BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/3) - Sedikitnya data ekonomi AS pada minggu
ini berarti pasar emas akan fokus pada event-event internasional dengan
pertemuan kebijakan moneter European Central Bank (ECB) yang akan
disoroti.
Setelah dua minggu ditutup dengan
negatif, emas kembali menghijau, dengan kenaikan yang solid yang
menyentuh ketinggian selama 13 bulan pada hari Jumat minggu lalu. Pada
awal di hari Jumat minggu lalu emas berjangka Comex di bulan April rally
ke ketinggian selama sesi tersebut di $1,280.70 per ons dan berhasil
bertahan dari sebagian besar kenaikan tersebut, menutup sesi tersebut di
$1,270.7 per ons di minggu lalu.
Emas berhasil membuat ketinggian baru
meskipun laporan nonfarm payrolls yang terbaru, menunjukkan 242.000
pekerjaan diciptakan di bulan Februari, jauh diatas ekspektasi kenaikan
sebesar 195.000.
Namun, para ekonom mengesampingkan
kekuatan yang mengejutkan dari angka Non Farm Payrolls tersebut, dengan
memberikan catatan bahwa detil dari laporan tersebut, khususnya
pertumbuhan upah, turun sebesar 0.1% pada bulan lalu. Para ekonom yang
lain memberikan catatan bahwa kebanyakan kenaikan di dalam pertumbuhan
employment disebabkan lebih banyaknya pekerjaan paruh-waktu.
Momentum emas yang menembus periode
konsolidasi, diperkirakan akan terus berlanjut pada minggu ini dengan
mayoritas analis pasar dan retail yang kuat tetap bullish di dalam
jangka pendek, menurut survei emas Kitco News Wall Street vs Main
Street. Minggu ini, 1.254 orang berpartisipasi di survei online Kitco,
dimana 1.047 partisipan, atau 83%, berkata mereka bullish terhadap emas
minggu ini. Pada saat yang bersamaan, 10 dari 19 profesional pasar, atau
53% berkata mereka memperkirakan harga akan naik lebih tinggi.
Dorongan berikutnya diperkirakan akan
datang kemudian pada minggu ini ketika ECB diperkirakan akan mengumumkan
lebih banyak langkah-langkah pelonggaran dalam rangka mencoba
menstimulasikan ekonomi yang sedang goyah dan mendorong naik inflasi
yang sedang jatuh.
Walaupun langkah-langkah kebijakan
moneter yang lebih longgar akan berakibat negatif terhadap euro, para
analis mengatakan bahwa sepanjang dolar AS akan diuntungkan, demikian
juga halnya dengan harga emas.
Sumber : Vibiznews