Monday 8 September 2014

Emas Diperdagangankan Lebih Rendah Terkait Meredanya Konflik Global

BESTPROFIT FUTURES (9/9) - Harga emas ditutup lebih rendah pada senin ini terkait meredanya konflik global.
Emas untuk pengiriman Desember ditutup pada level $ 1,254.30 per ounce, turun 1% dari level $ 1,267.30 pada hari Jumat. Perak Desember turun 20 sen, atau 1%, untuk menetap di level $ 18,96 per ounce.
Emas telah mengakhiri sesi hari Jumat dengan catatan positif, meskipun gagal untuk bertahan pada gain nya yang dipicu dari data pekerjaan pada hari sebelumnya.
Barclays juga mengkaji data hari Senin. Suki Cooper dan para analis lain mengatakan bahwa logam mulia "terus terlihat rentan" level yang mengejutkan mengingat pekan lalu Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga dan juga mengumumkan program pembelian aset. Meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan penguatan dolar juga akan membebani emas, Cooper mengatakan dalam sebuah catatannya.
Di tempat lain dalam perdagangan logam paladium Desember turun US $ 5,30 berada pada level  $ 886,15 per ons, sementara platinum Oktober turun $ 13,50 ke level $ 1,397.5 per ons. Tembaga dengan kualitas tinggi untuk pengiriman Desember  flat di level $ 3,17 per pon.(yds)

Sumber: Marketwatch

Perusahaan Energi Melemah, Bursa Saham AS Ditutup Turun

BESTPROFIT FUTURES (9/9) - Indeks Standard & Poor 500 turun, pasca reli lima pekan terakhir mengirim Indeks Standard & Poor 500 ke rekornya, karena perusahaan energi mencatat penurunan diikuti dengan harga minyak dibayangi reli saham Yahoo! Inc
Saham Exxon Mobil Corp dan Chevron Corp turun lebih dari 1 persen pada laju penurunan di Dow Jones Industrial Average karena harga minyak turun. Saham Yahoo naik sebesar 5,6 persen pasca Alibaba Group Holding Ltd pihaknya mengatakan akan menaikkan senilai $ 21.1 miliar dalam penawaran umum perdana.
Indeks S&P 500 turun sebesar 0,3 persen ke level 2,001.47 pukul 16:00 sore di New York. Indeks Dow kehilangan 27,55 poin, atau 0,2 persen, ke level 17,109.81. Indeks Nasdaq 100 naik sebesar 0,1 persen, yang dipimpin oleh Yahoo.
Indeks S&P 500 naik sebesar 0,2 persen pada pekan lalu, melengkapi kenaikan mingguan terpanjang secara beruntun di tahun ini, karena investor berspekulasi pertumbuhan pekerjaan melemah yang akan menjaga Federal Reserve menaikkan tingkat suku bunga. Spekulasi The Fed terus mendapat dorongan, karena data pada 5 September kemarin menunjukkan perekonomian menambahkan pekerjaan lebih sedikit dari yang diperkirakan pada bulan Agustus dan tingkat pengangguran turun menjadi 6,1 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 7 September 2014

Indeks Saham Asia Stagnan Jelang Rilis Laporan Perdagangan China

BESTPROFIT FUTURES (8/9) - Indeks saham Asia bergerak mendatar pasca mengalami reli pekan lalu di tengah liburan di seluruh wilayah, karena investor menunggu data perdagangan China. Saham perusahaan telekomunikasi meningkat, sementara saham kesehatan tergelincir.
Indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1 persen ke level 148,41 pukul 09:13 di Tokyo. Indeks naik sebesar 0,4 persen pekan lalu, menyentuh level tertingginya dalam satu bulan terakhir pada 3 September kemarin, terkait dengan laporan yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat di sektor industri jasa China dan manufaktur AS. Indeks Standard & Poor 500 ditutup menguat di level tertinggi sepanjang masanya pekan lalu bahkan setelah laporan yang menunjukkan pertumbuhan payrolls paling lambat tahun ini.
Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,4 persen. Ekonomi Jepang menyusut sebesar 1,8 persen pada kuartal kedua, menurut pembacaan akhir hari ini. Sesuai dengan perkiraan ekonom dan dibandingkan dengan perkiraan awal sebesar 1,7 persen penurunan.
Indeks Australia S&P/ASX 200 mendatar dan Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir sebesar 0,1 persen. Pasar finansial Hong Kong belum dibuka ketika berita ini diturunkan, sedangkan Pasar finansial di China, Korea Selatan dan Taiwan ditutup untuk liburan.  
Ekspor China meningkat sebesar 9 persen pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya, sementara impor naik sebesar 3 persen, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom sebelum data dirilis hari ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jepang Menguat Seiring Investor Menimbang Laporan GDP

BESTPROFIT FUTURES (8/9) - Indeks Topix Jepang naik, menuju kenaikan pertamanya dalam tiga hari terakhir, karena yen melemah dan investor mempertimbangkan laporan GDP dan data pekerjaan AS.
Indeks Topix naik sebesar 0,4 persen ke level 1,297.99 pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan 29 saham dari 33 saham sub industri menguat. Indeks turun sebesar 0,6 persen dalam dua hari terakhir, mengupas keuntungan pekan lalu menjadi 1,2 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,4 persen hari ini ke level 15,728.99. Yen tergelincir sebesar 0,1 persen ke level 105,14 per dolar. Ekonomi Jepang mengalami kontraksi lebih dari perkiraan awal pemerintah dalam tiga bulan terakhir hingga Juni.
Produk domestik bruto (PDB) tahunan mengalami kontraksi sebesar 7,1 persen dalam tiga bulan terakhir hingga Juni, melebihi dari pembacaan awal sebesar 6,8 persen penurunan, Kantor Kabinet hari ini di Tokyo. Perkiraan rata-rata ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News penurunan sebesar 7 persen.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Raihan Kontrak 2014 Mendekati Target, Penguatan Saham PTPP Menipis

Hingga akhir Agustus 2014, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 10,95 triliun atau sekitar 46% dari target kontrak baru perseroan hingga akhir tahun di angka Rp 24 triliun. Kontrak baru tersebut terdiri dari proyek swasta 70%, pemerintah dan BUMN 30%. Dengan raihan kontrak baru hingga akhir Juli sebesar Rp 9,35 triliun maka total kontrak dihadapi perseroan mencapai Rp 31,28 triliun. Hal ini ditopang dari kontrak bawaan (carry over) dari tahun lalu sebesar Rp 21,93 triliun. Untuk diketahui, perseroan menargetkan kontrak dihadapi sebesar Rp 46,12 triliun atau naik 30% dari tahun lalu di angka Rp 35,45 triliun.
Melihat kinerja perseoran, Pada semester I tahun ini, PTPP mencatat kenaikan laba bersih sebesar Rp146,7 miliar atau tumbuh 2,09% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp143,7 miliar. Naiknya laba bersih perusahaan dikontribusi dari seluruh pilar bisnis perseroan, yaitu konstruksi, properti, EPC, pracetak, peraltan dan investasi. Sementara pendapatan usaha perseroan semester I sebesar Rp4,6 triliun atau naik 10,3% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp4,17 triliun.
Laba usaha PTPP saat ini mencapai Rp372,48 miliar, tumbuh 20,6% dibanding semester I tahun lalu sebesar Rp308,86 miliar. Persreoan optimistis bisa mencapai target kinerja tahun ini didukung capaian kontrak perusahaan. Pencapain prder book hingga semester I sebesar Rp30,7 triliun, termauk kontrak baru hingga Juni sebesar Rp8,34 triliun.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Jumat (5/9/14), saham PTPP dibuka pada level 2,500 dan ditutup di 2460 dalam kisaran 2,465 – 2,510 dan volume perdagangan saham PTPP mencapai 8,53  juta lot saham.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham PTPP sejak awal bulan Juli terlihat terus mengalami pergerakan penguatan dan saat ini telah terlihat bergerak terkoreksi dan konsolidasi, terpantau indikator MA sudah bergerak turun menuju bolinger band bawah.
Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli. Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan PTPP dalam potensi tertahan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju PTPP masih akan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan PTPP. Saat ini level support berada pada Rp 2300 hingga resistance Rp 2550.

