Sunday 5 October 2014

Harga Emas LLG Turun ke Level Terendah 10 Bulan, Data Pekerja AS Keruhkan Kilau Emas

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu, 29 September-3 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Pelemahan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh rilis data pekerja Amerika Serikat yang positif dan melampaui ekspektasi.
Pergerakan harga emas LLG pada perdagangan pekan lalu, terpantau berada dalam trend yang cenderung untuk bearish. Sepanjang total 5 hari perdagangan pekan lalu, harga emas mengalami pelemahan dalam 3 hari perdagangan. Adapun secara signifikansi pergerakan, anjloknya harga emas pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh pergerakan perdagangan di hari terakhir perdagangan yang membuat emas anjlok ke level terendah 10 bulan.
Pada hari-hari awal perdagangan pekan lalu, pergerakan harga emas terlihat masih sangat dipengaruhi oleh trend rally pada nilai Dollar AS seiring dorongan penguatan faktor psikologis di pasar valuta asing. Ekspektasi akan dipercepatnya peningkatan suku bunga Amerika Serikat terus menjadi pemicu nilai Dollar AS untuk menguat. Dampak dari hal tersebut harga emas pun mengawali pekan dengan pelemahan di dua hari perdagangan awal.
Pola melemah pada emas di dua hari perdagangan awal pekan lalu, akhirnya justru menjadi pemicu harga emas untuk menguat di perdagangan hari ke-3. Dorongan teknikal seiring posisi jenuh teknikal yang mengindikasikan posisi oversold memicu harga emas untuk bangkit di perdagangan hari ke-3 pekan lalu. Bahkan pergerakan pun semakin menguat pasca rilis data ADP employment change Amerika Serikat yang naik dari 202.000 ke 213.000 namun masih ebrada di bawah ekspektasi.
Penguatan pada harga emas di perdagangan tengah pekan lalu pun masih berlanjut pada perdagangan di Kamis pekan lalu. Meskipun secara sentimen perekonomian Amerika Serikat cenderung negatif akibat data initial jobless claims Amerika Serikat yang membaik melebih ekspektasi dari level 295.000 ke level 287.000, namun harga emas masih dapat menguat. Adapun landasan penguatan harga emas pada perdagangan hari tersebut dilandasi oleh kekhawatiran akan meluasnya dampak aksi demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong yang ditakutkan akan turut memicu pergerakan serupa di Tiongkok.
Meskipun dapat terangkat pada dua hari perdagangan tengah pekan lalu, harga emas mencapai puncak pergerakan hingga anjlok ke level terendah 10 bulan pada perdagangan hari terakhir pekan lalu. Rilis data-data pekerja Amerika Serikat menjadi landasan kuat harga emas untuk merosot tajam di pasar komoditas. Adapun pelemahan harga emas tersebut dilandasi oleh data non farm payroll yang naik dari level 180.000 ke level 248.000 yang diperkuat dengan membaiknya unemployment rate AS dari level 6,1% ke level 5,9%. Dampak dari data pekerja AS yang positif tersebut investor pun semakin khawatir akan potensi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat sehingga harga emas tergerus habis-habisan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga emas LLG ditutup turun hingga 2,10% ke tingkat harga $1.191,95/t oz atau melemah $25,5/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di Comex pekan lalu, harga emas juga ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,07% ke tingkat harga $1.190,3/t oz atau melemah $25,1/t oz.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga emas masih akan berada dalam pola yang cukup tertekan akan ekspektasi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh rilis data pekerja AS yang sangat positif pada pekan lalu diperkirakan masih akan cukup kokoh memberi dampak terhadap pergerakan ahrga emas. Selain itu, trend bullish Dollar Amerika Serikat juga diduga masih akan menjadi momok kuat. Sementara terkait pergerakan harga emas pada pekan ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.170-$1.225 pada emas LLG dan $1.175-$1.235 pada emas berjangka Comex kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews