Monday 19 January 2015

Emas Turun Dari Level Tertinggi Empat Bulan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/1) - Emas turun dari level tertinggi empat bulan pada hari Senin karena investor mencairkan beberapa keuntungan yang lumayan pekan lalu, meskipun harga masih didukung oleh volatilitas pasar yang lebih luas yang mendorong daya tarik logam sebagai nilai lindung dari resiko.
Gejolak di bursa pasca Swiss tiba-tiba meninggalkan franc pekan lalu memicu tawaran yang kuat untuk emas, sering dianggap sebagai alternatif untuk aset berisiko, mengirimkan harga ke tertinggi sejak September di level $ 1,281.50.
Spot emas turun 0,4% pada level $ 1,274.61 per ons pada 16.52, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Februari turun $ 1,50 per ons pada $ 1,275.40. Spot emas naik hampir 8% tahun ini.
Holdings di bursa emas ETF, SPDR Gold Trust, naik 13,7 ton menjadi 730,89 ton pada hari Jumat, inflow terbesar satu hari dalam hampir 3-1 / 2 tahun.
Spekulasi mengangkat posisi net long di emas untuk tiga pekan beruntun, yang berakhir pada 13 Januari, data AS Commodity Futures Trading Commission menunjukkan pada Jumat.
Perak turun 0,3% pada level $ 17,68 per ons, sementara platinum flat di level $ 1,263.25 dan paladium naik 0,4% pada level $ 754,22. Palladium turun lebih dari 6%.(yds)
Sumber: Reuters

Sunday 18 January 2015

Produksi Minyak di Irak Catat Rekor, Minyak Mentah Kembali Tumbang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Minyak turun setelah produksi minyak mentah di Irak mencatat rekor dengan anggota terbesar ke-2 di OPEC tersebut berencana akan mendorong ekspor minyak di tahun ini.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 0.7% di New York dan 0.65 di London. Rata-rata output minyak Irak sebesar 4 juta barel per hari, hal itu diutarakan oleh Menteri Perminyakan Adel Abdul Mahdi ketiak konfernesi pers setelah mengadakan pertemuan dengan koleganya Taner Yildiz dari Turki di Baghdad. Jumlah produsen minyak di AS berada pada rekor jumlah sumur pengeboran dalam kurun waktu 6 pekan terakhir ini, menurut rilis data dari Baker Hughes Inc.

Tahun lalu minyak mentah mengalami penurunan hampir 50% akibat produksi minyak di AS berada pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir sementara OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) menolak untuk memangkas pasokannya. Para produsen minyak diluar OPEC di tahun ini akan mendorong jumlah output pada laju terendahnya dari perkiraan sebelumnya, menurut rilis bulanan dari International Energy Agency.

WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Februari yang akan berakhir 20 Januari mendatang turun sebesar 32 sen ke level $48.37 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $48.63 pukul 11:14 pagi ini waktu Sydney. Tanggal 16 Januari lalu kontrak berjangka WTI catat gain $2.44 ke level $48.69. Volume semua kontrak berjangka diperdagangakn sebesar 75% dibawah 100 hari rata-rata. Pekan lalu WTI catat gain 0.7%.

Brent untuk penyelesaian Maret turun sebesar 31 sen ke level $49.86 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Tanggal 16 Januari lalu Brent catat gain sebesar 3.9% ke level $50.17 per barel. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $1.01 dibanding WTI untuk bulan yang sama. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Jepang Catat Kenaikan, Dipimpin Oleh Saham Eksplorasi Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Saham Jepang catat kenaikan, dipimpin oleh saham eksplorasi energi, setelah mata uang yen melemah pada akhir pekan lalu karena minyak menguat dan kepercayaan konsumen AS mencapai level tertinggi dalam 11-tahun terakhir.
Indeks Topix naik 0,7 % ke level 1,373.49 pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali satu dari 33 kelompok industri yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,8 % ke level 17,005.36. Kedua Indeks acuan tersebut turun dalam tiga pekan terakhir. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 117,53 per dolar setelah melemah 1,2 % pada 16 Januari lalu, merupakan penurunan terbesar dalam sebulan terakhir.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 %, bersamaan dengan bursa ditutup Senin ini untuk memperingati Martin Luther King Day. Sementara saham AS reli pada akhir pekan lalu, dengan S&P 500 naik 1,3 % karena saham energi menguat setelah minyak mentah naik ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Bank of Japan akan melakukan pertemuan selama dua hari mendatang, dengan semua 33 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News memperkirakan tidak akan ada perubahan kebijakan moneter setelah meningkatkan program pembelian obligasi yang sudah belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan Oktober lalu. Bank Sentral Eropa juga akan melakukan pertemuan pekan ini, terkait spekulasi yang akan mengumumkan langkah-langkah stimulus tambahan pada 22 Januari mendatang. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Asia Dibuka Menguat Pasca Naiknya Minyak & Kepercayaan Konsumen AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Bursa Saham Asian menguat, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan produsen bahan bangunan, hal tersebut juga setelah minyak rebound dan kepercayaan konsumen AS melonjak ke level 11 tahun tertingginya.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.6% ke level 138.20 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo menjelang pembukaan Bursa Saham China dan Hong Kong. Sementara Kontrak Berjangka di Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0.1% setelah Jumat lalu Indeks menguat 1.3% akibat saham perusahaan energi reli dengan minyak mentah acuan Brent melonjak tajam dalam kurun waktu 2 tahun terakhir ini. Bursa Saham AS hari senin ini libur untuk memperingati hari libur nasional.

Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan sebesar 13.4 kali dari estimasi laba perusahaan konstituen yang ada pada indeks tersebut saat penutupan Jumat kemarin, ketiak indeks acuan Asia tersebut mencatat pelemahan pada pekan ke-2. Angka itu dibandingkan dengan 16.6 kali pada Indeks S&P 500.

Indeks Topix Jepang catat gain 0.6%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1%. Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.7%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Banting Harga, Elpiji 12 Kg Kini Dijual Rp 129 Ribu per Tabung

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Tak hanya premium dan solar, harga elpiji 12 kilogram (kg) yang dijual PT Pertamina (Persero) juga ikut turun harga mulai Senin 19 Januari 2015. Harga elpiji 12 kg turun menjadi Rp 129 ribu per tabung, dari sebelumnya Rp 134.700 per tabung.

Menteri Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebelumnya mengungkapkan, penurunan harga elpiji non subsidi 12 kg bertujuan untuk meringankan beban perekonomian.

"Pertamina melaporkan pada regulator pemegang sahamnya, saya laporkan presiden.  Memberi stimulus supaya perekonomian adem," kata Sudirman di Jakarta.

Sudirman menambahkan, penurunan harga elpiji non subsidi yang dibungkus dengan tabung berkelir biru tersebut juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia yang merosot.

"Harusnya berhubungan dengan minyak ada penurunan komponen cost, supaya memberi dorongan industri pasar," tutur Sudirman.

Seperti diketahui, mulai Senin 19 Januari 2015, harga premium turun menjadi Rp 6.600 per liter. Harga solar turun menjadi Rp 6.400 per liter. Harga elpiji 12 kg turun 129 ribu dari Rp 134.700 per tabung. Tak hanya itu saja, harga semen yang diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turun Rp 3.000 per sak. (Ndw)


Sumber : Liputan6

Harga BBM Belum Jadi Katalis Positif IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi turun belum menjadi katalis positif pada perdagangan saham pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mendatar.

Analis PT  Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul mengatakan, pelaku pasar telah merespons harga BBM tersebut. Saat ini, mereka sedang menunggu realisasi dari pengalihan pencabutan subsidi BBM.

"Kalau menurut saya BBM, orang-orang sudah mengantisipasi adjustment akan terjadi penurunan harga BBMnya. Soalnya walaupun turun, seandainya di APBN nggak disetujui sama saja bohong," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (19/1/2015).

Harga BBM jenis premium turun menjadi Rp 6.600 per liter dan solar Rp 6.400 per liter. Penurunan ini disertai dengan penurunan harga semen Rp 3.000 per sak. Menurut Jemmy, hal justru itu menjadi sentimen  negatif pada perdagangan saham.

