Tuesday, 19 November 2024

Bestprofit | Emas Naik di Tengah Ketegangan dan Melemahnya Imbal Hasil

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-4.jpg

Bestprofit (20/11) – Pada Selasa sore, 19 November 2024, harga emas mengalami kenaikan untuk hari kedua berturut-turut, didorong oleh pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan meningkatnya ketegangan internasional. Emas untuk pengiriman Desember terakhir tercatat naik sebesar US$16,30 menjadi US$2.360,90 per ons, menjadikannya sebagai salah satu komoditas yang menarik bagi para investor yang mencari pelaburan aman di tengah ketidakpastian pasar global. Kenaikan harga emas ini juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting, termasuk kebijakan luar negeri Pemerintah AS yang melibatkan Ukraina, serta dinamika pasar mata uang dan obligasi. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas, termasuk dampak dari kebijakan AS terhadap Rusia, pergerakan imbal hasil obligasi AS, dan posisi dolar AS di pasar global.

Kenaikan Emas Didorong oleh Ketegangan Internasional

Salah satu faktor utama yang mendasari kenaikan harga emas pada hari Selasa adalah ketegangan internasional yang meningkat, khususnya terkait dengan keputusan Pemerintah Presiden Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina menyerang target di Rusia dengan menggunakan rudal yang dipasok oleh AS. Keputusan ini, yang diumumkan pada akhir pekan, menandakan eskalasi dalam konflik antara Ukraina dan Rusia, yang selama ini telah menarik perhatian dunia.
Kunjungi juga : demo bpf, demo bestprofit futures

Bagi banyak analis pasar, keputusan ini memiliki dampak langsung terhadap hubungan antara AS dan Rusia. Moskow menganggap keputusan tersebut sebagai langkah yang meningkatkan potensi pertempuran langsung antara NATO dan Rusia. Dalam konteks ini, ketegangan geopolitik yang semakin memburuk seringkali mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman, seperti emas, sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian dan potensi krisis.

Emas Sebagai Aset Aman dalam Ketidakpastian Geopolitik

Emas selama ini dikenal sebagai aset safe haven, yang cenderung mengalami kenaikan harga saat ada ketidakpastian di pasar keuangan atau ketegangan internasional. Dalam situasi yang penuh risiko geopolitik, seperti yang terjadi antara Rusia dan Ukraina saat ini, para investor cenderung beralih ke emas sebagai cara untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Keputusan AS yang memungkinkan Ukraina menyerang Rusia dapat memicu kekhawatiran lebih lanjut akan dampak konflik tersebut terhadap stabilitas ekonomi global, yang pada gilirannya memperkuat permintaan terhadap emas. Ketegangan ini tidak hanya memburuknya hubungan diplomatik, tetapi juga dapat memperburuk kondisi ekonomi global, mengingat Rusia merupakan salah satu eksportir energi utama dunia. Pembatasan pasokan energi dan ketidakpastian terkait dengan harga minyak dan gas alam dapat menyebabkan inflasi global dan memperburuk tekanan ekonomi di banyak negara, termasuk AS dan negara-negara Eropa. Semua faktor ini dapat memperkuat permintaan terhadap emas sebagai bentuk lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.

Pelemahan Dolar AS Membantu Kenaikan Harga Emas

Selain faktor geopolitik, pelemahan dolar AS juga menjadi salah satu alasan utama di balik naiknya harga emas. Meskipun indeks dolar ICE hanya mengalami kenaikan marginal sebesar 0,05 poin menjadi 106,33 pada perdagangan terakhir, pergerakan dolar yang lebih lemah sering kali membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar. Emas diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga ketika nilai dolar melemah, harga emas cenderung naik, karena emas menjadi lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Sebaliknya, jika dolar menguat, harga emas akan cenderung turun. Dalam hal ini, meskipun dolar sedikit menguat, dampak dari ketegangan internasional dan permintaan terhadap aset safe haven lebih dominan, yang pada akhirnya mendorong harga emas naik.

Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS

Faktor lain yang turut mendukung kenaikan harga emas adalah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang telah mengalami tren penurunan dalam beberapa hari terakhir. Pada perdagangan terakhir, imbal hasil obligasi dua tahun AS tercatat turun 1,5 basis poin menjadi 4,274%, sementara obligasi 10 tahun turun 4,3 poin menjadi 4,378%. Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan pelambatan ekonomi di masa depan. Imbal hasil obligasi yang lebih rendah sering kali menjadi sinyal bagi investor bahwa pasar percaya inflasi akan melambat atau bahwa ekonomi akan mengalami penurunan. Dalam kondisi ini, investor cenderung mencari aset yang lebih aman dan stabil, seperti emas, yang tidak bergantung pada tingkat bunga atau hasil obligasi. Ketika imbal hasil obligasi menurun, daya tarik emas sebagai tempat penyimpanan nilai meningkat, mendorong harga emas naik.

Dampak Ketegangan Internasional terhadap Pasar Keuangan Global

Selain ketegangan AS-Rusia, ketidakpastian global yang lebih luas juga turut berperan dalam kenaikan harga emas. Ketegangan yang melibatkan negara-negara besar, seperti Rusia dan AS, dapat menciptakan dampak domino terhadap pasar saham dan mata uang global. Ketika pasar saham tertekan oleh kekhawatiran atas ketidakpastian geopolitik atau inflasi yang tinggi, investor sering kali beralih ke aset yang lebih aman, seperti emas, untuk menjaga nilai kekayaan mereka. Di sisi lain, meskipun dolar AS mengalami sedikit penguatan, ketidakpastian dalam ekonomi global cenderung membuat investor lebih berhati-hati dan memilih aset yang dapat melindungi mereka dari risiko pasar yang tinggi. Emas, yang sering kali dipandang sebagai pelindung terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, semakin diminati dalam situasi seperti ini.

Prospek Harga Emas ke Depan

Melihat faktor-faktor yang telah dibahas, prospek harga emas dalam jangka pendek tampaknya akan terus dipengaruhi oleh dinamika politik dan ekonomi global, termasuk kebijakan luar negeri AS, ketegangan internasional, dan pergerakan imbal hasil obligasi. Jika ketegangan Rusia-Ukraina terus berkembang atau jika ada eskalasi baru dalam konflik tersebut, harga emas bisa terus naik karena meningkatnya permintaan untuk aset safe haven. Namun, di sisi lain, faktor-faktor lain seperti kebijakan moneter AS dan pergerakan dolar juga perlu diperhatikan. Jika Federal Reserve AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menanggulangi inflasi, hal ini bisa membatasi kenaikan harga emas, karena investor mungkin lebih tertarik pada instrumen keuangan dengan imbal hasil lebih tinggi, seperti obligasi pemerintah AS.

Kesimpulan

Harga emas yang terus naik pada 19 November 2024 menunjukkan bagaimana faktor-faktor ekonomi dan geopolitik berinteraksi untuk mempengaruhi pasar. Ketegangan internasional yang meningkat, khususnya terkait dengan konflik Rusia-Ukraina, serta penurunan imbal hasil obligasi AS, memberikan dorongan positif bagi harga emas. Dalam jangka pendek, harga emas kemungkinan akan tetap didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan keinginan investor untuk mencari pelaburan yang lebih aman. Namun, pergerakan selanjutnya akan sangat bergantung pada dinamika pasar yang terus berubah, baik dari segi kebijakan moneter AS maupun perkembangan lebih lanjut dalam konflik internasional yang ada.
Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!