Laporan terkini dari Badan Pusat
Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang
HS 2 Dijit yaitu Mesin/peralatan listrik (85) , mengalami penurunan di
bulan April dan hanya mencapai angka 823.1 juta Dollar AS (FOB). Pada
bulan sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini dapat
mencapai sekitar 855.2 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah
turun sekitar -32.1 juta Dollar AS, atau turun sekitar -3.75%.
Sedangkan secara kumulatif dari awal
tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka
sekitar 3283.9 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 6.83% terhadap
ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang
ini pada tahun lalu menunjukkan angka 3492.9 juta Dollar AS, sehingga
dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya
penurunan sekitar -209 juta Dollar AS atau sekitar -5.98 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pergerakan saham untuk sektor terkait di
Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan
kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MANUFACTURE
mengalami kenaikan sekitar + 0.55 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara
itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk
periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 3.32 % dalam 3 bulan
terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang
terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria
yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45
mengalami kenaikan sekitar 3.96% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII)
yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar
dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 2.9% dalam 3 bulan
terakhir.
Sumber : Vibiznews