"Kayaknya intinya pasar modal terkesan takut, kalau pemerintah mengatur harga bahan baku. Seperti semen, persaingan bisnis tidak lagi berlaku," lanjutnya.

Namun, hal tersebut telah mendapat tanggapan dari  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil. Sofyan mengatakan, penurunan tersebut memang disengaja oleh manajemen produsen semen.

"Tetapi dibantah Menko, bahwa menurunkan semen manajemen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) bukan pemerintah, kita tunggu efeknya seperti apa," papar Jemmy.

Pada perdagangan saham pekan ini, dia memprediksi IHSG pada level support 5.100. Sementara resistance pada level 5.200.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menyebut IHSG akan bergerak pada rentang support 5.130-5.138 dan resistance pada level 5.197-5.235.

"Laju IHSG di bawah area target support (5.150-5.175) dan belum mampu mendekati area target resistance (5.235-5.255). Tampaknya, pasca mendaki hingga sempat 5.200 laju IHSG terlihat mengalami tekanan di tengah harapan masih akan berlanjutnya penguatan," kata dia dalam risetnya.

Untuk saham, Jemmy merekomendasikan akumulasi pada PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Unilver Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Thursday 15 January 2015

Laju IHSG Bergantung Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/1) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif pada Jumat pekan ini. Sentimen penggerak indeks saham bergantung harga minyak dunia.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan, jika harga minyak dunia diketok di atas US$ 47 dollar per barel maka akan mengerek bursa regional yang berimbas pada IHSG.
"Kita tinggal nunggu indeks Dow Jones seperti apa," kata dia, kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Namun begitu, dia menuturkan masih ada harapan lain untuk IHSG supaya bergerak positif.
Menurut dia, saat ini pelaku pasar masih menunggu kepastian penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemungkinan BBM jenis tersebut akan dibanderol pada harga Rp 6.400-Rp6.500 per liter. "Saya kira itu bagus, minimal seperti itu," papar Satrio.
Dia mengatakan, IHSG diproyeksi bergerak pada level support 5.150. Sedangkan resistance pada level 5.194-5.206.
Untuk akumulasi saham, dia memilih PT Indo Tambang Raya Megah Tbk(ITMG), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI),PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (UNVR).
Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 5.165-5.179 dan resistance 5.195-5.200 pada Jumat pekan ini.
"Laju IHSG masih akan diuji ketahanannya untuk dapat melanjutkan penguatannya. Tetap cermati sentimen yang ada di tengah harapan terhadap berlanjutnya penguatan," ujar Reza. (Amd/Ahm)

Sumber : Liputan6

Emas Berjangka Catat Reli Terpanjang Dalam 6 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/1) - Emas berjangka ditutup dengan reli terpanjang dalam lebih dari enam bulan terakhir karena keputusan Swiss untuk memisahkan mata uangnya dari euro sehingga mengguncang pasar mata uang, mendorong permintaan untuk logam sebagai aset safe heaven.
Swiss National Bank tiba-tiba membatalkan kebijakan tiga tahun atas franc Swiss terhadap euro, sepekan jelang pertemuan para otoritas Eropa guna membahas stimulus baru. Indeks Bloomberg Spot Dollar, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, jatuh untuk hari keduanya, memicu permintaan untuk emas sebagai aset alternatif.
Emas telah naik 6,8% tahun ini terakit tanda-tanda deflasi dan pertumbuhan ekonomi yang stagnan memacu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menahan untuk menaikkan suku bunga AS. Permintaan untuk logam akan rebound pada tahun 2015 setelah dua penurunan tahunan secara beruntun seiring meningkatnya konsumsi emas di Asia dan investor kembali ke produk yang diperdagangkan di bursa didukung oleh emas, menurut HSBC Securities (USA) Inc
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 2,5% untuk menetap di level $ 1,264.80 per ons pada pukul 1:44 siang di New York Comex, setelah menyentuh level $ 1,267.20, yang tertinggi sejak 8September lalu. Harga mencatat kenaikan untuk sesi kelima secara beruntun, yang merupakan reli terpanjang sejak  25Juni.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Ditutup Retreat Seiring Pelemahan Saham Perbankan & Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/1) - Saham AS catat penurunan untuk hari kelima karenan pelemahan saham perbankan yang berdampak pada pendapatan dan Apple Inc memimpin penurunan saham teknologi, sementara minyak mentah kembali turun. Sedangkan mata uang franc menguat terhadap mata uang global karena Swiss mengakhiri pencatatan nilai tukar mata uang, sehingga pasar Eropa bergejolak dan memicu kenaikan emas.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,9 % pukul 04:00 sore di New York, memangkas penurunan dalam lima hari terakhir sebesar 3,4 %. Saham Bank of America Corp turun 5,2 % pada pergeseran pendapatan perdagangan, seperti saham teknologi yang turun tajam di antara 10 kelompok S&P 500. Sementara indeks Swiss Market turun 8,7 %, sedangkan indeks acuan di Jerman dan Perancis naik setidaknya 2 %. Mata uang franc naik sebesar 41 % terhadap mata uang euro yang mencapai rekor tertingginya. Obligasi dengan tenor 10 tahun turun 13 basis poin karena emas berjangka ditutup reli terpanjang dalam lebih dari enam bulan terakhir terkait  meningkatnya permintaan untuk aset haven. Tembaga rebound sementara minyak AS turun 4,6 %.

Citigroup Inc dan Bank of America bergabung dengan JPMorgan Chase & Co dalam melaporkan pendapatan gabungan perdagangan kuartalan terburuk mereka sejak 2011 lalu, mengirimkan saham perbankan di indeks S&P 500 turun 2,6 %. Sementara harga grosir AS turun tajam dalam tiga tahun terakhir dan warga Amerika secara tak terduga meningkat dalam mengajukan klaim pengangguran pekan lalu, data hari ini menunjukkan. Sedangkan Swiss National Bank membatalkan nilai tukar minimum mata uang franc terhadap euro dan memangkas suku bunga deposito negatif, sehingga mengakhiri kebijakan yang dirancang untuk menyelamatkan perekonomian negara tersebut. (vck)

Sumber: Bloomberg

Saham Perbankan Tekan Bursa AS Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/1) - Saham AS catat penurunan untuk hari kelima secara berturut-turut karena saham perbankan dan Best Buy Co turun di tengah pendapatan perusahaan yang membayangi keuntungan pada perusahaan pertambangan.
Bank of America Corp dan Citigroup Inc turun sebesar 2,5 % karena kedua bank tesebut telah melaporkan penurunan labanya pada kuartal keempat setelah pendapatan dari perdagangan menurun. Saham Best Buy turun 13 % karena perusahaan ritel elektronik terbesar tersebut memperingatkan bahwa tekanan harga dan permintaan yang menurunan dapat menghambat penghasilannya di tahun mendatang. Indeks acuan pembangunan rumah AS turun tajam sejak Juli 2013 lalu. Saham Newmont Mining Corp menguat 7,9 % terkait reboundnya tembaga.
Ekuitas berjangka berfluktuasi pada hari kemarin setelah bank sentral Swiss secara tak terduga menyerahkan nilai tukar minimum.
Indeks S&P 500 turun 0,4 % ke level 2,003.10 pukul 12:02 siang di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 57,83 poin, atau 0,3 %, ke level 17,369.26. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 32 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Penurunan penjualan ritel di AS dikombinasikan dengan penurunan harga tembaga membebani pasar saham kemarin, sehingga menyebabkan S&P 500 melakukan start terburuk tahunanannya sejak 2009 lalu. Sementara indeks acuan turun 2,5 % dalam lima hari terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg

Data Ekonomi Menunjukan Saham AS Naik Setelah Swiss Berpindah Mata Uang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/1) - Saham AS naik, setelah penurunan dalam 4 hari beruntun di Indeks Standard & Poor 500, seiring sektor komoditas mengalami rebound dan data menunjukkan harga grosir turun sementara wilayah manufaktur New York diperluas.
Ekuitas berjangka berfluktuasi pada hari sebelumnya setelah bank sentral Swiss secara tak terduga melepaskan nilai tukar minimum.
Indeks S&P 500 naik 0,4 % ke level 2,018.46 pukul 09:32 pagi di New York. Saham energi menguat 0,9 % diikuti minyak mentah berjangka naik 1,2 % dan tembaga melonjak 2,3 %.
Harga grosir di AS turun 0,3 % pada bulan Desember, penurunan terbesarnya dalam 3 tahun terakhir, menunjukkan sedikit memberikan tanda bahwa inflasi yang meningkat di tengah penurunan harga energi. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 14 January 2015

