuhan investasi moderat, ekspansi jasa yang melambat menambah rintangan lebih lanjut untuk tujuan produk domestik bruto pemerintah.
Pasar keuangan China ditutup untuk liburan nasional.
Sektor Jasa menyumbang 46,6 % dari produk domestik bruto pada semester pertama tahun 2014, 1,3 % lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, kata biro statistik pada bulan Juli saat merilis data GDP kuartal kedua.
Laporan hari ini dibandingkan dengan data 51.1 untuk PMI manufaktur yang dirilis awal pekan ini.(frk)
Sumber : Bloomberg

Indeks Hang Seng Terkoreksi Terkait Gejolak Aksi Protes

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Saham-saham Hong Kong jatuh, dengan indeks acuan bersiap untuk memasuki koreksi, karena investor melihat ada akhir periode terbesar kota ini dari kerusuhan politik sejak 1960-an.
Indeks Hang Seng turun 1,2% ke level 22,666.24 pada 9:32 pagi di Hong Kong karena pasar saham dibuka kembali dari libur dua hari, memperpanjang kemerosotan dari puncaknya pada 3 September sampai lebih dari 10% dan memenuhi definisi umum dari koreksi. Langkah ini menuju penurunan sebesar 4,3% pekan ini. Indeks MSCI Hong Kong turun 1,5% hari ini, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises, atau Indeks H-share, turun 1%. Indeks volatilitas melonjak 7,7%.
Indeks Hang Seng pada bulan September ditutup penurunan bulanan tertajam sejak Mei 2012 ditengah kekhawatiran atas kemungkinan Federal Reserve akan mengakhiri program pembelian obligasi bulan ini, menyeret Indeks valuasi untuk 10,5 kali estimasi laba pada 30 September, dibandingkan dengan 16.1 untuk Standard dan Poor 500 kemarin. Saham Hong Kong turun pasca terjadinya demonstrasi selama akhir pekan untuk pertama kalinya sejak tahun 2005 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Jepang Berfluktuasi, Yen Melemah

BESTPROFIT FUTURES (3/10) - Saham-saham Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian, setelah yen melemah dari level tertinggi dua minggu. Perusahaan migas memimpin penurunan dalam indeks dan maskapai penerbangan naik tajam.
indeks Topix sedikit berubah di level 1,280.48 pada pukul 09:08 pagi di Tokyo, setelah berayun antara keuntungan sebesar 0,1 % dan kehilangan 0,4 %. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 % ke level 15,671.07. Yen, yang naik 1,1 % selama dua hari terakhir, melemah 0,2 % hari ini ke 108,65 per dolar.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bank sentral akan membeli aset setidaknya selama dua tahun untuk meningkatkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa. Klaim pengangguran AS tak terduga turun pada minggu lalu. Laporan tentang payroll Amerika dijadwalkan akan dirilis hari ini.
Investor menilai kesehatan perekonomian AS, analis memprediksi akan kembali mengalami gain lebih dari 200.000 dalam nonfarm payrolls. Federal Reserve, yang diprediksi akan mengumumkan akhir dari program pembelian obligasi bulan ini, menilai apakah pemulihan di ekonomi terbesar dunia tersebut cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi.
Pemimpin pro-demokrasi di Hong Kong mengatakan mereka akan memperbesar aksi protes jika tuntutan mereka tidak didengarkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 1 October 2014

Demonstran Hong Kong capai jumlah terbesar

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Jumlah demonstran prodemokrasi di Hong Kong diperkirakan akan mencapai jumlah terbesar hari Rabu (01/10) pada awal hari Nasional Cina.

Puluhan ribu orang masih memadati Hong Kong pusat dan memblokir sejumlah tempat dalam beberapa hari terakhir.

Mereka menuntut agar Cina mencabut rencana untuk mengajukan calon bagi pemilihan pemimpin Hong Kong pada 2017.

Pemimpin saat ini CY Leung mendesak para pengunjuk rasa untuk pulang.

Sementara Presiden Cina Xi Jinping dalam komentar pertamanya mengatakan Cina akan menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong.

Xi juga mengatakan kepada para pemimpin Partai Komunis Selasa (30/09) bahwa pemerintahnya akan menerapkan garis besar "satu negara, dua sistem."

Leung menolak seruan para demonstran untuk mengundurkan diri.

Ia akan menghadiri upacara menandai Hari Nasional, yang menandai pendirian komunis Cina pada 1949.

Pemerintah Hong Kong membatalkan atraksi kembang api yang sedianya berlangsung Rabu (01/10) malam.

Sumber : BBC

Tembakan Artileri Tewaskan 10 Orang di Ukraina Timur

Sepuluh orang tewas hari Rabu (1/10) ketika tembakan artileri menghantam sasaran di kota Donetsk, Ukraina timur.

Sedikitnya sepuluh orang tewas ketika tembakan artileri menghantam sasaran dekat sebuah sekolah dan minibus di kota Donetsk yang dikuasai oleh pemberontak di Ukraina timur.

Empat orang tewas ketika peluru meledak hanya beberapa meter dari gedung itu, pada hari pertama sekolah dimulai di daerah itu. Tidak ada anak yang terluka dalam serangan artileri itu, tetapi seorang guru dan satu orang tua murid menjadi korban.

Dalam insiden terpisah, sebuah tembakan artileri menghantam minibus umum, menewaskan enam orang.

Di tempat lain, pemberontak mulai mendekati bandara Donetsk yang dikuasai oleh pemerintah.