Sumber : Vibiznews

Serap Separuh Anggaran Belanja, Saham UNVR Dalam Konsolidasi Lanjutan

Sepanjang semester I 2014, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyerap 43% sampai 50% capital expenditure (capex) yang terserap dengan membelanjakan sekitar Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar. Semula, capex yang UNVR anggarkan adalah Rp 1 triliun. Lalu nilai tersebut ditingkatkan menjadi Rp 1,4 triliun. Kenaikan capex ini disebabkan adanya tambahan kebutuhan untuk memperluas kapasitas produksi dan kabinet es krim. UNVR juga menyatakan bahwa capex tersebut terserap secara merata atau teralokasi hampir ke sektor.
Secara kinerja tengah tahun , emiten konsumer berkapitalisasi besar ini masih melambat. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, laba bersih UNVR terlihat stagnan. Laba bersih UNVR tumbuh sangat tipis sebesar 0,7% menjadi Rp 2,84 triliun, dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp 2,82 triliun. Laba per sahamnya tercatat sebesar Rp 373 dibandingkan sebelumnya Rp 370.
Padahal, penjualan UNVR masih naik 13,93% menjadi Rp 17,58 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 15,43 triliun. Melambatnya laba bersih juga disebabkan harga pokok penjualan yang naik cukup tinggi sebesar 19,95% menjadi Rp 8,95 triliun. Sehingga, laba bruto cuma tumbuh 8,3% menjadi Rp 8,6 triliun.
Beban pemasaran dan dan beban umum serta administrasi juga turut mencekik margin laba. Apalagi, UNVR juga tersandera rugi selisih kurs dan kerugian pelepasan aset tetap. UNVR juga terbeban dari beban royalti yang naik dua kali lipat menjadi Rp 500,5 miliar, dari sebelumnya Rp 255,2 miliar.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Jumat (5/9/14), saham UNVR dibuka pada level 31,600 dan ditutup naik ke 31.825 dalam kisaran 31,600 – 31,925 dan volume perdagangan saham UNVR mencapai 1,08 juta lot saham.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham UNVR sejak awal bulan Juni terlihat terus mengalami pergerakan penguatan dan saat ini telah terlihat bergerak konsolidasi, terpantau indikator MA sudah bergerak naiki menuju bolinger band atas.
Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli. Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan UNVR dalam potensi penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju UNVR masih akan menguat terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan UNVR. Saat ini level support berada pada Rp 30200 hingga resistance Rp 32200.

Sumber : Vibiznews

Bersiap Tambah 150 Armada Bus Pariwisata, Saham TAXI Tengah Dalam Tekanan

PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) kembali melebarkan sayap bisnis nya di bidang transportasi. Kali ini TAXI memutuskan untuk berekspansi pada  bisnis penyewaan bus. Dengan merek dagang Eagle High. Setelah membeli bus baru Juli lalu, anak usaha Rajawali Corpora ini siap mengoperasikan Eagle High.
TAXI menyatakan pihak akan menambah sekitar 150 unit armada. Namun tak semua bus baru ini langsung dialokasikan di daerah wisata. Rencananya Express akan menambah pasokan bus yang sudah beroperasi di Jakarta. Saat ini, jumlah armada Eagle High ada 30 bus dan siap ditambah 137 unit lagi sehingga total armada Eagle High di ibukota sebanyak 167 bus. Sisa armada sebanyak 13 bus baru inilah yang akan dioperasikan di daerah wisata. Incarannya adalah Bali, Bukit Tinggi dan Bandung.
Tak hanya itu TAXI juga berencana menambah armada taksi reguler dan taksi premium di semester II tahun ini. Namun tambahan armada ini rencananya sebagai pengganti armada yang sudah ada. Untuk menunjang ekspansi usaha tersebut, Express Group saat ini sedang mempersiapkan infrastruktur dan sarana pendukungnya, antara lain penambahan minimal 2 pool lagi dalam waktu dekat. Hingga saat ini, Express Group telah memiliki total 30 pool. Penambahan jumlah armada dan pool ini merupakan jawaban terhadap peningkatan permintaan atas layanan jasa transportasi yang disediakan oleh Express Group.
Melihat kinerja perseroan, TAXI memperoleh peningkatan laba bersih sebesar Rp 79,10 miliar pada 2014. Ini berarti terjadi peningkatan 30,54% atau sekitar Rp 18,55 miliar dari pencapaian laba bersih emiten dengan kode TAXI ini di semester 1 tahun 2013 yakni senilai Rp 60,59 miliar. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan Express Group di semester I tahun 2014 ini yang juga mengalami peningkatan cukup menggembirakan yaitu senilai Rp 408,98 miliar atau meningkat 23,41% dari periode yang sama tahun lalu.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Jumat (5/9/14), saham TAXI dibuka pada level 1,355 dan ditutup di 1.340  dalam kisaran 1,345 – 1,370 dan volume perdagangan saham TAXI mencapai 9,85 juta lot saham.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham TAXI sejak awal bulan Juli terlihat terus mengalami pergerakan penguatan dan saat ini telah terlihat bergerak terkoreksi dan konsolidasi, terpantau indikator MA sudah bergerak turun menuju bolinger band bawah.
Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli. Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan TAXI dalam potensi tertahan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju TAXI masih akan terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan TAXI. Saat ini level support berada pada Rp 1240 hingga resistance Rp 1430.

Sumber : Vibiznews

Thursday 4 September 2014

Pengaruh Divergen Kebijakan, Yen Turun Ke Level 6 Thn Terendahnya

BESTPROFIT FUTURES (5/9) - Yen tergelincir ke level terendahnya sejak 2008 lalu terhadap dollar dan euro dekati level 14 bulan terendahnya, terkait spekulasi bahwa ekonomi AS sedang mengarah ke kenaikan suku bunga pinjaman, sementara Jepang dan Eropa berupaya memicu pertumbuhan ekonomi. Di lain pihak emas turun seiring saham-saham Jepang menguat.

Yen turun sebesar 0.4% ke level 105.71 per dollar pukul 9:23 pagi waktu Tokyo, level intraday terendah sejak Oktober 2008 lalu. Euro ditutup ke level terendahnya sejak Juli tahun lalu, seiring dollar Selandia Baru dan mata uang di emerging-market melemah terhadap dollar AS. Sementara emas turun ke level harga terendahnya sejak 10 Juni lalu. Indeks MSCI Asia Pacific melemah sebesar 0.2%, setelah Bursa Saham Australia melemah dan Indeks Topix Jepang catat gain 0.2%. Indeks Berjangka Standard & Poor 500 stagnan sejalan dengan obligasi Treasury AS dengan tenor 10 tahun perpanjang penurunan.

Kemarin European Central Bank secara mengejutkan menurunkan acuan suku bunga dan mengumumkan rencana untuk membeli sekuritas yang dimiliki swasta, sementara Bank of Japan made mempertahankan program stimulusnya. Pada AS sendiri, dimana Federal Reserve telah memangkas kembali rekor stimulusnya, sedangkan rilis data menunjukkan industri jasa Amerika bulan lalu tumbuh pada laju tertingginya dalam 9 bulan terakhir, dengan rilis hari ini terkait data payroll dipekirakan akan mempertegas pemulihan pada pasar tenaga kerja.


Sumber : Bloomberg

Sentimen Divergen Kebijakan, Dollar Melonjak Terhadap Yen

BESTPROFIT FUTURES (5/9) - Dollar memperpanjang gain, dengan yen tergelincir ke level terendahnya sejak 2008 dan mata uang emerging-market melemah terkait spekulasi bahwa AS sedang mengarah ke menaikkan suku bunga pinjaman, sementara Jepang dan Eropa berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di lain pihak saham-saham Jepang menguat dan obligasi Treasury turun.

Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat sebesar 0.1% pukul 10:04 pagi waktu Tokyo, menuju level penutupan tertingginya sejak Juli 2013 lalu akibat yen melemah ke level 105.71 per dollar dan euro dekati level 14 bulan terendahnya. Mata uang Malaysia dan Korea turun sebesar 0.4% dan dollar Selandia Baru turun ke level 6 bulan terendahnya. Banyak saham yang menguat daripada yang melemah pada Indeks MSCI Asia Pacific seiring Indeks Topix Jepang catat gain sebesar 0.1%. Indeks Berjangka Standard & Poor 500 stagnan setelah obligasi Treasury AS turun, menekan kenikan imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun tersebut pada hari ke-2.

