BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibayangi aksi ambil untung pada perdagangan saham sepekan. Sejumlah sentimen akan membayangi pegerakan IHSG.
Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pergerakan IHSG bakal dibayangi oleh rencana Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuan. Beberapa data penting ekonomi AS yang keluar pada pekan ini dan diperkirakan membaik sehingga menimbulkan ekspektasi jika The Fed segera menaikan suku bunga acuan. "Data ekonomi AS jadi patokan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (29/8/2016).
Kemudian, lanjut Edwin, pelaku pasar mulai pesimistis terkait dengan keberhasilan tax amnesty. "Terus terang, pelaku pasar melihat perkembangan tax amnesty, bagaimana dengan shortfall, dan APBN," tambah dia.
Selain itu, Edwin mengatakan valuasi saham dirasa telah terlalu mahal sehingga pelaku pasar mulai menahan untuk akumulasi saham. Edwin memperkirakan, selama sepekan IHSG bergerak pada level support 5.375 dan resistance 5.490.
Untuk saham, Edwin merekomendasikan akumulasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Kemudian, dia merekomendasikan jual saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Dalam riset PT HD Capital memperkirakan IHSG akan bergerak menguat ke level 5.500. Lantaran, IHSG pada pekan lalu bergerak mendatar.
HD Capital menerangkan pergerakan IHSG dipicu oleh perbaikan perekonomian Indonesia. "Data ekonomi yang membaik dapat memicu bullish untuk melakukan aksi pembelian cukup agresif di saham bih cap dan lapis dua untuk mendobrak IHSG di atas resistance psikologis 5.500," tulis HD Capital.
Sebagai informasi, selama sepekan kemarin (22-26 Agustus 2016) IHSG menguat 0,42 persen dari 5.416,04 menjadi 5.438,83. Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tumbuh 0,45 persen dari Rp 5.858,82 triliun menjadi Rp 5.832,30 triliun. Investor asing pun tercatat masih melakukan aksi beli sebesar Rp 39,76 miliar.
Namun, rata-rata nilai transaksi saham turun 16,02 persen dari sebelumnya Rp 8,51 triliun menjadi Rp 7,15 triliun. Rata-rata frekuensi perdagangan saham turun 5,21 persen dari 296 ribu kali menjadi 280,59 ribu kali. (Achmad Dwi A/Ahm)
Sumber : Liputan6
Sunday, 28 August 2016
Thursday, 25 August 2016
Menlu AS Bahas Suriah dengan Pangeran Saudi Sebelum Bertemu Menlu Rusia
BESTPROFIT FUTURES (26/8) - Menteri
Luar Negeri Amerika John Kerry bertemu dengan Pangeran Saudi Mohammed
bin Salman di Jeddah, Kamis pagi (25/8) untuk membahas, antara lain,
operasi militer Amerika di Suriah.
Menteri
Luar Negeri Amerika John Kerry juga bertemu para diplomat dari Bahrain
dan Dewan Kerjasama Teluk untuk memberi informasi terbaru mengenai
pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan Rusia terkait aksi militer di
Suriah.
Kerry
ingin menggalang dukungan dari negara-negara Teluk lainnya bagi rencana
mengenai Suriah menjelang pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia
Sergei Lavrov, Jumat (26/8) di Jenewa, Swiss.
Dalam
pertemuan dengan Lavrov, kedua pihak akan berupaya mencapai kesepakatan
mengenai kerjasama militer dan berbagi informasi dalam upaya
menaklukkan militan ISIS di Suriah.
Lawatan
Kerry ke Arab Saudi berlangsung sehari setelah Turki melancarkan
ofensif di Suriah untuk menyingkirkan anggota ISIS dari kota Jarablus,
yang dikuasai kelompok jihadis itu sejak 2014. Kota itu terletak di
seberang perbatasan selatan Turki.
Syrian
Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan para
anggota ISIS memberikan œperlawanan sangat kecil sebelummelarikan diri
ke desa-desa sekitar ketikadiserang Turki.
Kerry
berbicara dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam
pembicaraan melalui telepon Kamis pagi, sementara sedikitnya 10 tank
Turki lagi melintasi perbatasan ke Suriah untuk bergabung dengan pasukan
yang terlibat dalam serangan awal. Para sumber yang mengetahui
pembicaraan itu mengatakan kedua pejabat tersebut bertekad akan
bersama-sama melanjutkan perjuangan melawan ISIS.
Kerry
mengatakan kepada Cavusoglu bahwa pasukan Kurdi Suriah, yang juga
memerangi militan ISIS di Suriah, telah mulai mundur ke sisi timur
Sungai Eufrat. Turki menuntut agar pasukan Kurdi keluar dari kawasan
perbatasan setelah pemerintah mengirim pasukan guna menyingkirkan kubu
pertahanan ISIS.