Emas Diperdagangkan Dibawah Level 12-Pekan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Palladium berjangka turun tajam dalam tujuh bulan terakhir dan perak melemah dari level tertinggi dalam empat pekan terakhir karena kekhawatiran perlambatan perekonomian global mendorong penurunan terhadap logam yang digunakan dalam produk industri. Sementara emas menyentuh level tertinggi sejak Oktober lalu.
Indeks Bloomberg Commodity dari 22 saham bahan baku turun ke level terendah dalam 12-tahun terakhir hari ini, dipimpin oleh terjun tembaga, setelah Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global tahun ini. Palladium banyak digunakan dengan platinum di catalytic converter yang membantu mengurangi emisi berbahaya dari mobil, sementara perak masuk ke item mulai dari elektronik untuk panel surya.
Palladium berjangka untuk pengiriman Maret turun 4,3 % ke level menetap di level $ 780,65 pukul 01:07 siang di New York Mercantile Exchange, merupakan penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 12 Juni lalu. Platinum berjangka untuk pengiriman April turun 0,7 % ke level $ 1.239 per ounce.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik kurang dari 0,1 % ke level $ 1,234.50 per ounce di Comex, setelah mencapai level $ 1,244.60, merupakan level tertinggi sejak 23 Oktober lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Penurunan Penjualan Ritel Tekan Dolar Ke Level 4-Pekan Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Dolar catat penurunan ke level terendah dalam empat pekan terakhir terhadap mata uang yen karena penurunan penjualan ritel di AS pada bulan Desember lalu merupakan yang terendah hampir setahun terakhir, sehingga mendorong kembali waktu Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.
Mata uang yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya karena investor mencari aset haven ditengah kekhawatiran penurunan tajam terhadap saham dan komoditas sehingga memberikan sinyal perekonomian global yang melambat. Obligasi pemerintah turun secara global. Sementara mata uang rubel Rusia melemah untuk hari keempat. Sedangkan perekonomian Brasil naik karena penjualan ritel yang melampaui perkiraan sebelumnya. Para pedagang saat ini mengharapkan The Fed meningkatkan suku bunga mendatang pada bulan Desember nanti.
Mata uang yen menguat 0,8 % ke level 117 per dolar pukul 13:18 siang di New York, setelah berada di level 116,07, merupakan level tertingginya sejak 16 Desember lalu. Yen naik 0,7 % ke level 137,88 per euro, sehingga memperpanjang kenaikan untuk hari kelima, dan merupakan kenaikan terpanjang sejak Juni lalu. Sementara mata uang euro naik 0,1 % ke level $ 1,1784 setelah menyentuh level $ 1,1727, merupakan level terendah sejak Desember 2005 lalu.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang utama lainnya, turun 0,2 % ke level 1,141.12. Ditutup pada level 1,147.54 pada 8 Januari kemarin, merupakan level  tertinggi sejak tahun 2004 lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sentimen Pertumbuhan global Tekan Saham AS Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Saham AS ditutup turun, mengirim Indeks Standard & Poor 500 menuju penurunan beruntun karena penjualan ritel Amerika merosot diikuti harga tembaga sehingga mendorong kekhawatiran bahwa pertumbuhan global melambat.
Ekuitas memangkas penurunan pada sore hari setelah harga minyak menghapus pelemahan sebanyak 1,9% dan melanjutkan reli hampir 7%, sementara Beige Book The Fed mengatakan ekonomi AS terus melanjutkan perluasan di bulan lalu.
Indeks S&P 500 turun 0,6% menjadi 2,011.29 pada 04:00 sore di New York, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 1,7%. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 187,30 poin, atau 1,1%, ke level 17,426.38. Perdagangan saham di perusahaan S&P 500 adalah 38% di atas rata-rata 30-hari.
Freeport-McMoRan Inc, produsen perdagangan tembaga terbesar, turun 11% karena harga logam jatuh sebesar 5,3%. JPMorgan Chase & Co kehilangan 3,5% pasca laba kuartal keempat merosot, sementara indeks bank anjlok 10% dari level tertinggi pada Desember. Wal-Mart Stores Inc turun 3,1% karena Bank Dunia menurunkan prospek untuk ekonomi global.
Setelah melewati tahun 2014 tanpa penurunan beruntun lebih dari tiga hari, S&P 500 hari ini menyeslesaikan penurunan yang kedua dari setidaknya empat hari berturut-turut di 11 sesi terakhir. Indeks tersebut telah jatuh sebanyak 3,8% dalam periode tersebut.(yds)
Sumber: Bloomberg

Obligasi global Reli Tekan Saham AS Di Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Saham AS jatuh, sementara obligasi di seluruh dunia mecatat reli karena sektor komoditas bergejolak dan penurunan tak terduga pada penjualan ritel Amerika memicu keprihatinan atas melambatnya pertumbuhan global. Tembaga tersungkur sejak 2011 lalu dan yen catat penguatan
Indeks Standard & Poor 500 turun 1,2% pada 12:45 siang di New York, ini merupakan penurunan hari keempat sebesar 3%. Freeport-McMoRan Inc anjlok 12% memperpanjang gain pekan ini menjadi 21%, sementara saham energi menuju penutupan terendah dalam dua tahun terakhir. Indeks Stoxx Europe 600 turun karena saham Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia tersebut, jatuh setidaknya sekitar 4%. Tembaga jatuh 5,2% dan minyak mentah AS menghapus kenaikan setelah rilis data pasokan pemerintah. Yen menguat terhadap 16 mata uang utama, sedangkan imbal hasil dengan tenor 30 tahun merosot ke rekornya
Penjualan ritel jatuh bulan lalu yang mungkin akan memangkas proyeksi pertumbuhan. Harga komoditas yang jatuh karena melimpahnya pasokan diikuti dengan memudarnya permintaan, mengurangi prospek pendapatan bagi produsen dan meningkatkan daya tarik obligasi sebagai inflasi. Bank Dunia memangkas prospek pertumbuhan global, mengutip melemahnya ekspansi di Eropa dan China. Saham finasial di AS tergelincir pasca laba JPMorgan Chase & Co 's turun.(yds)
Sumber: Bloomberg

Pelemahan Saham Pertambangan, Minyak Akibatkan Bursa Eropa Ditutup Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/1) - Saham Eropa catat penurunan dari lima pekan tertinggi seiring saham energi dan pertambangan mengikuti harga komoditas yang lebih rendah karena kekhawatiran pertumbuhan global.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,5 % ke level 339,67 pada penutupan perdagangan hari ini. Acuan penurunan sebelumnya telah di pangkas setelah salah seorang di utus datang ke pengadilan tertinggi di Uni Eropa mengatakan program pembelian obligasi oleh bank sentral di kawasan itu melalui transaksi moneter langsung "pada prinsipnya" sejalan dengan perjanjian blok itu.
Produsen minyak dan perusahaan sumber daya mencatatkan penurunan terbesar di antara semua dari 19 kelompok industri karena harga brent turun untuk hari kelima, sementara tembaga melemah ke level terendah dalam 5 1/2 tahun. Saham Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd, perusahaan tambang terbesar dunia, turun setidaknya 4 %. BP Plc dan Royal Dutch Shell Plc melemah lebih dari 3 %. (vck)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 13 January 2015