Kemarin European Central Bank secara mengejutkan menurunkan acuan suku bunga dan mengumumkan rencana untuk membeli sekuritas yang dimiliki swasta, sementara Bank of Japan made mempertahankan program stimulusnya. Pada AS sendiri, dimana Federal Reserve telah memangkas kembali rekor stimulusnya, sedangkan rilis data menunjukkan industri jasa Amerika bulan lalu tumbuh pada laju tertingginya dalam 9 bulan terakhir, dengan rilis hari ini terkait data payroll dipekirakan akan mempertegas pemulihan pada pasar tenaga kerja.


Sumber : Bloomberg

Indeks Topix Jepang Sesi 1 Berayun Pasca Yen Melemah

BESTPROFIT FUTURES (5/9) - Indeks Topix Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian seiring yen jatuh ke level terendahnya hampir enam tahun terakhir menyusul keputusan Bank Sentral Eropa untuk menurunkan tingkat suku bunga dan mulai membeli asset.

Saham Toyota Motor Corp, perusahaan produsen mobil yang mendapat tiga perempat dari pendapatan luar negeri, naik sebesar 0,6 persen. saham Sekisui House Ltd melonjak sebesar 2,5 persen setelah pemborong mengatakan meningkatnya laba dalam setengah tahun. Saham Artiza Networks Inc, perusahaan produk hardware dan software, anjlok sebesar 8,8 persen setelah perkiraan penurunan laba bersih. Penjelajah Energi dan maskapai penerbangan memimpin kerugian di antara 33 kelompok industri di Indeks Topix.

Indeks Topix sedikit berubah pada level 1,296.26 pada sesi 1 di Tokyo setelah sebelumnya naik sebesar 0,6 persen dan jatuh sebesar 0,1 persen. Indeks Topix menguat sebesar 0,5 persen memangkas penurunan untuk tahun ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,2 persen hari ini ke level 15,702.48. Sementara Yen memangkas penurunan setelah meluncur ke level 105,71 per dolar, level terendahnya sejak Oktober 2008 lalu.

Indeks Topix rebound 14 persen sejak 14 April lalu seiring bank sentral mendukung pertumbuhan ekonomi dengan langkah-langkah stimulus global dan spekulasi dana pensiun Jepang akan membeli saham lokal. Langkah ini menuju kenaikan sebesar 1,4 persen pekan ini pasca Yasuhisa Shiozaki ditunjuk sebagai menteri kesehatan pada 3 September kemarin untuk merombak investasi dana pensiun sebesar $ 1.2 trliun, dana pensiun terbesar di dunia. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Turun Seiring Euro Merosotan Terhadap Dollar Pasca Keputusan ECB


BESTPROFIT FUTURES (5/9) - Emas tergelincir pada Kamis, karena euro melemah terhadap dolar pasca Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga ke rekor terendahnya dan mengatakan akan meluncurkan program pembelian aset untuk menangkal deflasi.

Penguatan ekuitas AS didorong oleh aktivitas sektor jasa yang menguat juga membuat penurunan daya tarik emas sebagai safe haven. Indeks S&P 500 kemudian berbalik mengalami koreksi akibat aksi profit taking pasca naik ke rekor intraday tertingginya.

Presiden ECB Mario Draghi, berbicara pada sebuah konferensi pers tak lama pasca ECB secara tak terduga menurunkan suku bunga menjadi 10 basis poin, bank sentral mengatakan akan mulai membeli pinjaman sekuritas dan obligasi tertutup bulan depan.

Euro melemah terhadap mata uang AS membuat emas dalam denominasi dolar lebih mahal bagi investor non-AS dan Eropa lainnya.

Spot emas turun sebesar 0,4 persen ke level $1,263.66 per ons pukul 2:58 di New York, pasca sebelumnya naik ke level tertingginya $1,276.50.

emas berjangka Desember turun sebesar $3,80 di COMEX AS menetap di level $1.266,50 per ons, dengan volume perdagangan sekitar 20 persen di atas level 30-hari, data Reuters awal menunjukkan.

Euro mencapai level terendahnya dalam 14-bulan terhadap dolar AS dan terendah hampir dua tahun terakhir terhadap franc Swiss.

ECB berada di bawah tekanan yang kuat untuk mengatasi rendahnya tingkat inflasi terkait konflik di Ukraina mengancam stabilitas pemulihan ekonomi yang rapuh di wilayah ini. (izr)

Sumber: Reuters

Emas & Perak Turun Kelevel 12 Pekan Terendah Seiring Dollar Menguat

BESTPROFIT FUTURES (5/9) - Emas dan perak turun ke level 12 pekan terendahnya seiring dollar menguat jelang rilis data yang mendukung kasus untuk Federal Reserve untuk menaikkan biaya pinjaman pada saat Bank Sentral Eropa meningkatkan stimulus. Sementara Platinum turun ke level terendahnya dalam lebih dari empat bulan terakhir.
Bullion untuk pengiriman segera melemah sebesar 0,3 persen ke level $ 1,257.36 per ons, level terendahnya sejak 10 Juni lalu, dan ditransakisikan di level $ 1,260.01 pukul 8:42 pagi waktu Singapura, menurut Bloomberg harga generik. Logam mengalami penurunan mingguan pasca ECB kemarin tiba-tiba memangkas tingkat suku bunga. Sementara Spot platinum merosot sebesar 0,2 persen ke level $ 1.403 per ons, level terendahnya sejak 24 April lalu.
Rilis data hari ini menunjukkan payrolls naik lebih dari 200.000 pada bulan Agustus lalu selama bulan ketujuh secara berturut-turut setelah laporan kemarin menunjukkan pada sektor jasa AS diperluas di laju tercepatnya dalam 9 tahun terakhir. Dolar naik ke level 14 bulan tertingginya terhadap euro seiring kenaikan tingkat suku bunga sejak 2006 silam, sementara ECB memperkenalkan langkah-langkah tambahan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. (knc).

Sumber : Bloomberg

Wednesday 3 September 2014

Emas Rebound dari Level 2-1/2 Terendahnya Terkait Ketengan di Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (4/9) - Harga emas naik pada Rabu, karena ketegangan yang terus berlangsung di Ukraina dan melemahnya dolar AS mendorong bargain hunting dan short covering pasca harga emas sebelumnya jatuh ke level 2-1/2 bulan terendahnya.
Sebelumnya emas berada di bawah tekanan pasca Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu mengenai kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di timur Ukraina bisa dicapai pada pekan ini. Namun, Perdana Menteri Ukraina kemudian menolak usulan Putin dan mengatakan Rusia berupaya untuk menipu negara Barat pada malam pertemuan puncak NATO.
Reaksi yang ditunjukkan dari pembeli fisik meskipun terjadi penurunan sebesar 1,7 persen pada Selasa dan memuncaknya ketegangan geopolitik membuat kenaikan harga emas menjadi terbatas, kata para analis.
Spot emas naik sebesar 0,3 persen ke level $1,269.80 per ons pada 2:06 di New York, pasca sebelumnya mencapai level $ 1,261.19, level terendah sejak 17 Juni lalu.
Harga penyelesaian emas berjangka untuk pengiriman Desember di COMEX AS naik sebesar $5,30 pada level $1,270.30 per ons.
Kenaikan harga emas pada hari Rabu dibatasi oleh data ekonomi AS yang menunjukan meningkatnya pesanan baru untuk barang-barang pabrik dan penjualan mobil dan laporan Federal Reserve Beige Book terbaru mengenai kegiatan bisnis. (izr)
Sumber: Reuters

