Sunday 7 September 2014

Serap Separuh Anggaran Belanja, Saham UNVR Dalam Konsolidasi Lanjutan

Sepanjang semester I 2014, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyerap 43% sampai 50% capital expenditure (capex) yang terserap dengan membelanjakan sekitar Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar. Semula, capex yang UNVR anggarkan adalah Rp 1 triliun. Lalu nilai tersebut ditingkatkan menjadi Rp 1,4 triliun. Kenaikan capex ini disebabkan adanya tambahan kebutuhan untuk memperluas kapasitas produksi dan kabinet es krim. UNVR juga menyatakan bahwa capex tersebut terserap secara merata atau teralokasi hampir ke sektor.
Secara kinerja tengah tahun , emiten konsumer berkapitalisasi besar ini masih melambat. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, laba bersih UNVR terlihat stagnan. Laba bersih UNVR tumbuh sangat tipis sebesar 0,7% menjadi Rp 2,84 triliun, dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp 2,82 triliun. Laba per sahamnya tercatat sebesar Rp 373 dibandingkan sebelumnya Rp 370.
Padahal, penjualan UNVR masih naik 13,93% menjadi Rp 17,58 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 15,43 triliun. Melambatnya laba bersih juga disebabkan harga pokok penjualan yang naik cukup tinggi sebesar 19,95% menjadi Rp 8,95 triliun. Sehingga, laba bruto cuma tumbuh 8,3% menjadi Rp 8,6 triliun.
Beban pemasaran dan dan beban umum serta administrasi juga turut mencekik margin laba. Apalagi, UNVR juga tersandera rugi selisih kurs dan kerugian pelepasan aset tetap. UNVR juga terbeban dari beban royalti yang naik dua kali lipat menjadi Rp 500,5 miliar, dari sebelumnya Rp 255,2 miliar.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Jumat (5/9/14), saham UNVR dibuka pada level 31,600 dan ditutup naik ke 31.825 dalam kisaran 31,600 – 31,925 dan volume perdagangan saham UNVR mencapai 1,08 juta lot saham.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat sisi indikator teknikal, harga saham UNVR sejak awal bulan Juni terlihat terus mengalami pergerakan penguatan dan saat ini telah terlihat bergerak konsolidasi, terpantau indikator MA sudah bergerak naiki menuju bolinger band atas.
Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area jenuh beli. Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak flat yang menunjukan pergerakan UNVR dalam potensi penguatan terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju UNVR masih akan menguat terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan UNVR. Saat ini level support berada pada Rp 30200 hingga resistance Rp 32200.

Sumber : Vibiznews