BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/10) - Saham
AS naik, dengan indeks Standard & Poor 500 bukukan kenaikan
beruntun terpanjangnya tahun ini, mengacu pada spekulasi bahwa yang
terburuk ditujukan ke saham dan pertumbuhan ekonomi akan cukup kuat
untuk mendukung keuntungan perusahaan..
Ekuitas menguat untuk
hari kelima berturut-turut terkait perusahaan komoditas dan perusahaan
multinasional yang mendapat keuntungan dari pelemahan kenaikan dolar.
Data pekerjaan yang mengecewakan pada hari Jumat mendorong keluar
harapan untuk kenaikan suku bunga, mengirim dolar ke posisi lebih
rendah, yang membantu meningkatkan keuntungan perusahaan-perusahaan
multinasional Amerika 'ketika pendapatan luar negeri mereka dikonversi
kembali ke mata uang AS.
Investor terus
menargetkan ekuitas yang sedang berada di posisi paling sulit selama
kuartal ketiga, atau merupakan masa yang terburuk untuk saham sejak 2011
lalu. Saham perusahaan energy di S & P 500 naikkan Rebound mereka
dari 18 persen penurunan kuartalannya. Alcoa Inc dan Dow Chemical Co
menguat setidaknya 4 persen di hari Senin ini memacu kenaikan pada bahan
mentah. Dow Jones Industrial Average mencapai level tertingginya enam
minggu.
Indek S & P 500
naik 1,8 persen menjadi 1,986.92 pada 04:00 sore di New York, dan naik
5,6 persen sejak penutupan Senin lalu. Indeks Russell 2000 naik 2,4
persen, atau merupakan kenaikan tertingginya dalam lebih dari sebulan,
dan 5,3 persen lebih tinggi sejak mengakhiri penurunan terpanjangnya
dalam sembilan tahun di pekan lalu.
Ekuitas telah melihat-
naik turunnya keuntungan dan kerugian sejak aksi selloff pada Agustus
lalu, karena investor yang masih bergelut dengan kekhawatiran tentang
pelambatan ekonomi global dan kebingungan atas rencana kenaikan tingkat
suku bunga The Fed. Indeks S & P 500 menguat 6,8 persen dari
terendahnya di Agustus sampai pada pertemuan The Fed di bulan lalu, dan
kemudian merosot di delapan dari sembilan sesi berikutnya sebelum
menyelesaikan kuartalnya dengan penurunan sebesar 6,9 persen.
Kemungkinan dari
bersiapnya The Fed pada kenaikan tingkat suku di bulan ini telah turun
sebesar 10 persen sejak laporan Payroll lalu, dan sebagian besar
pedagang berjangka tidak melihat peningkatan dari level yang mendekati
nol sampai setidaknya di bulan Maret. Kesempatan untuk peningkatan di
Januari dihargai sekitar 44 persen, atau turun dari sebelumnya yaitu
sebesar 52 persen sebelum laporan data tenaga kerja di September
kemarin..
Kemungkinan kenaikan
tingkat suku bunga The Fed bukanlah satu-satunya hal yang jatuh. Setelah
indeks S & P 500 turun sebesar 10 persen dalam empat hari pada
bulan Agustus lalu untuk koreksi pertama sejak 2011, 12 dari 21 pakar
yang disurvei Bloomberg memangkas proyeksi akhir tahun mereka. Rata-rata
prediksi turun sebesar 4,1 persen menjadi 2.142 sejak 10 Agustus lalu.
Untuk mendapatkan
perkiraan rata-rata analis, S & P 500 harus reli lebih dari 7,8
persen antara sekarang dan akhir tahun. Merupakan sebuah keuntungan
bahwa selama periode itu tidak akan jauh dari rata-rata reli 6,4 persen
yang terjadi selama rentang waktu tersebut sejak 2009.
Perhatian akan beralih
ke pendapatan pada pekan ini, karena investor mencari petunjuk lebih
lanjut tentang bagaimana perlambatan pertumbuhan global mempengaruhi
perusahaan-perusahaan AS. Alcoa resmi memulai musim pelaporan terbarunya
setelah pasar ditutup pada 8 Oktober kemarin.
Pendapatan proyek
analis untuk anggota S & P 500 turun sebesar 6,9 persen pada kuartal
ketiga. Tetapi tetap saja, indeks pendapatan perusahaan The Fed telah
membukukan kenaikan kuartalan terbesarnya sejak 2012, hal itu
menunjukkan gambaran bahwa keseluruhan keuntungan dapat dipengaruhi oleh
penurunan peringkat pada produsen energi yang sedang melawan harga
minyak yang lemah.(mrv)
Sumber: Bloomberg