Dolar Menghentikan Reli Selama 3 Hari Terakhir

BESTPROFIT FUTURES (4/9) - Indeks dolar menhentikan penguatannya selama tiga hari terakhir pasca para pemimpin Rusia dan Ukraina sepakat dalam pembicaraan terkait langkah-langkah menuju gencatan senjata di timur Ukraina, membantu meredakan ketegangan yang telah memicu permintaan untuk aset yang paling aman.
Dolar Australia naik di tengah spekulasi para pembuat kebijakan untuk menahan diri dari pemotongan tingkat suku bunga. Rusia rubel menguat terhadap semua dari 31 rekan-rekan utama, sedangkan Indeks Spot Dollar Bloomberg jatuh dari level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir sebelum AS menerbitkan laporan kerja pada 5 September mendatang. Bank Sentral Eropa (ECB) akan melakukan pertemuan besok di tengah spekulasi bank sentral akan menambah stimulus moneternya.
Indeks Spot Dollar Bloomberg turun sebesar 0,2 persen ke level 1,031.82 pukul 16:12 waktu New York, pasca naik sebesar 0,7 persen dalam tiga hari terakhir dan menyentuh level 1,035.06, level tertinggi sejak 23 Januari.
Euro menguat sebanyak 0,2 persen ke level $ 1,3160 sebelum ditransaksikan di ke level $1,3149, pasca jatuh kemarin ke level $ 1,3110, level terendah sejak 6 September 2013 lalu. Mata uang bersama jatuh sebesar 0,2 persen menjadi 137,75 yen. Mata uang Jepang naik 0,3 persen ke level 104,76 per dolar pasca sebelumnya depresiasi ke level 105,31, terendah sejak 10 Januari lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Apple Tergelincir Seret Indeks Nasdaq Composite Ditutup Melemah

BESTPROFIT FUTURES (4/9) - Indeks Nasdaq Composite turun tajam hampir sebulan terakhir, terseret oleh penurunan saham Apple Inc terkait pesaing memperkenalkan smartphone terbarunya dan Apple menghadapi kritik dalam pembobolan foto selebriti.
Indeks Nasdaq Composite turun sebesar 0,6 persen pukul 04:00 sore di New York. Apple sebagai anggota terbesar dengan nilai saham sebesar8,7 persen. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,1 persen ke level 2,000.76, sementara Dow Jones Industrial Average naik sebesar 11,14 poin, atau 0,1 persen, ke level 17,078.70.
Sebelumnya saham Apple telah reli sebanyak 15 dari 17 sesi, sehingga naik sebesar 9,3 persen sejak 7 Agustus kemarin mencapai rekor penutupan tertinggi sebesar $ 103,30 kemarin. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Apple Turun, Bursa Saham AS Bergerak Fluktuasi

BESTPROFIT FUTURES (4/9) - Saham AS berfluktuasi pasca Indeks Standard & Poor 500 naik ke rekor tertingginya, terkait penurunan saham Apple Inc sehingga menyeret saham teknologi mengalami koreksi dalam mengimbangi laporan gencatan senjata di Ukraina.
Saham Apple Inc turun sebesar 3,1 persen pasca saingan mereka yaitu Samsung Electronics Co memperkenalkan smartphone terbarunya. Saham teknologi turun, sehingga Indeks Nasdaq 100 turun sebesar 0,5 persen. Saham Delta Air Lines Inc turun sebesar 4,1 persen pasca menurunkan perkiraan mereka untuk beberapa target pada kuartal ketiga. Federal-Mogul Holdings Corp naik sebesar 2 persen setelah setuju untuk membagi perusahaan mereka menjadi dua perusahaan perdagangan publik.
Indeks S&P 500 turun kurang dari 0,1 persen ke level 2,002.27 pukul 11:32 pagi di New York, memangkas gain mereka sebelumnya yaitu sebesar 0,4 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average naik ke level 634,96 poin, atau sebesar 0,2 persen, sehingga menyentuh level 17,102.52. Indeks Nasdaq Composite turun sebesar 0,4 persen. Apple sebagai anggota terbesar dengan nilai saham sebesar 8,7 persen. Perdagangan saham di S&P 500 sebesar 2,4 persen di bawah RSI 30-hari pada hari ini.
Indeks MSCI All-Country World naik sebesar 0,6 persen, diikuti Indeks Micex Rusia yang mengalami kenaikan paling tinggi di dunia. Presiden Vladimir Putin menguraikan rencananya dalam perdamaian dengan Ukraina pasca rekannya Petro Poroshenko menyetujui terhadap langkah-langkah tersebut menuju gencatan senjata dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari lima bulan terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa ditutup Meningkat Pasca Rusia-Ukraina Setuju Melakukan Perdamaian

BESTPROFIT FUTURES (4/9) - Saham Eropa menguat pasca Rusia dan Ukraina menyepakati langkah-langkah yang diperlukan untuk gencatan senjata, dan buruknya indeks pembelian manajer (PMI) zona euro melebihi dari perkiraan sehingga memicu spekulasi bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan meningkatkan stimulus moneternya.
Indeks Stoxx Europe 600 naik sebesar 0,7 persen ke level 344,97 pada penutupan perdagangan, Indeks mencapai level tertingginya sejak 4 Juli lalu pasca laporan gencatan senjata. Indeks telah rebound sebesar 6,2 persen dari level empat bulan terendahnya pada 8 Agustus kemarin seiring Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengisyaratkan para pembuat kebijakan bersiap untuk meningkatkan stimulus untuk melawan rendahnya inflasi.
Presiden Rusia Vladimir Putin menguraikan rencana perdamaian untuk Ukraina setelah setuju dengan pejabat Ukrainan Petro Poroshenko pada langkah-langkah menuju gencatan senjata guna menyelesaikan konflik antar kedua negara.
Putin menyerukan untuk mengkhiri serangan pemberontak di wilayah timur Ukraina dan mendesak penarikan militer Ukraina dari daerah pemukiman sebagai bagian dari tujuh poin dalam proposal yang disajikan hari ini di Ulaanbaatar, Mongolia. Sebuah kesepakatan akhir dapat dicapai pada pertemuan 5 September mendatang, katanya.
Putin dan Poroshenko menyetujui "rezim gencatan senjata" dan langkah-langkah menuju perdamaian, kata presiden Ukraina.  
Indeks pembelian manajer komposit 'untuk zona euro dari Markit Economics jatuh ke angka 52,5 pada bulan Agustus dari angka 53,8 pada bulan Juli, dibawah angka 52,8 yang diperkiraan oleh analis.
Stimulus bank sentral telah membantu indeks Stoxx 600 reli sekitar 61 persen dari level terendahnya di September 2011 lalu. Sejak Draghi mengambil alih pada bulan November 2011 dan berjanji untuk menahan biaya pinjaman ultra rendahnya dan mengatakan pada Juli 2012 lalu ia akan melakukan "apa saja" untuk menyelamatkan perekonomian zona euro.
Pada bulan Juni tahun ini, ECB mengambil kebijakan suku bunga deposito negatif untuk pertama kalinya dan memangkas suku bunga acuan ke rekor terendahnya menjadi 0,15 persen. ECB akan melakukan pertemuan untuk membahas kebijakan moneter pada tanggal 4 September. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 2 September 2014

Kenaikan Upah Di Jepang Masih Tidak Dapat Imbangi Melambungnya Inflasi

Standard upah di Jepang mengalami kenaikan pada bulan Juli lalu, dimana kenaikan ini adalah yang paling tinggi sejak tahun 1997 lalu. Kenaikan ini dilakukan untuk membantu konsumen mengatasi meningkatnya biaya hidup di Jepang sekarang ini.
Penghasilan rata-rata bulanan naik 2,6 persen dari tahun sebelumnya setelah sempat naik 1 persen pada bulan Juni. Namun sesungguhnya jika kenaikan upah ini disesuaikan dengan inflasi, tingkat upah justru menyusut 1,4 persen, memasuki bulan ke-13 berturut-turut.
Data upah yang baru saja dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja ini menjadi sebuah kabar baik bagi perekonomian Jepang. Namun demikian, kemungkinan besar sektor rumah tangga masih akan memperketat pengeluaran mereka karena adanya kekhawatiran tentang prospek ekonomi yang masih buruk di periode mendatang.
Seperti kita ketahui, pertumbuhan ekonomi Jepang menyusut secara tahunan menjadi 6,8 persen pada kuartal kedua lalu sebagaimana diketahui sebagian besar konsumen telah mengurangi pengeluaran mereka pasca dinaikkannya pajak penjualan pada bulan April lalu. Belanja rumah tangga dan penjualan ritel juga turun pada bulan Juli lalu.
Harga konsumen tidak termasuk makanan segar naik 3,3 persen pada Juli jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tidak termasuk bonus dan lembur, upah naik 0,7 persen, adalah yang terbesar sejak Maret 2000 lalu.

