BESTPROFIT FUTURES (27/06) - Bursa Saham AS melemah akibat rilis data
yang menunjukan bahwa belanja konsumen Mei lalu naik kurang dari
perkiraan sebelumnya dan Federal Reserve menyatakan bahwa suku bunga
diperkirakan akan naik pada Maret tahun depan. Sementara itu, Obligasi
Treasuries AS naik dengan ekuitas emerging-market dan minyak
tergelincir.
Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.1% ke level
1,957.22 pukul 4 sore waktu New York, memangkas penurunan pada
perdagangan pagi sebesar 0.8%. Imbal hasil Obligasi Treasuries AS dengan
tenor 10 tahun turun 3 basis poin atau 2.53%, level terendah dalam 3
pekan terakhir. Indeks Stoxx Europe 600 melemah kurang dari 0.1%,
menghapus kenaikan pada perdagangan pagi sebesar 0.3%. Indeks MSCI
Emerging Markets melonjak 0.6%. Minyak tergelincir 0.6% ke level 2 pekan
terendahnya dan emas berjangka turun 0.4%.
Presiden Fed Bank of
St. Louis James Bullard telah memprediksi bahwa kenaikan pertama suku
bunga bank sentral akan terjadi pada kuartal pertama tahun depan akibat
menurunnya tingkat pengangguran dan naiknya inflasi. Belanja konsumen AS
Mei lalu tumbuh tidak sesuai dengan perkiraan sebelumnya, sementara
klaim pengangguran turun, menurut rilis data hari ini. Kemarin data
mengindikasikan bahwa ekonomi Amerika turun tajam dalam 5 tahun
terakhir, menegaskan perlunya The Fed guna mendukung pemulihan dengan
kebijakan moneter akomodatif.
Belanja konsumen, yang memberikan
kontribusi 70% ekonomi, naik 0.2% setelah April lalu sedikit menunjukkan
kenaikan, menurut rilis data dari Departemen Perdagangan AS. Perkiraan
rata-rata dari 76 ekonom pada survei Bloomberg menyatakan naik sebesar
0.4%. Pendapatan naik 0.4% dan tingkat tabungan naik ke level 8 bulan
tertingginya. (bgs)
Sumber : Bloomberg