Kantor berita Associated Press melaporkan seorang komandan pemberontak mengatakan bahwa pemberontak menguasai sebagian besar bandara itu, yang telah menjadi fpusat pertempuran terburuk di kawasan itu selama berminggu-minggu.

Sumber : VOA

Aksi Jual Saham AS, Angkat Emas

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Emas naik di hari Rabu ini waktu New York, rebound dari hari sebelumnya yang menyentuh level 9 bulan terendahnya sebesar $1,200 per ounce, kenaikan hari ini akibat mengecewakannya rilis data manufaktur AS yang memicu aksi jual saham pada Wall Street dan mendorong para investor mencari alternatif pada aset safe haven pada logam mulia tersebut.

Bullion juga mempertegas kestabilan dollar AS ditengah penurunan pada imbal hasil obligasi Treasury AS dan melemahnya saham-saham global. Penurunan tajam pada saham-saham penerbangan dan yang berhubungan dengan transportasi setelah adanya diagnosa pertama Ebola di AS juga telah mengantarkan Indeks S&P 500 turun lebih dari 1%.

Sementara itu, aktivitas manufaktur AS September lalu melambat dari yang diperkirakan sebelumnya meskipun perekrutan tenaga kerja pada sektor swasta naik, pertanda masih adanya pertumbuhan ekonomi yang tidak merata di negeri Paman Sam. Hari Rabu The Institute for Supply Management (ISM) menyatakan bahwa indeks aktivitas manufaktur nasional Agustus lalu turun.

Spot emas naik sebesar 0.5% ke level $1,214.45 per ounce pukul 2:10 siang (16:10 GMT), sebelumnya sempat tergelincir sebesar 10 sen ke level 9 bulan terendahnya di level $1,204.40.

Sementara emas berjangka bulan Desember di COMEX terselesaikan naik $3.90 per ounce ke level $1,215.50.

Pada kuartal ke-3 ini emas mengalami penurunan sebesar 9%, mencatat penurunan bulanan tertajam sejak Juni 2013 lalu dan penurunan kuartalan pertama sepanjang tahun 2014 ini. Penurunan tersebut sebagai akibat dari Federal Reserve AS yang pada bulan lalu mengindikasikan akan menaikkan suku bunga pinjaman lebih cepat dari perkiraan awal. (bgs)

Sumber : Reuters

Saham Jepang Jatuh Hari Ketiga Pasca Penguatan Yen VS Dolar

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Saham Jepang jatuh, menyeret indeks Topix turun untuk hari ketiga setelah yen menguat terhadap dolar, serta melemahnya prospek pendapatan perusahaan eksportir.
Indeks Topix turun 1,5% ke level 1,298.93 pada 09:06 pagi di Tokyo. Indeks tersebut turun 3% di bawah level tertinggi enam tahun yang dicapai bulan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average merosot 1,3% menjadi 15,876.57 hari ini. Yen tergelincir kurang dari 0,1% ke level 108,96 terhadap dolar. Kemarin mencatat  rebound setelah melemah ke level terendah sejak 2008.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 flat setelah kemarin Indeks AS turun 1,3%  ke terendah tujuh pekan. Indeks Russell 2000 perusahaan lapis kedua telah jatuh lebih dari 10% dari rekor di Maret. Pabrik zona euro menurunkan harga lebih dari setahun terakhir dan manufaktur Jerman menyusut, menegaskan tantangan yang dihadapi para otoritas jelang pertemuan bank sentral hari ini.
Sementara presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi yang berjanji akan memulai program pembelian aset bulan ini seiring pihaknnya yang berusaha untuk menangkal deflasi dan memicu stagnansi perekonomian.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sentimen Suku Bunga The Fed Tekan Bursa Asia

BESTPROFIT FUTURES (2/10) - Saham-saham Asia turun, dengan indeks acuan menuju penurunan hari kelima, di tengah keprihatinan atas berakhirnya program stimulasi pembelian obligasi oleh Federal Reserve dan tanda-tanda pelemahan dalam perekonomian di kawasan euro.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 % ke level 139,64 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo setelah kemarin terkoreksi ke level terendah dalam empat bulan. Indeks tersebut mencatatkan penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari dua tahun pada bulan September di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan China dan bahwa Federal Reserve AS dapat meningkatkan suku bunga lebih cepat setelah mengakhiri pembelian aset. Saham AS jatuh kemarin, menghantarkan Indeks Russell 2000 terkoreksi.
Indeks Topix Jepang turun 1,3 %, penurunan terbesar dalam hampir dua bulan. Indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,5 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,4 %, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3 %. Pasar saham di Hong Kong tetap ditutup hari ini, sementara pasar saham China daratan ditutup sampai 7 Oktober mendatang.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. Indeks tersebut kehilangan 1,3 % kemarin ke penutupan terendah sejak 12 Agustus. Russell 2000 turun 1,5 %, memperpanjang penurunan lebih dari 10 % dari rekor yang dicapai pada bulan Maret, memenuhi definisi koreksi.
Lebih dari $ 200 miliar aset dihapus dari pasar ekuitas AS selama tiga bulan terakhir, setelah data penguatan ekonomi memicu kekhawatiran The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi. Perekrutan tenaga kerja di AS dipercepat untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, menurut sebuah laporan swasta jelang rilis angka payrolls bulanan yang jatuh tempo besok.
Sumber : Bloomberg