Sumber : Vibiznews

BPS Laporkan RRT Sebagai Pemasok Terbesar Impor Indonesia

Pada data terkini yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik dilaporkan bahwa nilai impor nonmigas terbesar pada Juli 2014 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,90 miliar. Nilai ini turun 21,36 persen dibanding impor golongan barang yang sama Juni 2014.
Dilaporkan juga bahwa negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Juli 2014 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$2,14 miliar (21,62 persen), Jepang US$1,33 miliar (13,41 persen), dan Singapura US$0,89 miliar (8,99 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,97 persen, sementara dari Uni Eropa 8,63 persen.
Secara umum Impor nonmigas Juli 2014 mencapai US$9,90 miliar atau turun 19,55 persen dibanding Juni 2014, sementara bila dibanding Juli 2013 turun 25,46 persen. Impor migas Juli 2014 mencapai US$4,15 miliar atau naik 22,44 persen dibanding Juni 2014, demikian pula apabila dibanding impor Juli 2013 naik 0,45 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Juli 2014 mencapai US$104,01 miliar atau turun 6,99 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun 2013. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas sebesar US$25,95 miliar (turun 1,12 persen) dan impor nonmigas sebesar US$78,06 miliar (turun 8,79 persen).
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak terdesak turun sekitar -0.74 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valuta asing dari awal Juli hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Dolar Naik ke Tertingginya Sejak Januari Terkait Outlook Ekonomi AS; Yen Terkoreksi

BESTPROFIT FUTURES (3/9) - Indeks dolar naik ke level tertingginya dalam lebih dari tujuh bulan terakhir terkait spekulasi pertumbuhan ekonomi AS yang akan meningkatkan peluang Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga tahun depan lebih cepat dari beberapa pedagang antisipasi.
Yen mendekati level terlemahnya sejak 2008 lalu terhadap dolar di tengah spekulasi Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menunjuk seorang pembuat kebijakan yang mungkin mengalihkan dana pensiun terhadap aset berisiko, permintaan mata uang Yen turun. Kinerja sektor manufaktur AS menglami ekspansi pada Agustus di laju tercepat dalam tiga tahun terakhir seiring tumbuhnya permintaan paling dalam satu dekade terakhir, indeks menunjukkan. Rusia meningkatkan kritik geopolitik atas US, Ukraina.
Indeks  Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, naik sebesar 0,4 persen ke level 1,033.95 pukul 03:52 di New York. Indeks  mencapai level 1,034.91, tertinggi sejak 23 Januari silam.
Yen turun sebesar 0,7 persen ke level 105,10 per dolar dan menyentuh level 105,21, terendah sejak 10 Januari lalu. Mata uang terdepresiasi ke level 105,44 pada 2 Januari silam, terlemah sejak Oktober tahun 2008 lalu. Yen jatuh sebesar 0,7 persen ke level 138,02 per euro. Sementara itu, dolar bergerak mendatar pada level $ 1,3133 per euro pasca menyentuh level $ 1,3110, terkuat sejak 6 September 2013 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Berjangka Turun Ke Level 11 Pekan Terendah Pasca Rilis Data Output

BESTPROFIT FUTURES (3/9) - Emas dan perak berjangka turun ke level terendahnya sejak Juni kemarin karena sektor manufaktur AS pada bulan Agustus meningkat pada laju tercepatnya dalam tiga tahun terakhir, sehingga memperkuat prospek ekonomi AS dan melemahnya permintaan untuk logam.
Dolar naik ke level tertingginya sejak Januari lalu terhadap sekumpulan 10 mata uang utama. Sementara itu acuan pesanan manufaktur naik ke level tertingginya dalam satu dekade terakhir, menurut data Institute for Supply Management yang menunjukkan pada hari ini.
Emas telah turun pada kuartal ini terkait kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga. Pada bulan Agustus, saham pada produk yang ditransaksikan di bursa diikuti oleh melemahnya logam untuk keempat kalinya dalam lima bulan terakhir terkait meningkatnya konflik di Ukraina dan Timur Tengah.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 1,7 persen menyentuh level $ 1.265 per ons pukul 1:42 siang di Comex New York, merupakan penurunan terbesarnya dalam kontrak teraktif sejak 14 Juli kemarin. Sebelumnya, emas menyentuh harga $ 1,263.10, merupakan level terendahnya sejak 17 Juni kemarin.
Perdagangan emas sebesar 47 persen di atas RSI 100 hari terakhir untuk kali ini,  menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Kemarin, Comex ditutup untuk libur nasional. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Energy Tergelincir, Saham AS ditutup Melemah dari Level Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES (3/9) - Saham AS jatuh, pasca Indeks Standard & Poor 500 mencatat penguatan bulan terbaik sejak Februari lalu, seiring saham produsen energi merosot bersama dengan harga minyak mentah mengimbangi data yang menunjukkan kinerja sektor manufaktur AS tumbuh pada laju tercepat dalam tiga tahun terakhir.
Indeks S&P 500 turun tipis 0,1 persen ke level 2,002.28 pada 04:00 sore di New York, memangkas kerugian sebelumnya sebesar 0,4 persen dalam perdagangan sore. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 30,89 poin, atau sebesar 0,2 persen, ke 17,067.56. Nasdaq Composite Index naik sebesar 0,4 persen, memperpanjang level tertinggi sejak Maret 2000 lalu. Lebih dari 5,7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS hari ini, menghentikan volume perdagangan bawah 5 miliar saham dalam sembilan hari terakhir.
Indeks manufaktur Institute for Supply Management secara tak terduga naik menjadi 59, level tertinggi sejak Maret 2011, dari bulan Juli di level 57,1, The Tempe, berbasis di Arizona melaporkan hari ini. Bacaan lebih besar dari 50 mengindikasikan pertumbuhan. Perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom di level 57.  (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday 1 September 2014

Presiden Ukraina Tuduh Rusia Lakukan Agresi Terbuka

BESTPROFIT FUTURES (2/9) - Presiden Ukraina Petro Poroshenko Senin menuduh Rusia melakukan agresi terbuka, sementara militer Ukraina memerintahkan pasukannya untuk mundur dari pertempuran melawan satu batalion tank Rusia di Ukraina Timur.

Situs kepresidenan Ukraina mengutip Poroshenko yang mengatakan bahwa Å“agresi langsung dan terbuka terhadap Ukraina dari sebuah negara tetangga kini dimulai, sehingga mengubah situasi secara radikal di zona konflik di Ukraina Timur.

Andriy Lysenko, jurubicara Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan, pasukan Ukraina diperintahkan untuk mundur dari bandara di dekat kubu pertahanan pemberontak di kota Luhansk. Ia mengklaim pasukan itu menjadi sasaran penembakan pasukan bersenjata Rusia, berdasarkan ketepatan serangan-serangan tersebut.

Lysenko mengatakan tujuh tentara Ukraina tewas dan 25 terluka dalam pertempuran selama 24 jam sebelumnya. Hari Minggu, sebuah kapal patroli garda pantai Ukraina tenggelam di Laut Azov akibat tembakan artileri dari separatis pro-Rusia di daerah pantai. Delapan pelaut selamat dari serangan tersebut dan dirawat karena cedera dan luka bakar, kata seorang pejabat garda pantai.

NATO memperkirakan sedikitnya seribu tentara Rusia berada di Ukraina. Para pemimpin Uni Eropa telah menuntut agar Rusia segera menarik pasukannya dari Ukraina. Rusia telah berkali-kali menyangkal keberadaan pasukannya di Ukraina.

Sekjen NATO Ander Fogh Rasmussen Senin mengatakan kepada wartawan di Brussels bahwa parlemen yang akan dibentuk dari pemilihan legislatif mendatang kemungkinan besar akan mengubah status nonaliansi negara tersebut “ suatu langkah pertama yang mungkin mengarah ke pengajuan diri menjadi bagian aliansi Barat tersebut.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam lawatannya ke Siberia, Senin mendesak Uni Eropa agar menunjukkan akal sehat dan tidak terlibat dalam aksi saling menetapkan sanksi yang merugikan, dalam reaksi pertamanya menanggapi ancaman langkah-langkah hukuman tambahan terkait Ukraina.

