Tuesday 9 February 2016

Minyak Brent Merosot Tajam Dalam 5 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/2) - Minyak mentah merosot tajam dalam 5 bulan terakhir di London seiring volatilitas harga naik ke level 7 tahun tertinggi dan Goldman Sachs Group Inc memperingatkan perubahan yang lebih luas akan datang.
Brent berjangka turun 7,8 % karena ekuitas global mendekati bear market. Volatilitas diatur menuju "lonjakan" seiring harga berusaha untuk pulih, yang bisa menyeret minyak di bawah level $ 20 per barel, kata Goldman Sachs. Indeks Volatilitas Minyak Mentah CBOE, yang mengukur ekspektasi perubahan harga, naik setinggi 73,52, hampir ke level tertinggi sejak 2009 silam. Surplus minyak dunia akan lebih besar pada semester pertama tahun ini melebihi perkiraan sebelumnya, menurut Badan Energi Internasional .
Minyak turun sekitar 25 % di New York pada tahun ini terkait spekulasi melimpahnya pasokan global akan bertahan di tengah prospek peningkatan ekspor dari Iran setelah penghapusan sanksi dan kelebihan pasokan minyak mentah AS. Kontrak turun ke level 12 tahun terendah dari level $ 26,19 di bulan Januari. Persediaan minyak mentah AS meningkat di atas 500 juta barel ke level tertinggi sejak tahun 1930 di pekan yang berakhir 29 Januari.
Brent untuk pengiriman April turun $ 2,56 ke level $ 30,32 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 1 September lalu. Minyak mentah acuan Eropa ditutup dengan premi 58 sen untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April.
WTI untuk pengiriman Maret merosot $ 1,75 untuk menetap di level $ 27,94 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu penutupan terendah sejak 20 Januari lalu, total volume yang diperdagangkan adalah 58 % lebih tinggi dari rata-rata100-hari. (knc)
Sumber : Bloomberg