Emas Menguat Ke 11 Pekan Tertinggi Terkait Pemilu Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Emas berjangka naik ke posisi tertinggi 11 pekan terakit spekulasi bahwa Yunani akan meninggalkan zona euro, meningkatkan daya tarik logam mulia sebagai aset safe haven. Perak naik ke level tertinggi satu bulan.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 0,1% untuk menetap di level $ 1,234.40 per ons pada pukul 1:45 siang di New York Comex. Sebelumnya, logam ini mencapai level $ 1,244.50, yang tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 23 Oktober.
Perak untuk pengiriman Maret naik 3,6% menjadi $ 17,156 per ons. Harga menyentuh level $ 17,215, yang tertinggi sejak 12 Desember agregat perdagangan adalah 30% lebih dari rata-rata 100 hari, sementara emas naik 22%, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Hingga kemarin perak turun sebanyak 2,9% sejak akhir kuartal ketiga, sementara emas naik 1,7%.
Platinum berjangka untuk pengiriman April naik 0,5% menjadi $ 1,247.80 di bursa New York Mercantile, yang merupakan gain beruntun keempat dan reli terpanjang sejak Oktober 9. Palladium juga naik untuk sesi keempat berturut-turut, menguat 0,2% menjadi $ 815,70 per ons.
Rasio emas-platinum naik sebanyak 0,7% menjadi 1,0002, yang tertinggi sejak 19 Desember, menurut harga Bloomberg.(yds)
Sumber: Bloomberg

Euro Turun Ke Level 9-Thn Terendah Terkait Outlook Stimulus; Rubel Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Euro catat penurunan ke level terendah dalam sembilan tahun terakhir setelah para pejabat memicu spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mulai membeli obligasi pemerintah pada awal pekan depan untuk mencegah deflasi.
Acuan mata uang dolar menguat hampir ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir terkait spekulasi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga tahun ini. Richard Clarida Pacific Investment Management Co mengatakan ia melihat mata uang euro turun. Mata uang euro melemah  setelah seorang pejabat Yunani mengatakan negara dapat keluar dari zona euro karena partai oposisi memimpin tipis menuju pemilu nanti. Sementara mata uang krona Swedia naik terhadap mata uang euro terkait harga konsumen yang turun kurang dari perkiraan para analis. Sedangkan mata uang rubel Rusia turun bersama dengan minyak.
Mata uang euro turun sebesar 0,5 % ke level $ 1,1771 pukul 01:26 siang di New York dan menyentuh level $ 1,1753, merupakan level terendah sejak 2005 lalu. Euro turun 1 % ke level 138,69 yen. Sementara yen menguat 0,5 % ke level 117,82 per dolar setelah mencapai level 117,74, merupakan level tertingginya sejak 17 Desember lalu.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau dolar AS terhadap 10 mata uang utama lainnya, stagnan pada level 1,143.41. Ditutup di level 1,147.54 pada 8 Januari, merupakan level tertinggi dalam data sejak 2004 lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Ditutup Turun Pasca Berfluktuasi Ditengah Penurunan Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Volatilitas menguat di pasar ekuitas AS karena Dow Jones Industrial Average menghapus reli sebesar 282 poin dan turun sebesar143 poin, kemudian melemah lagi di menit akhir perdagangan sehingga ditutup ke level terendahnya.
Saham AS berayun antara keuntungan dan penuruan karena harga minyak berfluktuasi mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir, sementara tembaga turun. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,3 % ke level 2,023 pukul 4 sore di New York, setelah sebelumnya naik sebesar 1,4 % dan kemudian turun 1 %. Indeks tersebut telah turun 1,6 % selama dua hari terakhir.
Indeks Dow Average turun 26,78 poin, atau 0,2 %, ke level 17,614.06.
Indeks S&P 500 bergerak sebesar 48 poin dari level tertingginya hari ini, merupakan intraday terbesar sejak berayun pada 15 Oktober lalu, ketika Indeks acuan menghapus hampir semua penurunan sebesar 3 %.
Indeks turun sebesar 0,8 persen kemarin karena aksi jual yang berlanjut terhadap minyak mentah yang menarik turun saham energi. Indeks tersebut telah turun sebesar 3,3 % sejak rekor tertingginya pada bulan Desember kemarin karena penurunan harga minyak ke level terendah sejak April 2009 lalu.
Minyak naik 0,8 % pada perdagangan elektronik pukul 15:50 sore di New York, setelah turun 0,4 % selama perdagangan reguler berlangsung. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Rebound Dari 2-Hari Penurunan; Euro, Tembaga Retreat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Ekuitas AS catat penguatan setelah turun dalam dua hari terakhir, Apple Inc memimpin reli saham teknologi dan hasil dari Alcoa Inc mendorong optimisme dalam perekonomian AS. Sementara penjualan retail mendiorong saham ke level tertinggi di Eropa, sedangkan minyak berfluktuasi setelah turun di bawah level $ 45 per barel di New York.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7 % pukul 12:23 siang di New York, sehingga memangkas keuntungan karena turunnya pembangunan rumah di AS. Apple dan Amazon.com Inc naik lebih dari 2 %. Minyak West Texas Intermediate turun 0,8 % ke level $ 45,70 per barel, sehingga memangkas penurunan lebih dari 3 %. Sementara tembaga turun 3 %, karenan Indeks Bloomberg Commodity turun ke level terendah sejak 2002 lalu. Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,4 %, sedangkan mata uang euro turun ke level terendah dalam sembilan tahun terakhir terkait spekulasi stimulus.
Indeks S&P 500 rebound dari penurunan dalam dua hari terakhir sebesar 3 % sebelumnya sebesar 1,6 % di bawah rekor pada 29 Desember lalu. Alcoa, produsen aluminium terbesar, melaporkan laba dan penjualan yang mengalahkan perkiraan analis. Sementara saham Apple reli setelah Credit Suisse AG menaikkan rating perusahaan. Penurunan harga BBM telah menahan ekspektasi inflasi, sehingga memangkas kesempatan dari Federal Reserve dalam menaikan suku bunga awal sementara meningkatkan spekulasi Bank Sentral Eropa yang akan memperluas stimulus. (vck)
Sumber: Bloomberg

Perusahaan Ritel Angkat Saham Eropa Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/1) - Saham Eropa menguat untuk hari kedua, karena perusahaan ritel meningkat serta data menunjukkan bahwa inflasi Inggris jatuh ke level terendah dalam 15 tahun terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,4% menjadi 344,77 pada sesi penutupan perdagangan. Indeks ekuitas memperpanjang gain setelah laporan menunjukkan pertumbuhan harga konsumen Inggris melambat menjadi 0,5% pada bulan Desember, dibawah perkiraan, ditengah anjloknya harga minyak. Indeks FTSE 100 U.K. naik 0,6%. Dengan harga minyak mentah dibawah level $ 45 per barel, spekulasi meningkat bahwa Ban European Central Bank (ECB) perlu untuk meningkatkan langkah-langkah stimulus guna mencegah deflasi.
Sham perusahaan ritel naik tajam dari 19 sub industri dalam Stoxx 600. William Morrison Supermarket Plc melonjak 4,5% setelah pihaknya mengatakan akan memulai mencari calon CEO baru untuk menggantikan Dalton Philips, yang akan mengundurkan diri pada akhir tahun. Hal tersebut juga melaporkan penjualan di toko yang buka sedikitnya selama setahun terakhir turun 3,1%, tidak termasuk bahan bakar, dalam enam minggu yang berakhir pada 4 Januari lalu. Hal tersebut mengalahkan estimasi rata-rata analis untuk penurunan sebanyak 4%.
Tesco Plc menguat 3,6%, J Sainsbury Plc naik 3,6% dan Ocado Group Plc naik 2,5%.
Metro AG naik 4,5%. Operator Jerman Kaufhof department store melaporkan peningkatan laba kuartal pertama karena semua divisi memiliki penjualan toko yang sama pada bulan Desember.(yds)
Sumber: Bloomberg

