BESTPROFIT FUTURES (28/6) - Setidaknya
lima orang tewas dan 15 lainnya cedera akibat serangkaian serangan bom
bunuh diri di Libanon bagian timur laut, seperti dinyatakan pihak
berwenang dan petugas medis.
Empat pelaku
meledakkan diri di luar sebuah rumah di desa Qaa, yang berpenduduk
mayoritas Kristen, di dekat dengan perbatasan Suriah.
Belum jelas siapa targetnya atau alasan pelaku melancarkan serangan itu.
Stasiun TV Al-Manar -milik kelompok milisi Syiah Hizbullah- menyalahkan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
ISIS sebelumnya
melancarkan serangan bom bunuh diri yang menewaskan sejumlah orang di
Libanon, tapi belum jelas apakah mereka berada di balik ledakan terbaru
pada Senin (27/06).
Ledakan susulan
Kantor berita nasional
resmi Libanon, NNA, melaporkan pelaku pertama meledakkan diri di depan
sebuah rumah pada pukul 04:20 pagi waktu setempat, sementara tiga pelaku
lainnya meledakkan rompi bom satu per satu ketika warga berdatangan di
jalan dekat lokasi.
Empat tentara terluka karena datang ke tempat kejadian untuk menyelidiki ledakan pertama.
"Qaa adalah gerbang ke
wilayah Libanon lain dan di sini kami menggagalkan rencana serangan
yang lebih besar lagi," kata wali kota Bashir Matar kepada kantor berita
AFP.
"Kami mengejar salah
seorang pelaku dan menembaknya, lalu dia meledakkan diri," katanya
sambil menambahkan ada lima penduduk desa terbunuh dalam serangan
tersebut.
Mayoritas penduduk Qaa adalah Kristen walau salah satu wilayahnya, Masharia Qaa, memiliki penduduk mayoritas penganut Suni.
Sejumlah besar pengungsi Suriah juga mendirikan perkemahan tak resmi di dekat desa itu, menurut laporan AFP.
Libanon mengalami
serangan berkali-kali terkait konflik selama lima tahun di Suriah dan
kelompok Hizbullah dari Libanon mendukung Presiden Suriah Bashar
al-Assad, dalam melawan kelompok pemberontak di sana, termasuk ISIS.
Sumber : BBC