Tuesday 6 January 2015

IHSG Rawan Koreksi, Lirik Enam Saham Pilihan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/1) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melemah meski terbatas. Hal itu dinilai dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengakumulasi saham pada perdagangan Rabu (7/1/2015).

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih dalam jalur uptren, bila terjadi tekanan lanjutan maka sifatnya sudah sangat terbatas. Level IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 5.151 dan resistance 5.247.

"Hari ini IHSG berpotensi mengalami technical rebound," kata William dalam ulasannya, Rabu (7/1/2015).

William menuturkan, IHSG telah menguji level support 5.174, dan berhasil dijebol hingga penutupan perdagangan saham. Penurunan IHSG itu didorong efek global, regional dan harga minyak kembali melemah.

"Awal tahun adalah wajar bila investor mencari saham dengan harga yang dianggapnya murah. Tekanan terjadi maka kesempatan investor untuk akumulasi beli," kata William.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, nilai tukar rupiah melemah menjadi hambatan sementara untuk mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan resistance all time high 5.251.

Selain itu, harga minyak turun yang sempat bermain di level US$ 50 per barel baik untuk sektor konstruksi BUMN yang sempat terkoreksi karena membuka ruang lebih untuk anggaran dana infrastruktur yang tidak terpakai untuk subsidi BBM.

"IHSG akan berada di level support 5.165-5.125-5.080 dan resistance di kisaran 5.205-5.251-5.350," kata Yuganur.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG bergerak melemah di kisaran level 5.150-5.186 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain data factory orders Amerika Serikat naik ke level 0,5 persen MoM dibandingkan sebelumnya di -0,7 persen.

Amerika Serikat (AS) juga akan merilis data ISM Non-Manufacturing PMI yang diperkirakan ke level 59,06 dibandingkan sebelumnya di 59,3.