Monday 12 January 2015

Yen Catat Kenaikan Seiring Pelemahan Minyak, Saham; Krone Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Yen catat kenaikan terhadap sebagian besar mata uang utama karena permintaan safe haven mata uang negara-negara penghasil minyak turun bersama dengan minyak mentah.
Acuan mata uang dolar berada hampir ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir jelang rilis data ekonomi pekan ini yang dapat menjelaskan laju pertumbuhan perekonomian AS sehingga Federal Reserve mengkaji waktu kenaikan suku bunga pertamanya sejak 2006 lalu. Sementara perekonomian Brasil turun sehingga memangkas proyeksi pertumbuhan. Mata uang krone Norwegia, rubel Rusia dan dolar Kanada melemah terkait minyak turun ke level terendah hampir enam tahun terakhir. Sedangkan obligasi AS naik dan saham turun.
Yen menguat 0,2 % ke level 118,29 per dolar pukul 03:33 sore di New York setelah naik sebesar 1 % pada 9 Januari lalu. Yen menguat 0,2 % ke level 140,05 per euro untuk hari ketiga. Sementara mata uang euro stagnan pada level $ 1,1839 setelah turun 1,3 % pekan lalu dan menyentuh level $ 1,1754 pada 8 Januari lalu, merupakan level terendah sejak Desember 2005 silam.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,1 % ke level 1,142.60. Ditutup di level 1,147.54 pada 8 Januari lalu, merupakan level tertinggi dalam data sejak tahun 2004 silam. (vck)
Sumber: Bloomberg

Emas Menguat Ke Level Tertinggi 4 Pekan Terkait Spekulasi The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Emas berjangka naik ke level tertinggi dalam empat pekan terakhir terakit spekulasi bahwa Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga AS yang rendah untuk waktu yang cukup guna meningkatkan perekonomian.
Penghasilan per jam rata-rata untuk semua karyawan di Amerika turun sebesar 0,2% pada Desember dari bulan sebelumnya, merupakan yang terbesar sejak pencatatan dimulai pada 2006 silam, data pemerintah menunjukkan  pada 9 Januari lalu. Harga emas di eropa naik ke level tertinggi sejak September 2013 karena Yunani siap untuk pemilu pada 25 Januari di tengah spekulasi bahwa Yunani akan keluar dari blok mata uang. Jepang berencana meningkatkan anggaran guna mendukung perekonomian yang jatuh ke dalam resesi.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 1,4% untuk menetap di level $ 1,232.80 per ons pada pukul 1:41 siang di New York Comex. Dalam perdagangan elektronik setelah penutupan, logam tersebut menyentuh level  $ 1,235.60, yang tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 10 Desember.
Perak berjangka untuk bulan Maret memberikan naik 0,9% menjadi $ 16,564 per ons di Comex.
Platinum berjangka untuk pengiriman April naik 0,9% menjadi $ 1.241 per ons di New York Mercantile Exchange, setelah menyentuh level $ 1,246.60, yang tertinggi sejak 11Desember. Palladium berjangka untuk pengiriman Maret naik 1,7% menjadi $ 814,10 per ons, kenaikan tertajam sejak 21 November lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg        

Saham AS Ditutup Turun Jelang Laporan Laba Perusahaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham AS ditutup turun, pasca Standard & Poor 500 membukukan penurunan mingguan back-to-back pertama sejak Oktober tahun lalu, dikarenakan berlanjutnya aksi jual pada minyak mentah sehingga menyeret saham energi jelang data laba perusahaan.
Saham-saham energi turun sebanyak 2,8%, yang tertajam diantara 10 perusahaan di S&P 500, karena minyak mentah turun sebanyak 4%. Tiffany & Co turun 14% setelah peritel perhiasan menurunkan proyeksi tahunan pasca penjualannya mengalami penurunan selama liburan. SanDisk Corp mengalami penurunan tertajam hampir dalam enam bulan terakhir pasca melaporkan hasil awal dibawah perkiraan sendiri.
Indeks S&P 500 turun 0,8% menjadi 2,028.43 pada 04:00 sore di New York. Penurunan dipercepat pasca pasar saham dibuka seiring Indeks acuan rata-rata jatuh selama 50 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 93,86 poin, atau 0,5%, ke 17,643.51. Indeks Nasdaq 100 turun 1% dikarenakn saham teknologi mencatat penurunan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Energi Tekan Bursa AS Pada Sesi Siang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham AS jatuh, pasca Standard & Poor 500 menbukukan penurunan mingguan back-to-back pertama sejak Oktober tahun lalu, dikarenakan berlanjutnya aksi jual pada minyak mentah sehingga menyeret saham energi jelang data laba perusahaan.
Saham-saham energi turun sebanyak 2,7%, yang tertajam diantara 10 perusahaan di S&P 500, karena minyak mentah turun sebanyak 4%. Tiffany & Co turun 12% setelah peritel perhiasan menurunkan proyeksi tahunan pasca penjualannya mengalami penurunan selama liburan. SanDisk Corp mengalami penurunan tertajam hampir dalam enam bulan terakhir pasca melaporkan hasil awal dibawah perkiraan sendiri.
Indeks S&P 500 turun 0,6% menjadi 2,032.30 pada 12:10 siang di New York. Penurunan dipercepat pasca pasar saham dibuka seiring Indeks acuan jatuh rata-rata selama 50 hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 67,18 poin, atau 0,4 persen, ke 17,670.19. Perdagangan di S & P 500 perusahaan adalah 4,8% di atas rata-rata 30 hari.
Indeks saham turun 0,7% pekan lalu, menyusul penurunan 1,5% di pekan sebelumnya, ditengah kekhawatiran atas melemahnya harga minyak, penurnan upah di AS serta rencana pembelian obligasi ECB tidak akan cukup untuk melawan deflasi.
Investor whipsawed selama seminggu pasca S&P 500 telah naik dan turun lebih dari 1% selama tiga hari yang berbeda, dengan laju harian rata-rata 1,3% untuk seminggu penuh. Volatilitas berlawanan dengan 2014, ketika Indeks saham berfluktuasi 0,53% rata-rata setiap hari pada tahun paling tenang di pasar saham AS sejak tahun 2006 silam.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Ditutup Naik Seiring Saham Perusahaan Kesehatan Catat Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/1) - Saham Eropa catat penguatan untuk ketiga kalinya dalam empat hari terakhir, yang di dorong oleh saham produsen obat dan ekuitas Yunani.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6 % ke level 339,87 pada penutupan perdagangan hari ini di London, setelah sebelumnya naik sebesar 1,1 % dan turun 0,4 %. Roche Holding AG membantu saham perusahaan perawatan kesehatan naik 0,9 %, dan Indeks ASE Yunani naik 3,8 %, menyelesaikan reli terbesarnya dalam dua hari terakhir sejak November lalu.
Indeks acuan Eropa turun 1 % pekan lalu untuk penurunan kedua, mencatatkan awal penurunan tahunan sejak 2008 lalu. Indeks tersebut turun 3,7 % dari level tujuh tahun tertinggi sejak 5 Desember sampai 9 Januari di tengah penurunan harga minyak dan ekuitas Yunani jelang negara itu melaksanakan pemilu pada 25 Januari nanti.
Indeks Stoxx 600 turun 1,3 % pada 9 Januari lalu di tengah penurunan saham kreditur di Spanyol dan Italia. Indeks IBEX 35 turun tajam sejak September 2012 hari ini, ditutup pada level terendah sejak 16 Oktober lalu. Sementara pada saat yang sama, pedagang membeli safe heaven karena potensi keluarnya Yunani dari zona euro sehingga memicu penurunan saham domino di Spanyol dan Italia. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 11 January 2015

Minyak Melanjutkan Penurunan Ditengah Upaya OPEC Memulihkan Harga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Minyak memperpanjang penurunan dari level terendah dalam lebih dari 5 1/2 tahun terakhir seiring Venezuela dan Iran menyerukan kepada para anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) untuk berkerja bersama dalam membanti pemulihan pasar minyak mentah.

Kontrak berjangka minyak turun seebsar 1.5% di London setelah mengalami penurunan mingguan ke-7. Harga minyak perlu balik ke level $100 per barel untuk keseimbangan ekonomi, hal itu disampaikan oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sementara Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan kerjasama diantara para anggota OPEC dapat menstabilkan harga minyak,

Tahun lalu minyak mentah mengalami penurunan hampir 50% ditengah melonjaknya pasokan global dan tanda-tanda merosotnya permintaan. OPEC sedang menghadapi melonjaknya produksi minyak  AS dengan menentang pemangkasan produksi, hal tersebut merupakan sinyal yang membiarkan harga turun ke level terendahnya dari laju output Amerika dalam lebih dari 3 dekade terakhir.

