BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/2) - Saham-saham
Asia melemah pagi ini dari level tertinggi 4 1/2 bulan setelah
pembicaraan antara Yunani dan kreditor tidak menemukan titik terang.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 143,17 pada pukul 09:01 pagi di
Tokyo setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak 25 September.
Pembicaraan di Brussels berakhir tiba-tiba pada hari Senin setelah
seorang pejabat dari pemerintahan Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras
mengatakan kawasan euro merekomendasikan bahwa memperpanjang kondisi bailout untuk
saat ini tidak dapat diterima. Indeks Stoxx Europe 600 menghentikan
gain dua hari. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 merosot 0,5%
sejak 13 Februari, dengan pasar AS ditutup kemarin untuk liburan.
Kegagalan
untuk mencapai kesepakatan utang Yunani pada 28 Februari, ketika
program bantuan saat ini berakhir, beresiko menempatkan keanggotaan
negara-negara di Eropa dalam bahaya.
Indeks
Topix Jepang turun 0,2%. Indeks Nikkei 225 Stock Average tergelincir
0,4% setelah kemarin ditutup di atas 18.000 untuk pertama kalinya sejak
Juli 2007. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5% hari ini. Indeks
Kospi Korea Selatan turun 0,3%, dan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik
0,1%. Pasar saham di Hong Kong dan China belum dibuka.
Gubernur bank sentral di Indonesia bertemu hari ini untuk membahas kebijakan moneter, dengan ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi
tidak akan ada tindakan apapun. Bank sentral Korea Selatan bertemu hari
ini, dan juga diharapkan dapat terus menahan tingkat suku bung oleh
semua 16 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Gubernur bank sentral Jepang dijadwalkan untuk menyelesaikan pertemuan
dua hari-nya besok, dengan tidak ada perubahan kebijakan yang
diperkirakan. Risalah dari pertemuan terakhir Reserve Bank of Australia (RBA), ketika suku bunga dipotong ke rekor terendah, akan dirilis hari ini.
Pasar
saham di China daratan ditutup mulai hari Rabu selama seminggu untuk
perayaanTahun Baru Imlek. Sementara pasar saham Korea Selatan akan
ditutup dari Rabu sampai akhir minggu.(frk)
Sumber : Bloomberg