Pembicaraan yang dijadwalkan berlangsung hari Senin di Minsk, Belarus, akan diikuti wakil-wakil Rusia, Ukraina, Organisasi bagi Keamanan dan Kerjasama di Eropa, dan separatis pro-Rusia di Ukraina Timur. Kantor berita Rusia Interfax Senin melaporkan bahwa para pemimpin separatis di Donetsk dan Luhanks yang memproklamirkan diri sebagai Å“republik rakyat akan meminta agar Kiev mengakui status khusus bagi kedua wilayah tersebut dan mengakhiri kegiatan militernya di Ukraina Timur.

Menurut Interfax, para pemimpin separatis menginginkan republik mereka, antara lain, memiliki unit-unit pasukan khusus mereka sendiri yang terdiri dari warga bersenjata, untuk mengangkat jaksa dan hakim sendiri, menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa Å“resmi, dan memiliki prosedur perdagangan internasional khusus Å“yang mempertimbangkan kebutuhan untuk memperdalam integrasi ekonomi dengan Rusia dan pasar bersama yang dibentuk baru-baru ini yang mencakup Rusia, Belarus dan Kazakhstan.

Sumber : VOA

Euro Diperdagangkan Kelevel 1 Tahun Terendah Seiring Picu Spekulasi

BESTPROFIT FUTURES (2/9) - Euro diperdagangkan 0,1 persen dari level terendahnya dalam hampir setahun terakhir jelang rilis data besok diperkirakan para ekonom untuk menunjukkan penjualan ritel yang melemah pada sektor regional dan jasa, memicu stimulus moneter tambahan.
Penurunan euro terhadap dolar pada bulan lalu adalah yang terbesar di antara 16 mata uang utama, didorong oleh prospek Bank Sentral Eropa akan menambah langkah-langkah yang cenderung merendahkan mata uang lainnya. Para pejabat akan berkumpul untuk membahas keputusan kebijakan pekan ini. Dolar Australia mengalami gain dari bulan lalu sebelum Bank Reserve bertemu hari ini. Rubel Rusia jatuh ke level terendahnya kemarin terkait konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Euro stagnan pada level $ 1,3131 pukul 09:12 pagi waktu Tokyo kemarin, turun ke level $ 1,3119, level terendahnya sejak 6 September tahun lalu. Kemarin euro berada di level  137,04 yen setelah naik sebesar 0,2 persen ke level 137. Dolar diperdagangkan di level 104,36 yen setelah menyentuh level 104,37, level tertingginya sejak 25 Agustus kemarin.
Mata uang Australia sedikit berubah pada level 93,35 sen AS, setelah sebelumnya di posisi 0,5 persen pada bulan Agustus. Rubel ditutup pada level 37,29 per dolar kemarin setelah menyentuh ke level terendahnya sebesar 37,51 sepanjang waktu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Yen Tahan Penurunan, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

BESTPROFIT FUTURES (2/9) - Bursa Saham Jepang menguat, Indeks Topix memperpanjang penguatan kemarin, penguatan tersebut akibat yen menahan penurunan dan saham-saham produsen mesin pimpin kenaikan.

Indeks Topix menguat sebesar 0.2% ke level 1,285.51 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo, dengan sekitar 2 saham menguat untuk setiap yang melemah. Kemarin acuan saham tersebut mencatat gain sebesar 0.4%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0.3% ke level 15,516.99. Yen bertahan pada level 104.35 per dollar setelah 2 hari sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0.6.

Besok Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan cabinet baru, sementara BOJ memulai pertemuan selama 2 hari guna membahas kebijakan. Perhatian beralih ke Eropa, dimana ECB diperkirakan akan mempertahankan acuan suku bunganya pada pertemuan tanggal 4 September mendatang, menurut perkiraan rata-rata dari para ekonom pada survei Bloomberg News. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Kembangkan Bisnis Di 10 Negara, Saham TLKM Dalam Potensi Rebound

Tahun ini PT Telekomunikasi Indonesia(Persero) Tbk. terus melakukan ekspansi bisnis ke pasar global untuk menciptakan mesin pertumbuhan baru. TLKM tengah merealisasikan ber ekspansi ke sepuluh negara. Hal tersebut merupakan langkah perseroan untuk meningkatkan pendapatan dari lini bisnis luar negeri yang dikelola anak usaha, PT Telekomunikasi International Indonesia (Telin).
Hingga saat ini, emiten jasa telekomunikasi berkode saham TLKM itu telah merambah bisnis di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, dan Myanmar.Negara lain yang juga sudah dimasuki yakni Malaysia, Amerika Serikat, Macau,Taiwan, dan Arab Saudi.Tahun ini juga, perseroan akan membeli sebagian saham perusahaan telekomunikasi, masing-masing di Australia dan Selandia Baru.
TLKM mengatakan perseroan tengah mengincar kontribusi pendapatan dari bisnis luar negeri sebesar 5% pada 2015,meningkat dari target kontribusi tahun ini sebesar 4%. Untuk mencapai kontribusi pendapatan yang lebih besar dari bisnis luar negeri, TLKM gencar melakukan kerja sama MVNO, merger and acquisition (M&A), serta pembentukan perusahaan patungan.
Bisnis luar negeri yang dimaksud perseroan yakni bisnis aplikasi over-the-top (OTT), yakni bisnis layanan yang melewati jaringan telekomunikasi dan sangat membutuhkan bandwidth. EBITDA bisnis telekomunikasi saat ini 18,6 kali.Bisnis OTT lebih tinggi dari itu. Bisnis OTT pun menghasilkan titik impas antara pendapatan dan biaya (break even point)/BEP) yanglebih cepat, yakni di bawah lima tahun, ketimbang bisnis telekomunikasi yang makan waktu 5 tahun-10
Seperti kita ketahui TLKM saat ini tengah menggandeng Telstra Corporation Limited untuk membangun perusahaan patungan yang menyediakan network & application services (NAS).   Nantinya, layanan tersebut ditujukan bagi pelanggan korporasi di Indonesia serta perusahaan multinasional dan perusahaan Australia  yang beroperasi di Indonesia.
TLKM juga berencana dengan rencana akuisisi 27% saham operator asal Selandia Baru, Telecom New Zealand.alasan perseroan membidik saham Telecom NZ karena sejalan dengan strategi untuk menjadi pemain global. Saham yang dibidik nantinya berasal dari private equity di mana pendanaan untuk akuisisi ini berasal dari dana internal dan eksternal.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Senin (1/9/14), saham TLKM dibuka pada level 2,685 dan ditutup di 2710 dalam kisaran 2,675 – 2,705 dan  volume perdagangan saham TLKM mencapai 72,9 juta lot saham.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham TLKM sejak awal bulan Juli terlihat terus mengalami penguatan namun saat ini pergerakannya dalam kondisi terkoreksi. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band tengah. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan TLKM dalam konsolidasi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju TLKM masih akan menguat terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan TLKM. Saat ini level support berada pada Rp2600 hingga resistance Rp2790.