Brent untuk penyelesaian Februari turun sebesar 75 sen ke level $49.36 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London dan berada pada level $49.52 pukul 11:30 pagi ini waktu Sydney. Tanggal 9 Januari lalu kontrak berjangka Brent turun 85 sen dan ditutup pada level $50.11, level terendah sejak April 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut diperdagangkan lebih tinggi seebsar $1.85 dibanding WTI (West Texas Intermediate).

WTI untuk pengiriman Februari turun sebesar 81 sen atau 1.7% ke level $47.55 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Tanggal 9 Januari lalu WTI turun 43 sen ke level $48.36. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Dibuka Melemah Pasca Penurunan Upah di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Mayoritas Bursa Saham Asia melemah ditengah kekhawatiran rencana stimulus Eropa tidak dapat menyelesaikan pelambatan pertumbuhan ekonomi Eropa dan setelah secara mengejutkan upah warga Amerika merosot sehingga membayangi outlook suku bunga AS.

Sebanyak 2 saham melemah untuk setiap yang menguat pada Indeks MSCI Asia Pacific dengan bercokol pada level 470.28 pukul 9:07 pagi ini waktu Seoul. Bursa Saham Tokyo hari ini libur. Bursa Saham AS dan Eropa memberikan tekanan kepada ekuitas global, hal tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 3 hari terakhir terkait kekhawatiran bahwa kenaikan pembelian obligasi oleh ECB (European Central Bank) tidak akan cukup untuk mendongkrak perekonomian dan setelah rilis data menunjukkan pendapataan perjam di AS turun drastis terhadap rata-ratanya sejak mencapai rekor pada 2006 silam.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0.5%, dengan volume 42% dibawah rata-rata 30 intraday, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0.3%. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0.2%.

Di lain pihak Federal Reserve menyepakati untuk tidak menaikkan suku bunga sebelum akhir April tahun ini, sedangkan beberapa anggota The Fed merasa khawatir laju inflasi masih dibawah target seiring dengan turunnya harga minyak mentah, menurut hasil pertemuan The Fed bulan Desember yang dirilis pekan lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Harga Emas Bisa Ambruk ke US$ 1.000 per Ounce di 2015?

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Sepanjang 2015, harga emas diprediksi anjlok hingga menyentuh US$ 1.000 per ounce. Itu lantaran penguatan dolar yang diprediksi akan terus menjadi tekanan bagi logam mulia tersebut.

Sebanyak tujuh dari 10 analis yang mengikuti Kitco Gold Survey juga memprediksi harga emas akan merosot hingga US$ 1.000 per ounce.

Mengutip laman International Business Times, Senin (12/1/2015), sebagian besar partisipan mengatakan, kemungkinan ambruknya harga emas juga disebabkan analisis pergerakannya belakangan ini. Logam mulia tersebut terus diperdagangkan di bawah rata-rata perdagangannya dalam 200 hari di level  US$ 1.268 per ounce.

CEO US Global Investor Frank Holmes mengatakan prediksi ekonom Nouriel Roubini pada 2013 bahwa harga emas akan jatuh hingga US$ 1.000 per ounce sebelum akhir 2015 kemungkinan besar akan menjadi kenyataan. Sebabnya, harga emas kini berada di level yang rentan dan tingkat volatilitas yang cukup tinggi.

Dolar AS yang terus menguat akan menyebabkan tekanan berkelanjutan pada emas di 2015.

"Permintaan akan komoditas berdenominasi dolar seperti emas tampak melemah di tengah penguatan mata uang tersebut. Penguatan dolar membuat logam mulia tersebut menjadi lebih mahal bagi para investor di negata lain, mengurangi cahaya labanya," terang Holmes.

Namun Axel Merk dari Merk Investments mengatakan, satu-satunya skenario di mana prediksi Roubini menjadi kenyataan adalah saat para investor menjadi sangat cemas saat menghadapi The Fed yang tengah berencana menaikkan suku bunganya.

"Saya rasa, adalah Goldman Sachs yang dulu pernah mengatakan bahwa mereka merasa emas akan anjlok ke harga US$ 1.000 per ounce," ujarnya.

Dia menjelaskan, bahkan jika harga emas benar menyentuh level tersebut, kondisi itu tak akan bertahan lama.


Sumber : Liputan6

IHSG Tertekan Rupiah dan Minyak Dunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal cenderung melemah selama sepekan. Minim sentimen positif membuat IHSG cenderung tak bertenaga.
Analis PT MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan ada dua faktor utama yang patut dicermati dan berpengaruh ke IHSG.
"Ada dua hal yakni pergerakan rupiah, lalu harga minyak bumi. Dua faktor perlu kita perhatikan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Dia menerangkan, kondisi rupiah sampai saat ini belum stabil. Dia bilang, rupiah masih mudah melemah karena memang kondisi perekonomian RI belum membaik. Lalu harga minyak dunia jatuh akan menghantam sisi penerimaan negara dari ekpor migas.
"Kalau harga minyak US$40, US$ 45 pendapatan negara turun," papar Edwin.
Pada perdagangan saham pekan ini dia memprediksi IHSG ada pada level support 5.175 dan resistance pada level 5.250.
Senada, Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, IHSG cenderung melemah sepekan ke depan. Penyebabnya, para pemodal memanfaatkan aksi ambil untung dari penguatan pekan lalu.
Kemudian, indeks saham cenderung tertekan karena pelaku pasar sedang fokus pada pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) di Yunani. "Bisa menyebabkan krisis zona Eropa memburuk," ujar Hans.
Hans memprediksi IHSG berada pada level support 5.200-5.169 dan resistance pada 5.250-5.262. "Tapi IHSG masih berpeluang turun 5.113," ujar Hans.

Sumber : Liputan6

Dolar Jatuh Terkait Penurunan Upah di AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/1) - Dolar memperpanjang penurunan,sementara Bursa Saham Australia dan minyak mentah menurun setelah secara mengejutkan upah di AS merosot yang membebani outlook suku bunga dan memicu kekhawatiran laju inflasi. Sementara itu, obligasi regional dan emas naik.

Dolar melemah sebesar 0.2% terhadap yen pukul 8:28 pagi ini waktu Tokyo dan euro menguat terhadap mata uang Australia dan Selandia Baru. Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0.5%, sementara Kontrak Berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.1% mengikuti pelemahan 0.8% pada Bursa Saham AS yang ditutup pada 9 Januari lalu. Minyak mentah di New York dan London memperpanjang penurunan setelah diakhir pekan lalu ditutup pada level terendahnya dalam 5 ½ tahun terakhir. Sementara imbal hasil obligasi Australia dan Selandia Baru dengan tenor 10 tahun turun 2 basis poin. Emas naik 0.3% pada di spot market kedua negara tersebut.

Penurunan tertajam pada pendapatan perjam di AS sejak mencapai rekornya pada 2006 silam telah membayangi kenaikan lebih besar dari yang diperkriakan sebelumnya mengenai payroll yang dirilis 9 Januari lalu dengan kekhwatiran bahwa penurunan ekonomi Eropa tidak dapat diatasi dengan menambah stimulus yang juga memicu permintaan akan aset safe haven. Bursa Saham AS dan Eropa memebrikan tekanan kepada penurunan ekuitas global, hal itu merupakan yang pertama kalinya dalam 3 hari terkahir. Sementara Australia hari ini dijadwalkan akan merilis data pembelian kartu dan kredit rumah.

Di lain pihak Federal Reserve menyepakati untuk tidak menaikkan suku bunga sebelum akhir April tahun ini, sedangkan beberapa anggota The Fed merasa khawatir laju inflasi masih dibawah target seiring dengan turunnya harga minyak mentah, menurut hasil pertemuan The Fed bulan Desember yang dirilis pekan lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 8 January 2015

Harga Minyak Terperosok ke Titik Terendah Sejak 2009

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Harga minyak tergelincir ke level terendah dalam lebih dari lima tahun merespons pernyataan analis yang memperkirakan membanjirnya pasokan minyak global bakal bertahan lebih dari semester I 2015.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (9/1/2015), harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan harga internasional untuk pengiriman Februari turun US$ 19 sen menjadi US$ 50,96 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange, atau berada pada level terendah sejak April 2009.

