BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/3) - Dolar
mempertahankan penurunannya di tengah spekulasi Federal Reserve tidak
akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Sebagian besar saham Asia
tertekan pasca mengalami koreksi di AS, sementara tembaga naik jelang
rilis data pabrik China.
Greenback
berada di level $1,0949 per euro pukul 9:12 pagi di Tokyo, pasca anjlok
lebih dari 1 persen terhadap 19 mata uang negara dalam dua hari
perdagangan terakhir. Won Korea Selatan dan ringgit Malaysia naik
setidaknya 0,6 persen. Mayoritas saham pada indeks MSCI Asia Pacific
mengalami koreksi seiring dengan indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3
persen. Sementera itu, indeks berjangka AS mendatar pasca indeks catat
penurunan pada akhir perdagangan hari Senin. Tembaga berjangka melonjak
sebesar 2,9 persen di New York, naik untuk hari keempat.
Presiden
The Fed San Francisco John Williams akan melakukan berdiskusi dengan
para ekonom di Sydney pada Selasa pagi pasca Stanley Fischer, wakil
ketua bank sentral AS, mengatakan tidak akan "berlama-lama untuk
menaikan" suku bunga, bahkan dengan kenaikan suku bunga pertama
berpotensi akan terjadi pada akhir 2015 mendatang. prospek ini lebih
lambat dari yang diperkirakan pengetatan telah menarik dolar dari level
tertingginya dalam satu dekade terakhir. Di Asia, China dan Jepang akan
merilis indeks manufaktur bulan Maret pada pagi ini, dan Vietnam akan
melaporkan tingkat inflasi. (izr)
Sumber: Bloomberg