Sumber : Vibiznews

Data BPS September, Ekspor Indonesia Dilaporkan Turun

Badan Pusat Statistik melaporkan pada rilis data September bahwa nilai ekspor Indonesia untuk kinerja di bulan Juli 2014 mencapai US$14,18 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7,99 persen dibanding ekspor Juni 2014. Demikian juga bila dibanding Juli 2013 mengalami penurunan sebesar 6,03 persen.
Dikemukakan bahwa ekspor nonmigas pada bulan Juli 2014 hanya mencapai US$11,63 miliar, turun 7,86 persen dibanding Juni 2014, demikian juga bila dibanding ekspor Juli 2013 turun 9,17 persen.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari- Juli 2014 mencapai US$103,00 miliar atau menurun 2,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2013, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$84,77 miliar atau menurun 3,17 persen.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak terdesak turun sekitar -0.74 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valuta asing dari awal Juli hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Sunday 31 August 2014

Harga Emas LLG Kembali Dapat Tumpuan Geopolitik, Nilai Dollar AS Beri Perlawanan

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan pekan lalu, 25-29 Agustus 2014, terpantau ditutup dengan penguatan secara agregat sepekan. Penguatan harga emas LLG disebabkan oleh faktor kembalinya dorongan fundamental dari peningkatan tensi konflik Ukraina-Rusia meskipun pergerakn Dollar AS terus menekan pergerakan hampir sepanjang pekan.
Pergerakan harga emas pada pekan lalu, terpantau lebih didominasi dalam trend penguatan sepanjang pekan. Tercatat, 3 dari 5 hari perdagangan sepanjang pekan lalu diwarnai dengan peningkatan harga emas spot. Walaupun demikian, pergerakan sepanjang pekan lalu lebih didominasi oleh tekanan dari pergerakan bursa global dan juga nilai Dollar AS.
Pada awal pekan, tekanan nilai Dollar AS dan bursa saham global sangat terlihat di dua hari awal perdagangan. Pergerakan yang masih minim sentimen pada kedua hari tersebut membuat tindakan investor lebih dilandasi oleh fluktuasi Dollar AS dan pergerakan bursa global meskipun dalam kedua hari tersebut pergerakan emas tidak searah.
Pergerakan harga emas di hari pertama perdagangan, harus ditutup melemah akibat penguatan nilai Dollar AS dan bursa saham global. Penguatan kedua hal tersebut memicu pelemahan daya beli investor serta peralihan pola investasi dari safe haven yang memiliki return lebih rendah. Namun pergerakan melemah pada hari pertama perdagangan tersebut, cukup tertahan oleh adanya laporang penurunan keyakinan bisnis di Jerman. Laporan keyakinan bisnin Jerman yang turun dari level 108 ke 106,3 memicu penguatan harga emas akibat dorongan sentimen perekonomian Eropa.
Pengaruh pergerakan nilai Dollar AS pun masih terlihat cukup dominan pada perdagangan hari kedua pekan lalu. Sempat tertahannya rally pada Dollar AS sempat membuat harga emas melambung akibat penguatan aksi beli. Penguatan aksi beli pun mendapat support dari kondisi teknikal yang telah jenuh sehingga harga emas sempat melambung. Namun, kembali bergerak menguatnya nilai Dollar AS akibat data keyakinan konsumen AS yang meningkat dari 90,3-92,4 membuat penguatan harga emas tergerus di akhir perdagangan meskipun masih dapat ditutup menguat.
Dasar dorongan penguatan harga emas yang berhasil memicu emas dapat ditutup menguat secara agregat sepekan pun, akhirnya mulai muncul pada perdagangan hari ke-3. Kabar adanya gugatan Ukraina terhadap Rusia terkait laporan keberadaan pasukan Rusia di Ukraina, membuat investor kembali menarik fokus ke konflik kedua negara tersebut. Dampak dari hal tersebut, pergerakan pun terpantau mulai cukup kokoh menghijau sejak Rabu pekan lalu sehingga dapat ditutup menguat meskipun nilai Dollar AS relatif masih tinggi.
Kelanjutan dorongan yang cukup membuktikan kokohnya dorongan geopolitik global pun terpantau pada perdagangan Kamis pekan lalu. Laporan NATO yang menyatakan keberadaaan 1000 pasukan Rusia di Ukraina membuat harga emas kian kokoh menguat. Bahkan data perekonomian AS yang positif pada rilis hari tersebut pun tidak mampun menahan penguatan harga emas. Adapun data-data penting AS tersebut bahkan tergolong sangat vital yakni GDP AS yang dilaporkan naik dari -2,1% ke 4,2% dan klaim pengangguran awal AS yang membaik dari level 299.000 ke level 298.000.
Namun, pergerakan rally harga emas pada 3 hari perdagangan pekan lalu harus diakhir pada perdagangan akhir pekan lalu. Sentimen negatif laporan pendapatan personal AS yang turun membuat indikasi daya beli Amerika Serikat melemah. Adapun data yang menunjukan penurunan pendapat personal AS dari 0,5% ke 0,2% menjadi determinan pelemah selain kembali menguatnya bursa saham global pada hari perdagangan tersebut.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup menguat secara agregat sepekan. Harga emas LLG ditutup menguat 0,51% ke tingkat harga $1.287,20/t oz atau menguat $6,50/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas juga ditutup menguat secara agregat sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup naik 0,56% ke tingkat harga $1.287,4/t oz atau menguat $7,2/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas masih akan mendapatkan dorongan penguatan dari faktor geopolitik global pada pekan ini. Namun, pergerakan harus mewaspadai rilis-rilis data penting seperti data manufaktur AS, rapat ECB dan BoE, GDP Uni Eropa, dan data pekerja AS sebagai dfaktor-faktor yang diperkirakan akan menjadi sentimen kuat. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.260-$1.310 pada emas LLG dan $1.265-$1.310 pada emas berjangka Comex kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews

Bursa Saham Asia Melemah Jelang Rilis Data PMI China

BESTPROFIT FUTURES (1/9) - Bursa Saham Asia melemah, dipimpin oleh saham-saham alat kesehatan, hal tersebut akibat para investor mengkaji eskalasi ketegangan di Ukraina yang akan memicu sanksi baru terhadap Russia dan menunggu rilis data manufaktur China.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah sebesar 0.1% ke level 147.81 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo. Pada Agustus lalu indeks acuan tersebut mengalami penurunan sebesar 0.6%, penurunan bulanan pertama sejak April lalu. Pemerintah Uni Eropa menyepakati untuk memberikan sanksi baru jika konflik di Ukraina semakin memburuk, sehingga European Commission dalam sepekan terakhir membuat proposal yang diperkirakan akan menargetkan sanksi kepada sektor energy dan industri keuangan Russia.

Manufaktur PMI China yang akan dirilis hari ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan yang melambat untuk pertama kalinya dalam 6 bulan terakhir, dengan ekonom memeprkirakan berada pada level 51.2, turun dari 51.7 di Juli lalu. Angka pembacaan akhir manufaktur PMI China dari HSBC Holdings Plc dan Markit Economic akan dirilis hari ini, setelah angka pembacaan awal turun di level 50.3, level terendah sejak Mei lalu. Angka pembacaan diatas 50 memberikan sinyal kenaikan.

Indeks NZX 50 Index Selandia Baru melemah sebesar 0.2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia satgnan. Indeks Topix Jepang menguat sebesar 0.2% dan Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Sementara Bursa Saham China dan Hong Kong belum buka. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Cari Pinjaman Beli Pesawat Airbus, Saham GIAA Belum Keluar Dari Konsolidasi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengumumkan tengah mencari pendanaan untuk membeli 18 unit pesawat Airbus. Diperkirakan dan tersebut berjumlah US$810 juta setara dengan Rp9,3 triliun. Garuda mencari pinjaman bertenor 10-12 tahun untuk membeli 8 unit pesawat dengan tipe A320 dan 10 unit pesawat A320 Aircraft incorporting the New Engine Option (neo Aircraft). Kedua jenis pesawat itu akan diproduksi pada 2016-2018 dengan tipe transaksi pinjaman bertenor 10-12 tahun pembiayaan.
Perseroan mengundang calon-calon penawar untuk berpartisipasi dalam proses lelang pembiayaan tersebut. pinjaman yang akan dicari perseroan memiliki skema beli-sewa atau leasing. Pesawat yang akan dibeli itu diperuntukkan bagi anak usaha Garuda, Citilink.
Sebelumnya, GIAA telah memperoleh pinjaman senilai US$200 juta  yang diperoleh dari Emirates NBD dan Standard Chartered Bank yang merupakan sindikasi dari beberapa bank di Timur Tengah.
Secara fundamental kondisi keuangan, neraca perseroan memang tengah tertekan. Tercatat Rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) Garuda yang tercatat mencapai 1,1 kali, dinilai terlalu ketat untuk mendukung kinerja perseroan. Hingga akhir Juni 2014, total utang Garuda mencapai US$1,2 miliar dengan nilai ekuitas mencapai US$1 miliar. Sehingga, DER perseroan mencapai 1,1 kali dengan utang jatuh tempo tahun ini mencapai US$200 juta-US$300 juta.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Jumat (29/8/14), saham GIAA dibuka pada level 432 dan ditutup pada level 433  dalam kisaran 430 – 436 dan  volume perdagangan saham GIAA mencapai 4 juta lot saham dan terus bertambah
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham GIAA sejak awal bulan Agustus terlihat terus mengalami penguatan dan saat ini bergerak konsolidasi. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band atas. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan GIAA dalam konsolidasi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju GIAA akan menguat terbatas dan rawan koreksi dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan GIAA. Saat ini level support berada pada Rp420 hingga resistance Rp440.