Berbeda dengan Brent, harga minyak West Texas Intermediate (WTI), yang jadi patokan minyak AS, untuk pengiriman Februari justru naik US$ 14 sen menjadi US$ 48,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak telah turun lebih dari setengah sejak Juni akibat melonjaknya produksi di AS dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan untuk mempertahankan kuota produksinya.

Arab Saudi tidak akan menurunkan produksinya, meskipun produsen di luar kelompok OPEC dipersilakan untuk melakukannya, kata Ali Al-Naimi, Menteri Perminyakan Arab Saudi dalam sebuah konferensi di Abu Dhabi bulan lalu.

"Sepertinya mereka akan membiarkan harga terus turun," kata Kepala Strategi Komoditas di RBC Capital  Helima Croft di New York melalui sambungan telepon.

Runtuhnya harga minyak yang begitu cepat juga didorong ramalan Bank of America Corp yang mengatakan tidak ada tanda-tanda yang jelas tentang kapan pelemahan harga minyak akan berakhir.

AS memompa minyak mentah paling terbesar dalam lebih dari tiga dekade, menambah tingginya pasokan global yang diperkuat tambahan 2 juta barel minyak per hari dari  Qatar. (Ndw)


Sumber : Liputan6

Emas Ditutup Naik Ditengah Stimulus AS & Eropa yang Divergen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Divergen outlook ekonomi antara AS dan Eropa memicu harga emas berayun tajam dalam setahun terakhir akibat para investor menilai prospek kenaikan suku bunga Amerika terhadap outlook akan stimulus global.

Volatilitas emas selama 60 hari mendekati 18.8, level tertinggi sejak Januari 2014 lalu. Kontrak berjangka emas berakhir turun setelah berayun diantara gain dan loss akibat pelambatan pesanan pabrik Jerman telah memicu penurunan euro, sementara klaim pengangguran AS pekan lalu turun.

Bullion selama tahun 2014 lalu mencatat penurunan tahunan secara berturut-turut yang pertama kalinya sejak 1998 silam akibat penguatan perekonomian AS memberikan sinyal prospek akan kenaikan suku bunga, sehingga hal itu menurunkan permintaan emas sebagai tempat lindung nilai. Harga emas telah reli sekitar 7% setelah sempat turun ke level 4 tahun terendah pada November tahun lalu ditengah gejolak politik di Yunani dan perkiraan akan kenaikan stimulus ekonomi di Eropa dan China.

Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0.2% dan ditutup pada level $1,208.50 per ounce pukul 1:47 siang di Comex, New York, setelah sempat naik sebesar 0.5 %. Sementara tahun lalu emas mengalami penurunan 1.5%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa AS Reli Untuk Hari Kedua, S&P 500 Menghapus Penurunan Tahun Ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Indeks Standard & Poor 500 catat penguatan di hari kedua, sehingga menghapus penurunan untuk tahun ini, terkait spekulasi bank sentral yang akan mendukung pertumbuhan bahkan ketika perekonomian AS menunjukkan tanda-tanda penguatan.
Indeks S&P 500 naik 1,8 % ke level 2,062.03 pukul 16:00 sore di New York, pasca reli sebesar 1,2 % kemarin untuk menghentikan aksi jual selama lima hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 320,27 poin, atau 1,8 %, ke level 17,904.79, sehingga menghapus penurunan untuk tahun 2015. Sementara saham perusahaan yang di perdagangan di S&P 500 sebesar 19 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Indeks S&P 500 telah naik 3 % selama dua hari terakhir, setelah melakukan start tahunan terburuk sejak 2008 lalu. Sementara indeks acuan telah rebound dari setengah penurunan setelah turun sebesar 4,2 % selama lima hari terakhir karena minyak mentah yang turun di bawah level $ 48 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu.
Kemarin ekuitas reli mendorong risalah Federal Reserve yang mengisyaratkan adanya perubahan dalam kebijakan suku bunga dan optimisme atas pertumbuhan lapangan pekerjaan. Sebagian besar pejabat bank sentral sepakat dalam kebijakan baru mereka yang tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga sebelum akhir April mendatang dan angka inflasi menyatakan kekhawatiran yang terlalu rendah.
Hasil pertemuan juga menunjukkan beberapa anggota The Fed prihatin terhadap risiko yang ditimbulkan oleh perekonomian di luar negeri. Langkah kebijakan bank sentral asing dapat membantu. (vck)
Sumber: Bloomberg

S&P 500 Hapus Penurunan Thn Ini Seiring Bursa AS Reli Untuk Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Indeks Standard & Poor 500 menguat di hari kedua, menghapus penurunan untuk tahun ini, terkait spekulasi bank sentral akan mendukung pertumbuhan ekonomi bahkan ketika perekonomian AS menunjukkan tanda-tanda penguatan.
Indeks S&P 500 naik 1,6 % ke level 2,058.84 pukul 12:03 siang di New York, setelah reli sebesar 1,2 % kemarin untuk menghentikan aksi jual selama lima hari terakhir. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 285,04 poin, atau 1,6 %, ke level 17,869.56, juga menghapus penurunan untuk tahun 2015. Sementara saham perusahaan yang diperdagangan di S&P 500 sebesar 17 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Indeks S&P 500 telah naik sebesar 2,8 % selama dua hari, setelah start terburuk tahunan mereka sejak 2008 lalu. Indeks acuan tersebut rebound lebih dari setengah penurunan setelah turun sebesar 4,2 % selama lima hari terakhir karena pelemahan minyak mentah di bawah level $ 48 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009 lalu.
Kemarin ekuitas reli mendorong risalah Federal Reserve yang mengisyaratkan adanya perubahan dalam kebijakan suku bunga dan optimisme atas pertumbuhan lapangan pekerjaan. Sebagian besar pejabat bank sentral sepakat dalam kebijakan baru mereka yang tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga sebelum akhir April mendatang dan angka inflasi menyatakan kekhawatiran yang terlalu rendah.
Hasil pertemuan juga menunjukkan beberapa anggita The Fed prihatin terhadap risiko yang ditimbulkan oleh perekonomian did luar negeri. Langkah kebijakan bank sentral asing dapat membantu. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Eropa Ditutup Pada Zona Hijau Terkait Optimisme Stimulus Bank Sentral

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/1) - Bursa Saham Eropa menguat tajam dalam 3 pekan terakhir, menghapus penurunannya selama tahun 2015 ini ditengah optimisme kebijakan moneter oleh bank sentral yang akan mendukung perekonomian.

Indeks Stoxx Europe 600 reli 2.8% ke level 342.35 pada sesi penutupan perdagangan saham, memperpanjang gain setelah Presiden ECB Mario Draghi menyatakan bahwa kebijakan bank sentral diperkirakan akan mencakup pembelian obligasi pemerintah. Sementara rilis data hari ini menunjukkan pesanan pabrik Jerman bulan November turun melebihi dari proyeksi sebelumnya, sehingga menambah penurunan data inflasi yang dirilis kemarin yang akan mendorong spekulasi ECB akan memulai pelonggaran kuantitatif pada pertemuan 22 Januari mendatang.

Indeks PSI 20 Portugal melonjak 3%, sementara Indeks FTSE MIB Italy menguat 3.7% dan Indeks IBEX 35 Spain naik 2.3%. Indeks ASE Yunani membalikkan gain sebesar 2% dan mengalami pelemahan 2.1%, itu merupakan level penutupan terendah sejak November 2012 lalu.

Indeks Stoxx 600 mengauat tajam sejak 18 Desember lalu setelah kemarin rebound dari 3 hari penurunan. Acuan saham tersebut telah mengalami penurunan 5.5% dari level tertingginya pada 5 Desember hingga 6 Januari lalu akibat saham perusahaan energy yang menurun dan adanya kekhawatiran mengenai Yunani setelah Perdana Menteri Antonis Samaras menyatakan bahwa pemilu bulan ini akan mendorong Yunani keluar dari Zona Eropa.

