Bank of Japan telah mulai mengubah fokusnya dari alat pendukung
pertumbuhan hingga ke tahap untuk mulai memangkas stimulus yang sangat
besar, mengambil langkah-langkah tentatif pertama menuju langkah yang
penting bagi perekonomian dunia.
Gubernur bank sentral dan bankir dengan diskusi internal mengatakan
debat informal tentang bagaimana mempersiapkan untuk keluar dari 13
bulan pelonggaran kuantitatif dan kualitatif.
Stimulus adalah inti dari kampanye
Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengakhiri dua dekade deflasi dan
pertumbuhan yang mencemaskan dan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda telah
berjanji untuk mempertahankan 'cheap cash' hingga target inflasi sebesar
2% di depan mata.
Tapi dengan inflasi saat ini telah
melewati tanda setengah jalan dan tanda-tanda bahwa ekonomi telah
melewati kenaikan pajak penjualan bulan lalu, bank sentral Jepang sudah
berpikir tentang bab berikutnya.
Pertama-tama, Kuroda dan timnya
tertarik untuk menghindari kebingungan pasar dan volatilitas ketika Fed
AS memicu di bulan Mei 2013 tatkala pertama kali mengisyaratkan
kemungkinan peruncingan dari stimulus yang luar biasa.
Dengan BOJ yang mengeluarkan 60-70
trilyun yen per tahun, indikasi penarikan bisa sama akut dan akan
menjadi pelajaran bagi BOJ bahwa sinyal peruncingan terlalu cepat atau
terlalu spesifik yang bisa menjadi bumerang.
Dalam pikiran tersebut, BOJ tidak
memiliki rencana untuk memangkas stimulus atau menyarankan publik
tentang penarikan dalam waktu dekat.
Sumber : MahadanaNews