Sunday 1 November 2015

TRED FEDRATE DAN PASAR KOMODITI

Saat ada ekspetasi besar US FedFundsRate (fedrate) akan naik, harga emas dunia cenderung turun. Ini mungkin berlaku umum namun tak mutlak, karena masih banyak determinan global lainnya. Mengapa begitu? Dalam periode tertentu pergerakan fedrate berkorelasi negatif dengan dinamika harga emas dunia. Fedrate dan harga top komoditi adalah basis acuan aset yang berbeda namun terkait dalam ranah investasi, suatu informasi vital dalam kerangka portofolio investasi.

Di US suku bunga ditetapkan secara bersama oleh The Fed (disebut Board) dan Federal Open Market Committee (FOMC, disebut komite). Board memutuskan tingkat diskonto setelah menerima rekomendasi dari satu atau lebih Regional Federal Reserve Bank. Sementara FOMC memutuskan inisiatif operasi pasar terbuka. Secara historis per tanggal 4 September 2007 fedrate masih 5.25%, harga emas saat itu usd 666.80 per toz (troy ounce). Krisis 2008 telah menurunkan fedrate sangat tajam menjadi 0.25% per 16 Desember 2008, dimana harga emas saat itu melonjak menjadi usd 823.90 per toz. Sejak Desember 2008 sampai September 2011, target rentang fedrate konstan di 0.00-0.25%, sementara harga emas dunia melonjak hingga usd 1890 per toz di September 2011. Setelah harga minyak dunia turun drastis dari usd 111.68 per barrel di April 2011 (sebelumnya Juli 2008 mencapai top usd 144.96 per barrel dan nyemplung ke usd 31.10 per barrel di Desember 2008) menjadi usd 75.42 per barrel di Oktober 2011, harga emas dunia juga turun (dari usd 1890 menjadi usd 1630 per toz). Hingga kni target rentang fedrate masih sama. Namun range itu bakal berubah. Kebijakan baru ini akan mempengaruhi harga emas (Top metal) dan dunia (top energy).

Apa pertimbangan US sehingga melansir pernyataan rencana kenaikan target fedrate lebih dini? Sudah cukup lama fedrate berada di rentang 0.00% - 0.25%. Namun baru-baru ini otoritas/ perumus kebijakan ekonomi US menilai ada tren peningkatan risiko di pasar keuangan dan pembangunan ekonomi global. Tren ini berdampak besar bagi kondisi internal perekonomian US. Komite menilai bahwa data perekonomian terkini mengindikasikan adanya kondisi dan tren yang unfavorable dalam ranah lapangan kerja di negeri Paman Sam. Oleh karena itu, Komite pun melansir kebijakan antisipatif berupa rencana perubahan target range fedrate dalam waktu dekat (sebelumnya dijadwalkan tahun 2016). Kebijakan tersebut diharapkan mampu memperbaiki figur unemployment serta memberikan sentimen positif bagi investasi di sektor riil termasuk US Capital Market.

Bagaimana tren harga komoditi dunia terkait kebijakan US tersebut? Negara US masih berperan dominan dalam pasar komoditi dunia baik di sisi produksi maupun konsumsi (terutama komoditi minyak dan emas). Jika stabilitas harga secara umum (laju inflasi) belum terbentuk di US, maka tren harga komoditi global masih berpeluang besar bergerak fluktuatif dalam jangka pendek.


Tumpal Sihombing
Chief Research Officer
Bestprofit Futures