Tuesday 19 September 2023

Best Profit | Dampak Pengambilan Keuntungan terhadap Harga Minyak setelah Mencapai Puncak 10 Bulan


Best Profit (20/9) – Dalam dunia pasar minyak yang selalu berfluktuasi, perjalanan baru-baru ini dalam harga minyak telah sangat mengesankan. Setelah mencapai puncak 10 bulan, harga minyak mengalami penurunan tajam, membuat banyak investor dan analis bingung untuk memahami dinamika yang terjadi.

Kenaikan dan Penurunan Tiba-tiba

Seperti yang dilaporkan pada Rabu, 20 September 2023, pukul 05:57 WIB, kontrak berjangka minyak mengalami penurunan yang mencolok. Kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk pengiriman November ditutup pada harga $94,34 per barel, mengalami penurunan sebesar 9 sen. Penurunan ini datang setelah minyak mencapai puncak selama 10 bulan, sebuah pencapaian yang mengesankan mengingat lanskap energi global yang penuh gejolak.

Lalu, apa yang mendorong penurunan tiba-tiba ini dalam harga minyak? Semuanya berkaitan dengan pengambilan keuntungan. Para investor memutuskan bahwa saatnya untuk merealisasikan keuntungan mereka setelah melihat reli selama tiga sesi. Reli ini dipicu oleh pemotongan produksi yang berkepanjangan dari Arab Saudi dan Rusia, anggota aliansi OPEC+. best profit

Baca Juga : Peningkatan Harga Emas Global Saat Menantikan Keputusan Suku Bunga Fed

Baca Juga : Apakah Emas Akan Merosot Bebas atau Meningkat Harga?

Memahami Faktor-faktor yang Berperan

Meskipun menggoda untuk berpikir bahwa penurunan ini mengancam harga minyak, penting untuk memahami dinamika yang mendasarinya. Patokan global, kontrak berjangka minyak mentah Brent untuk pengiriman November memang mencapai level tertinggi pada $95,96 per barel, suatu level yang tidak pernah tercapai sejak November. Lonjakan ini mendorong UBS, sebuah bank investasi terkemuka, untuk mulai mengambil keuntungan dari kepemilikan mereka.

Namun, para ahli di dalam bank tersebut meyakini bahwa kontrak berjangka minyak Brent akan diperdagangkan dalam kisaran $90 hingga $100 per barel dalam beberapa bulan mendatang, dengan target akhir tahun sebesar $95 per barel. Proyeksi ini mengimplikasikan bahwa, meskipun ada pengambilan keuntungan, pasar masih relatif optimis.

Menambah kekhawatiran pasokan, anggota OPEC+ seperti Arab Saudi dan Rusia baru-baru ini memperpanjang pemotongan pasokan gabungan mereka sebesar 1,3 juta barel per hari hingga akhir tahun. best profit

Variabel-variabel yang Tidak Terduga

Pasar minyak tidak asing dengan ketidakpastian, dan beberapa faktor berkontribusi pada volatilitasnya. Rusia, misalnya, sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan bea ekspor sebesar $250 per metrik ton pada semua produk minyak, kenaikan yang signifikan dari tarif saat ini. Langkah ini dijadwalkan akan berlaku mulai 1 Oktober 2023, hingga Juni 2024, dengan tujuan untuk mengatasi kekurangan bahan bakar.

Selain itu, produksi minyak serpih AS dari wilayah penghasil terbesar sedang mengalami penurunan, mencapai 9,393 juta barel per hari pada bulan Oktober, level terendah sejak Mei 2023. Ini merupakan penurunan bulanan ketiga berturut-turut, yang menimbulkan kekhawatiran terkait produksi minyak dalam negeri.

Para analis, di sisi lain, memperkirakan penurunan yang lebih moderat sekitar 2,7 juta barel. Data persediaan pemerintah AS akan dirilis pada hari Rabu, waktu setempat. best profit

Ada juga ketidakpastian terkait permintaan yang dapat mempengaruhi pasar. Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, membela pemotongan pasokan oleh OPEC+, menekankan perlunya regulasi yang ringan untuk mengurangi volatilitas. Dia juga mengungkapkan keprihatinan terkait permintaan dari China, pertumbuhan di Eropa, dan langkah-langkah bank sentral dalam mengatasi inflasi.

Implikasi pada Pasar dan Sorotan Masa Depan

Pada Selasa, 19 September 2023, indeks-indeks utama di Wall Street mengalami penurunan, dengan Nasdaq dan S&P 500 mencapai titik terendah dalam lebih dari tiga minggu. Pemicu penurunan ini adalah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah, yang terjadi menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS. best profit

Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran saat ini, yaitu 5,25% hingga 5,50%, pada hari Rabu, karena inflasi inti mendekati target The Fed sebesar 2,0%.

Sebagai kesimpulan, pasar minyak tetap menjadi arena yang dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor geopolitik, ekonomi, dan lingkungan. best profit