BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/10) - Dolar
Australia dan Selandia Baru gelar penguatan dari pekan lalu pasca data
payrolls AS tumbuh kurang dari perkiraan ekonom, meredam spekulasi bahwa
Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Aussie
dan kiwi tetap lebih tinggi terhadap sebagian mata uang utama,
membatasi kerugian dari penurunan kuartalan yang didorong oleh
kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi di China akan mengurangi
permintaan untuk komoditas. Indeks dolar jatuh ke terendah dalam dua
pekan terakhir pada hari Jumat pekan lalu pasca pertumbuhan upah stagnan
dan angka pembukaan lapangan kerja mengecewakan.
Aussie
menguat 70,49 sen AS pukul 09:20 di Tokyo dari level 70,45. Kiwi
terapresiasi sebesar 0,3 persen ke level 64,53 sen, pasca naik 0,5
persen pada Jumat.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot berada di level 1,207.74 dari level 1,208.88 di
New York. Indeks, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama,
menyentuh level terendahnya dalam dua pekan terakhir di level 1,204.04
pada hari Jumat pasca rilis laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan
ekonomi AS menambahkan 142.000 pekerja pada bulan September, di bawah
perkiraan rata-rata ekonom dalam survei Bloomberg sebesar 201.000 dari.
Angka kenaikan bulan Agustus direvisi turun.
Para
pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 33 persen pada hari Jumat
bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember mendatang, turun
dari 58 persen bulan lalu, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg
berjangka. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa suku bunga The
Fed efektif akan berada pada kisaran 0,375 persen pasca dinaikan. (izr)
Sumber: Bloomberg