BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex
pada penutupan perdagangan pekan lalu, 6-10 Oktober 2014, terpantau
ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa
Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh ekspektasi demand global
dan pasar domestik Amerika Serikat yang terindikasi lesu.
Pergerakan harga minyak mentah WTI di
Nymex pada pekan lalu terpantau berada dalam trend bearish kuat. Dari
total 5 hari perdagangan perdagangan pekan lalu, harga emas melemah
hingga dalam 3 hari perdagangan. Adapun trend pelemahan tersebut dipicu
oleh sentimen sisi demand, sementara 2 hari perdagangan yang ditutup
menguat lebih didasari oleh dorongan teknikal dibandingkan fundamental.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu
di bursa Nymex, pergerakan harga minyak mentah WTI diawali dengan
penguatan. Nilai Dollar Amerika Serikat yang sedang jatuh saat itu,
membuat aksi beli para investor terdorong menguat seiring relatif
bertambah murahnya harga minyak mentah WTI di Nymex. Selain dorongan
nilai Dollar tersebut, pergerakan juga cukup tersupport oleh dorongan
teknikal yang telah jenuh melemah atau dalam posisi oversold.
Namun, pergerakan harga minyak mentah WTI
yang dapat ditutup menguat di hari perdagangan pertama pekan lalu
tersebut langsung tertutup faktor fundamental kuat di hari kedua
perdagangan. Rilis data EIA terkait prospek demand minyak mentah dunia
dan rilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF, membuat harga
minyak mentah WTI jatuh di Nymex. adapun kedua lembaga tersebut pada
Selasa pekan lalu merilis pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi
menurun dari 3,4% ke 3,3% oleh IMF dan demand global yang diperkirakan
turun dari 91,55 juta barrel ke 91,47 juta barrel oleh EIA.
Memasuki hari ke-3 perdagangan pekan
lalu, pergerakan harga emas pun kian memburuk setelha EIA kembali
memberikan sentimen negatif kuat di rilis data persediaan minyak mentah
dan bensin mingguan. Data persediaan minyak mentah dan bensin yang
dilaporkan naik oleh EIA masing-masing di level 5,02 juta dan 1,18 juta
barrel serempak memberikan sentimen negatif sisi supply dan demand dari
pasar domestik Amerika Serikat. Dampak dari data tersebut dan rilis data
hari sebelumnya, harga emas pun terus tergerus pada hari ke-3 dan ke-4
pekan lalu.
Meskipun cukup tertekan kuat secara
fundamental pada pekan lalu, harga minyak mentah WTI dapat ditutup
menguat pada perdagangan akhir pekan. Dorongan teknikal yang kembali
jenuh pasca melemah dalam 3 hari perdagangan beruntun menjadi landasan
penguatan harga minyak mentah WTI di hari terakhir perdagangan. Walaupun
demikia penguatan tersebut tidak dapat menutup pelemahan kuat di 3 hari
perdagangan sebelumnya sehingga harga minyak mentah WTI tetap ditutup
melemah dalam sepekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di
bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah
signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk
kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,37% ke tingkat harga
$85,82/ barrel atau melemah $3,92/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah
brent di Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup melemah
signifikan pekan lalu. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk
kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,48% ke tingkat harga
$90,58/barrel atau melemah $2,30/barrel.
Analyst Vibiz Research memprediksi harga
minyak mentah masih akan cenderung tertekan pada perdagangan pekan ini.
Hal tersebut dilandasi oleh estimasi buruknya data-data perekonomian
global pada pekan ini yang dapat semakin melemahkan ekspektasi demand
terhadap minyak mentah dunia. Terkait pergerakan harga pekan ini, range
normal diprediksi akan berada di kisaran $78-$95 pada minyak mentah WTI
dan $84-$97 pada minyak mentah brent.
Sumber : Vibiznews