Kementerian
Luar Negeri Rusia menyatakan keprihatinan mendalam atas operasi
tersebut, terutama karena Turki menarget pejuang milisi Kurdi.
Kementerian tersebut menyatakan bahwa Turki, dengan menarget militan
ISIS dan Kurdi Suriah, dapat semakin mengobarkan perang saudara di
Suriah, menyebabkan œmeningkatnya ketegangan antaretnis antara warga
Kurdi dan Arab.
Sumber: voaindonesia
Minyak berjangka naik, pulih dari penurunan kemarin
BESTPROFIT FUTURES (26/8) - Minyak
mentah berjangka menetap di level yang lebih tinggi hari kamis,
menyusutkan penurunan mingguan sampai hari ini menjadi sekitar 3,4%.
Minyak berjangka memenangkan kembali kerugian 2,8% yang mereka dapatkan
sehari sebelumnya setelah rilis data menunjukkan kenaikan yang lebih
besar dari perkiraan dalam stok minyak mentah AS.
WTI Oktober menguat 56
sen, atau 1,2%, untuk menetap di level $ 47,33 per barel di Nymex.
Brent Oktober di London ICE Futures menetap 62 sen, atau 1,3% lebih
tinggi di level $ 49,67 per barel.
Pedagang membeli
minyak dalam denominasi dolar "seiring AS indeks dolar tidak mendapatkan
penguatan yang signifikan dari bullish klaim pengangguran mingguan dan
pesanan barang tahan lama Juli " yang dirilis Kamis pagi, kata Darin
Newsom, analis senior DTN. Pasar juga menunggu petunjuk dari Federal
Reserve dalam symposium suku bunga pada pidato Ketua Fed Janet Yellen
Jumat di Jackson Hole, Wyoming.
Sesaat sebelum
penutupan harian di Nymex Kamis, minyak WTI dengan singkat memangkas
gain sebagai Reuters melaporkan bahwa Menteri Energi Saudi Khalid
al-Falih mengatakan kepada kantor berita dalam sebuah wawancara bahwa ia
tidak percaya kalau intervensi yang signifikan di pasar minyak
diperlukan.
Sumber: MarketWatch
Emas Berada di 1 Bulan Terendah Terkait Komentar Hawkish The Fed
BESTPROFIT FUTURES (26/8) - Emas
berjangka membukukan kerugian untuk sesi kedua pada hari Kamis,
diperdagangkan mendekati level terendah satu bulan setelah anggota
Federal Reserve memutar retorika mendukung suku bunga AS yang lebih
tinggi.
Data ekonomi AS yang
optimis juga muncul untuk mendukung kenaikan suku bunga, yang cenderung
menjadi headwind untuk aset terpatok dolar seperti emas dan mengurangi
daya tarik memiliki logam mulia yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Emas Desember turun $
4,10, atau 0,3%, menjadi $ 1,325.60 per ons. Penetapan di sekitar level
ini akan menjadi yang terendah untuk kontrak teraktif sejak 26 Juli,
menurut data FactSet.
Emas berjangka memulai
hari lebih rendah mengikuti berita industri dan tetap rendah setelah
dua laporan ekonomi yang memberikan umpan untuk sikap hawkish The Fed.
Klaim tunjangan pengangguran mingguan turun ke 261.000, menunjukkan
bahwa lebih sedikit warga Amerika yang kehilangan pekerjaan mereka
karena mendekati akhir musim panas. Ditambah, dengan data pesanan barang
tahan lama AS yang naik 4,4% pada bulan Juli.(frk)
Sumber: MarketWatch
Saham AS ditutup melemah; Dow raih penutupan terendah dalam 3 minggu
BESTPROFIT FUTURES (26/8) - Saham
AS berakhir lebih rendah hari Kamis seiring pejabat Federal Reserve
mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga dapat dilakukan lebih cepat
dari yang diharapkan investor sebelumnya.
S & P 500 melemah
0,1%, atau 3 poin, ke level 2.172, saham perawatan kesehatan menjadi
sektor berkinerja terburuk dalam indeks ini, didorong oleh penurunan
tajam Mylan NV. The Dow industrials turun 0,2%, atau 31 poin, ke level
18.449, yang merupakan level penutupan terendah sejak awal Agustus.
UnitedHealth Group Inc menjadi pemain terburuk dalam indeks blue-chip.
Indeks Nasdaq Composite kehilangan 0,1%, atau 6 poin, ke level 5.212.
Kamis pagi, Presiden
Federal Reserve Dallas Robert Kaplan mengatakan argumen untuk kenaikan
suku bunga dalam waktu yang tidak jauh meningkat. Dalam wawancara dengan
CNBC, ia juga meminta anggota parlemen untuk muncul dengan kebijakan
fiskal yang dapat meningkatkan perekonomian.