Sementara itu, di Madrid, Saham Santander SA menguat 3.3% menjelang badan pengatur pasar saham Spanyol menangguhkan sahamnya. Bank terbesar di Spanyol tersebut mengalami kenaikan dana sebesar 7.5 miliar euro ($8.83 miliar). (bgs)

Sumber : Bloomberg

Wednesday 7 January 2015

The Fed Menunda Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Mayoritas anggota Federal Reserve telah menyetujui pedoman kebijakan baru yang memiliki arti bahwa mereka kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga sebelum akhir April tahun ini dan sejumlah anggota The Fed menunjukkan kekhawatiran inflasi yang masih akan rendah, hal tersebut menurut hasil pertemuan The Fed bulan Desember lalu.

Å“Mayoritas anggota berpikir terkait acuan menunda kenaikan suku bunga mengindikasikan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan memulai proses normalisasi setidaknya pada beberapa pertemuan berikutnya, menurut hasil pertemuan pada 16-17 Desember lalu (Federal Open Market Committee) yang dirilis hari ini di Washington.

Hasil pertemuan The Fed mengindikasikan dukungan yang luas terhadap komite penilaian Janet Yellen terkait kemungkinan waktu kenaikan suku bunga yang dia katakan saat konferensi pers pasca pertemuan.

Dengan menguatnya perekonomian AS dan tingkat pengangguran menyentuh level 6 tahun terendah, FOMC bulan Desember tahun lalu menurunkan komitmen untuk mempertahankan suku bunga rendah pada Å“waktu yang belum ditentukan. Sebaliknya The Fed menaytakan akan Å“menunda setelah mengkaji waktu untuk menaikkan suku bunga yang pertama kalinya sejak 2006 silam.

Beberapa anggota The Fed pada bulan lalu menunjukkan kekhawatiran terkait outlook inflasi yang masih dibawah target bank sentral selama 31 bulan beturut-turut.

Å“Sejumlah anggota The Fed melihat adanya resiko bahwa inflasi yang masih berada dibawah target sebesar 2% dengan beberapa anggota The Fed menunjukkan kekhawatiran bahwa outcome tersebut dapat menurunkan kredibilitas komitmen The Fed terhadap targetnya, menurut rilis hasil pertemuan The Fed. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Turun Seiring The Fed Mendukung Spekulasi Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Harga emas catat penurunan setelah Federal Reserve mengisyaratkan di jalur untuk kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 silam, sehingga meningkatkan mata uang dolar dan memangkas permintaan terhadap logam sebagai aset alternatif.
Pelemahan harga minyak dan reli dolar terhadap mata uang utama lainnya dalam enam bulan terakhir memangkas permintaan terhadap emas. Pada tahun 2014, logam mulia membukukan penurunan tahunan secara berturut-turut untuk pertama kalinya sejak tahun 1998 silam karena keuntungan dalam perekonomian AS mengisyaratkan prospek kenaikan suku bunga di tengah peredaman inflasi.
Emas untuk pengiriman segera turun 0,3 % ke level $ 1,214.78 per ounce pukul 14:50 siang di New York, menurut harga Bloomberg. Sementara logam naik 3,1 % pada tiga sesi sebelumnya karena kekhawatiran perekonomian Eropa.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,7 % ke level $ 1,210.70 per ounce pada pukul 13:37 siang di Comex New York, sebelum pengumuman The Fed. Sementara keseluruhan perdagangan sebesar 22 % di bawah RSI 100-hari untuk hari ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat 1.2% Pasca Rilis Hasil Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Indeks Standard & Poor 500 reli tajam dalam 3 pekan terakhir, menghentikan aksi jual saham pada 5 hari terakhir setelah rilis data memicu optimisme terkait pekonomian dan hasil pertemuan Federal Reserve mengubah sedikit perkiraan investor terhadap suku bunga.

Indeks S&P 500 melonjak 1.2% ke level 2,025.76 pukul 4 sore waktu New York, setelah 5 hari sebelumnya mengalmai penurunan 4.2%. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 211.02 poin atau 1.2% ke level 17,582.66.

Kemarin, ekuitas AS mengawali awal tahun ini dengan keterpurukan sejak 2008 lalu,dengan Indeks S&P 500 melemah 2.7% pada 3 sesi pertama tahun 2015 ini. Penurunan tersebut memangkas kenaikan indeks sejak bullish yang telah mulai sejak Maret 2009 lalu sebesar 196% dan mengikuti kenaikan 11.4% pada 2014 lalu.

Saham-saham reli pada saat pembukaan bursa setelah rilis data terkait pasar tenaga kerja dan defisit neraca perdagangan AS telah mendorong kepercayaan pada penguatan perekonomian. Ekuitas AS memperpanjang gain pada sesi 1 akibat pemerintah di koalisi Kanselir Angela Merkel menyatakan bahwa Jerman menutup untuk dilakukannya pembicaraan utang bantuan dengan pemerintah Yunani yang akan datang, sehingga memberikan sinyal tentang pendirian yang lebih  fleksible dari kepengurusannya yang terbuka. (bgs)

Sumber: Bloomberg

Bursa AS Rebound Dari 5-Hari Penurunan Jelang Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Indeks Standard & Poor 500 naik ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir, menghentikan penurunan selama lima hari terakhir, karena data menunjukkan perekonomian AS terus menguat jelang rilis risalah pertemuan terakhir Federal Reserve.
Mayoritas saham memperpanjang kenaikan karena anggota parlemen dalam koalisi Kanselir Angela Merkel mengatakan Jerman akan meninggalkan tempat untuk pembicaraan bantuan utang dengan pemerintah Yunani berikutnya, sehingga menandakan sikap yang lebih fleksibel sibandingkan pemerintahannya telah melakukan secara publik.
Indeks Standard & Poor 500 naik 1,1 % ke level 2,024.03 pukul 12:14 siang di New York. Indeks acuan turun 4,2 % dalam lima hari terakhir dan turun 2,7 % menurpakan start terburuk dari tahun ke tahun sejak 2008 lalu. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 175,19 poin, atau 1 %, ke level 17,546.83. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sebesar 14 % di atas RSI 30-hari untuk hari ini.
Risalah pertemuan Federal Open Market Committee pada 16-17 Desember pukul 2 siang waktu Washington dapat memberikan petunjuk terhadap waktu kenaikan suku bunga. Sementara The Fed berjanji untuk bersabar dalam pendekatan untuk menaikkan suku bunga, sedangkan Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan setelah pertemuan nanti bank sentral mungkin akan mempertahankan suku mendekati nol setidaknya untuk kuartal pertama. (vck)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Eropa Ditutup Menguat 0.5% Ditengah Spekulasi Stimulus

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/1) - Bursa Saham Eropa ditutup menguat dengan sempat memangkas gain diakhir sesi perdagangan saham ditengah optimisme investor bahwa rilis laporan inflasi kurang dari perkiraan sebelumnya sehingga akan mendorong ECB (European Central Bank) untuk memulai pelongggaran kuantitatif (stimulus).

Indeks Stoxx Europe 600 menguat 0.5% ke level 333.2 pada sesi penutupan, setelah sempat menguat sebesar 1.2%. Indeks acuan tersebut didorong oleh rilis data yang menunjukkan bahwa tingkat inflasi zona Eropa dibawah 0 untuk pertama kalinya dalam lebih dari 5 tahun terakhir. Inflasi bulan Desember turun 0.2%, menurut rilis data dari kantor statistik Uni Eropa. Para ekonom sebelumnya telah memprediksi inflasi turun 0.1%.

Acuan ekuitas Eropa mengalami penurunan 5.1% dari level hampir 7 tahun tertingginya yang tercatat bulan lalu ditengah penurunan saham minyak dan gas dan munculnya kekhawatiran mengenai Yunani setelah Perdana Menteri Antonis Samaras menyatakan bahwa pemilu bulan ini akan mendorong Yunani keluar dari Zona Eropa. Hari ini Indeks ASE melemah 1.5%, memperpanjang level penutupan terendahnya sejak 2012 silam.

Indeks FTSE 100 London menguat tajam diantara 18 Bursa Saham di Eropa Barat. Indeks OMX Swedia melemah 2.3% yang merupakan penurunan tertajamnya setelah dibuka kembali dari hari libur kemarin. (bgs)

Sumber : Bloomberg