Wednesday 23 September 2015

Euro Menguat, Obligasi Jatuh Seiring ECB Tambah Ketidakpastian Stimulus

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/9) - Gubernur Bank Sentral Mario Draghi menambah membingungkan pasar keuangan global.
Euro menguat dari level terendahnya dalam tiga pekan terakhir pasca Presiden Bank Sentral Eropa mengatakan terlalu cepat untuk menjaminkan stimulus tambahan, sementara obligasi di zona euro meningkat karena investor berspekulasi ECB akan memperpanjang langkah-langkah kebijakan moneter. Ekuitas AS berfluktuasi dalam berbagai tengah perdagangan cahaya, sementara minyak mentah tenggelam. Data yang lemah manufaktur China torpedo aset emerging-market.
Komentar Draghi datang setelah Federal Reserve Ketua Janet Yellen mempertahankan suku bunga mendekati nol disematkan di tengah kekhawatiran gejolak pasar keuangan baru-baru ini dapat menghambat pemulihan. Sementara langkah bank sentral AS dorong penguatan saham dan obligasi, mereka perdagangan terbalik pasca empat pejabat The Fed mengatakan bahwa ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga.
Ekuitas di seluruh dunia bersiap mencatat kuartalan terburuk dalam empat tahun terakhir karena pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia mengalami perlambatan, penurunan harga logam dan minyak mentah. Itu juga meredupkan prospek laju inflasi dan mendorong daya tarik surat hutang pemerintah. Pada hari Rabu, indeks manufaktur China jatuh ke level terendah dalam enam tahun terakhir, sedangkan data di Eropa menunjukan pertumbuhan di wilayah ini tidak melambat.
Euro menguat sebesar 0,5 persen ke level $1,1174 pukul 13:13 di New York pasca Draghi mengatakan program stimulus ECB saat ini "telah cukup fleksibilitas" untuk mengatasi pelemahan terus-menerus dalam prospek pertumbuhan. Euro. Mata uang tunggal Eropa naik 0,4 persen ke level 134,12 yen, kenaikan pertama dalam empat hari terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg