BESTPROFIT FUTURES (23/6) - Berbicara
di hadapan majelis rendah parlemen Rusia, Rabu (22/6), Presiden Rusia
Vladimir Putin menambahkan bahwa Rusia siap berdialog namun tidak
mendapat tanggapan positif, seolah seperti menjelang Perang Dunia Kedua.
Presiden Rusia
Vladimir Putin menuduh NATO meningkatkan retorika, serta memperluas dan
memajukan infrastruktur militernya yang terletak dekat perbatasan
negaranya.
Putin menuduh NATO
mengabaikan seruan Rusia untuk menjalin kerjasama yang lebih erat, dan
mengatakan perlunya sebuah sistem keamanan kolektif modern di luar NATO
yang setara bagi semua negara.
Berbicara di hadapan
majelis rendah parlemen Rusia, Rabu, ia menambahkan bahwa Rusia siap
berdialog namun tidak mendapat tanggapan positif, seolah seperti
menjelang Perang Dunia Kedua.
Putin mendesak para
legislator untuk mendukung tanggapan Rusia terhadap aksi NATO, termasuk
memperkokoh kapasitas pertahanan Rusia. Dalam kesempatan yang sama,
sewaktu menegaskan sikap Moskow dalam aneksasi Krimea, Putin memuji
lembaga legislatif itu.
AS dan
pemerintah-pemerintah lain di Eropa barat dan timur semakin
mengkhawatirkan tindakan militer Rusia sejak 2014 ketika Kremlin
menganeksasi wilayah Krimea dari Ukraina, yang kemudian diikuti dukungan
Moskow atas pergolakan separatis di Ukraina timur.
Estonia, Latvia,
Lithuania dan Polandia khususnya was-was atas apa yang mereka anggap
sebagai langkah-langkah agresif Rusia, dan meminta NATO memperluas
keberadaannya di negara mereka untuk mencegah kemungkinan Rusia
mengambil tindakan yang tidak mereka inginkan.
NATO mengumumkan
sebelumnya akan mengerahkan empat batalion ke Estonia, Latvia, Lithuania
dan Polandia untuk mengonter Rusia yang semakin agresif, menjelang KTT
Warsawa bulan depan.
Pada bulan Mei, Rusia
mengatakan akan mengerahkan tiga divisi pasukannya di sepanjang
perbatasan tenggaranya untuk mengonter keberadaan militer NATO yang
meningkat di Eropa timur.
Sumber : VOA