Sumber : Vibiznews

Minyak Mentah WTI Turun Pasca Gain Tertinggi Selama 6 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES (1/9) - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun setelah naik tertinggi sejak Februari lalu seiring produksi minyak mentah OPEC meningkat ke level tertingginya dalam satu tahun terakhir. Brent turun di London.
Kontrak berjangka tergelincir sebesar 0,3 persen di New York setelah naik selama empat hari terakhir sejak 29 Agustus kemarin. Organisasi Negara Pengekspor Minyak menaikkan output dari 891.000 barel menjadi 31 juta barel per hari pada bulan lalu, menurut data yang disurvei oleh Bloomberg terhadap perusahaan minyak, produsen dan para analis. Pasukan Irak memasuki kota Amirli, melanggar pengepungan yang diberlakukan oleh militan Negara Islam yang berlangsung selama lebih dari dua bulan, menurut seorang ulama Syiah-Muslim senior . Pasar AS ditutup karena liburan Hari Buruh pada hari ini.
Minyak WTI untuk pengiriman bulan Oktober turun sebesar 25 sen ke level $ 95,71 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 95,72 pukul 8:40 pagi waktu Seoul. Volume semua berjangka yang diperdagangkan sebesar 14 persen di bawah rata-rata 100 hari. Minyak mentah WTI melemah sebesar 2,3 persen pada bulan Agustus dan merosot sebesar 2,7 persen tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan Oktober sebesar 9 sen lebih rendah ke level $ 103,10 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa diperdagangkan dengan premi sebesar $ 7,38, dibandingkan WTI sebesar $ 7,23 pada akhir pekan lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Dollar Tahan Gain Jelang Rilis Data Manufaktur

BESTPROFIT FUTURES (1/9) - Dollar mempertahankan gain terhadap mayoritas mata uang lainnya menjelang rilis data manufaktur China dan zona Eropa. Sementara minyak mentah turun dan palladium naik pasca Indeks Standard & Poor 500 menguat ke rekor barunya.

Dollar AS berada pada level $1.3135 per euro pukul 7:58 pagi waktu Tokyo, setelah 29 Agustus lalu naik ke level 1 tahun tertingginya akibat rilis data yang menunjukkan inflasi Zona Eropa bulan lalu melambat ke laju terendahnya sejak 2009 silam. Dollar mendekati level 7 bulan tertingginya terhadap yen. Sementara itu, minyak di New York untuk pertama kalinya turun dalam 5 hari terakhir pada perdagangan elektronik, dengan Bursa Saham AS tutup untuk memperingati Labor Day dan palladium naik sebesar 0.3%. Indeks Berjangka S&P 500 melemah sebesar 0.1% setelah acuan kontrak tersebut ditutup pada level 2,003.37.

Spekulasi para pembuat kebijakan yang akan melanjutkan dukungan mereka terhadap ekonomi ditopang oleh gain bulanan tertinggi sejak Februari lalu pada bursa saham global, sementara dollar menguat dan obligasi reli telah menyebabkan imbal hasilnya tumbang. Meskipun bank sentral dari Australia hingga Zona Eropa pada pekan ini akan mengadakan pertemuan, output manufaktur menjadi fokus utama dengan sektor manufaktur dari China, Japan, India dan Zona Eropa yang dijadwalkan akan rilis hari ini. Di akhir pekan lalu Pemerintah Uni Eropa mengadakan voting guna memberikan sanksi kepada Russia sehingga hal tersebut menyebabkan konflik dengan Ukraina semakin memburuk. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 28 August 2014

Pemerintah AS Berhasil Recovery Ekonominya, PDB Kuartal Kedua Tetap Melonjak

Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua tahun ini kembali menunjukkan lonjakan seperti yang dilaporkan Biro Analisis Ekonomi untuk perkiraan kedua rilis data PDB kuartal II-2014. Dari laporan biro tersebut menunjukkan   PDB tahunan kuartal kedua secara basis tahunan  naik  4,2 persen, yang lebih tinggi dari perkiraan pertama untuk pertumbuhan sebesar 4 persen.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh pertumbuhan  investasi bisnis dan ekspor memberikan kontribusi lebih untuk pertumbuhan. Peningkatan PDB riil pada kuartal kedua ini  terutama tercermin kontribusi positif dari pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), investasi persediaan swasta, ekspor, investasi tetap non hunian, negara dan belanja pemerintah daerah, dan investasi tetap perumahan. Impor, yang merupakan pengurangan dalam perhitungan PDB.
Indeks harga untuk pembelian domestik bruto, yang mengukur harga yang dibayar oleh warga AS  meningkat 1,9 persen pada kuartal kedua, peningkatan yang sama seperti pada perkiraan sebelumnya dan indeks ini naik 1,4 persen pada kuartal pertama. Tidak termasuk harga makanan dan energi, indeks harga untuk pembelian domestik bruto meningkat 1,7 persen, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 1,3 persen.
Pengeluaran konsumsi pribadi  meningkat 2,5 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 1,2 persen pada kuartal pertama. Barang tahan lama meningkat 14,3 persen, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 3,2 persen. Barang tahan lama meningkat 1,9 persen pada kuartal kedua, jumlah ini tidak berubah dari sebelumnya. 
Selain itu biro ini juga melaporkan  investasi tetap non hunian meningkat 8,4 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 1,6 persen pada kuartal pertama. Investasi dalam struktur nonhunian meningkat 9,4 persen, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 2,9 persen.
Jumlah ekspor riil barang dan jasa meningkat 10,1 persen pada kuartal kedua, berbeda dengan penurunan 9,2 persen pada kuartal pertama. Impor riil barang dan jasa meningkat 11,0 persen, dibandingkan dengan peningkatan sebesar 2,2 persen.
Dan untuk pengeluaran konsumsi riil pemerintah federal dan investasi bruto menurun 0,9 persen pada kuartal kedua, dibandingkan dengan penurunan 0,1 persen pada kuartal pertama. Untuk biaya pertahanan nasional meningkat 0,9 persen, berbeda dengan penurunan 4,0 persen.  Dari semua data ini terlihatlah kondisi ekonomi AS pada kuartal kedua tahun ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Sumber : Vibiznews

WHO: Dua puluh Ribu Orang akan Terinfeksi Ebola

BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan wabah mematikan Ebola di Afrika Barat dapat menginfeksi lebih 20.000 orang sebelum dapat dikendalikan.
Badan PBB tersebut mengatakan jumlah kasus kemungkinan sudah lebih tinggi empat kalinya dibandingkan 3.000 orang yang tercatat saat ini.
WHO juga meminta maskapai penerbangan untuk melanjutkan penerbangan "penting" di kawasan, dengan mengatakan pelarangan penerbangan mengancam usaha mengatasi epidemi.
Sampai sejauh ini 1.552 orang tewas di Liberia, Sierra Leone, Guinea dan Nigeria.
Saat mengumumkan rencana aksi WHO dalam mengatasi wabah ini, Asisten Direktur Jenderal WHO Bruce Aylward mengatakan "jumlah kasus sebenarnya kemungkinan dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan yang saat ini dilaporkan" pada sejumlah daerah.
Pejabat WHO tersebut mengatakan kemungkinan adanya 20.000 kasus "adalah sebuah skala yang saya pikir tidak pernah terpikirkan sebelumnya terkait dengan wabah Ebola".
Rencana aksi WHO memerlukan dana sebesar US$489 juta dalam sembilan bulan ini, di samping 750 pekerja internasional dan 12.000 pekerja nasional di Afrika Barat.
Sumber : BBC