Kebijakan moneter yang
sangat longgar telah mendukung kenaikan multiyear saham dan investor
merasa khawatir bahwa suku bunga yang lebih tinggi mungkin akan
mengakibatkan penurunan di pasar saham. (sdm)
Sumber: MarketWatch
Wednesday, 24 August 2016
Wall Street Tertekan Imbas Investor Menanti Pidato Yellen
BESTPROFIT FUTURES (25/8) - Bursa Amerika Serikat (AS) melemah didorong sektor saham kesehatan dan material. Selain itu, investor juga mempertimbangkan kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 65,82 poin atau 0,35 persen ke level 18.481,48. Indeks saham S&P 500 merosot 11,46 poin atau 0,52 persen ke level 2.175,44. Indeks saham Nasdaq tergelincir 42,38 poin atau 0,81 persen ke level 5.217,70.
Sektor saham kesehatan dan material bebani bursa AS. Sektor saham kesehatan turun 1,6 persen, dan membukukan penurunan terbesar sejak 24 Juni.
Saham Mylan telah mendorong sektor saham kesehatan tertekan. Saham Mylan susut 5,4 persen menjadi US$ 43,15 seiring ada tekanan politik soal kenaikan pengobatan alergi EpiPen. Sedangkan sektor saham material turun 1,2 persen seiring kinerja Newmont Mining dan Freeport McMoran memburuk.
Pelaku pasar juga menanti pidato pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve Janet Yellen di Jackson Hole, Wyoming. Pidato ini sebagai sinyal untuk mengetahui arah kebijakan moneter.
Komentar terbaru dari sejumlah pejabat the Fed yang agresif pun termasuk wakil pimpinan the Fed Stanley Fischer juga mengangkat harapan kalau the Fed akan menaikkan suku bunga pada September 2016.
"Pasar telah memegang pola dalam beberapa pekan terakhir. Pelaku pasar menunggu pidato Yellen. Tentu saja pasar mungkin akan terkejut. Pasar sedang mencari kejelasan, dan kami mungkin tidak mendapatkan kejelasan," ujar Peter Cardillo, Ekonom First Standard Financial seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (25/8/2016).
Berdasarkan data FedWatch CME Group, harapan kenaikan suku bunga pada September berada 18 persen, naik 12 persen dari akhir pekan lalu. Sedangkan kenaikan suku bunga pada Desember mencapai 50 persen.
Adapun volume perdagangan saham sekitar 6,09 miliar saham di bursa AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata harian sekitar 6,26 miliar saham selama 20 sesi terakhir. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 65,82 poin atau 0,35 persen ke level 18.481,48. Indeks saham S&P 500 merosot 11,46 poin atau 0,52 persen ke level 2.175,44. Indeks saham Nasdaq tergelincir 42,38 poin atau 0,81 persen ke level 5.217,70.
Sektor saham kesehatan dan material bebani bursa AS. Sektor saham kesehatan turun 1,6 persen, dan membukukan penurunan terbesar sejak 24 Juni.
Saham Mylan telah mendorong sektor saham kesehatan tertekan. Saham Mylan susut 5,4 persen menjadi US$ 43,15 seiring ada tekanan politik soal kenaikan pengobatan alergi EpiPen. Sedangkan sektor saham material turun 1,2 persen seiring kinerja Newmont Mining dan Freeport McMoran memburuk.
Pelaku pasar juga menanti pidato pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve Janet Yellen di Jackson Hole, Wyoming. Pidato ini sebagai sinyal untuk mengetahui arah kebijakan moneter.
Komentar terbaru dari sejumlah pejabat the Fed yang agresif pun termasuk wakil pimpinan the Fed Stanley Fischer juga mengangkat harapan kalau the Fed akan menaikkan suku bunga pada September 2016.
"Pasar telah memegang pola dalam beberapa pekan terakhir. Pelaku pasar menunggu pidato Yellen. Tentu saja pasar mungkin akan terkejut. Pasar sedang mencari kejelasan, dan kami mungkin tidak mendapatkan kejelasan," ujar Peter Cardillo, Ekonom First Standard Financial seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (25/8/2016).
Berdasarkan data FedWatch CME Group, harapan kenaikan suku bunga pada September berada 18 persen, naik 12 persen dari akhir pekan lalu. Sedangkan kenaikan suku bunga pada Desember mencapai 50 persen.
Adapun volume perdagangan saham sekitar 6,09 miliar saham di bursa AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata harian sekitar 6,26 miliar saham selama 20 sesi terakhir. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Pasokan Minyak Mentah AS Menguat, Minyak Turun ke Satu-Minggu Terendah
BESTPROFIT FUTURES (25/8) - Minyak
turun ke terendah satu minggu setelah laporan pemerintah menunjukkan
bahwa persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik pada minggu
lalu.
Pasokan
minyak mentah naik 2,5 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 19
Agustus, menurut laporan Energy Information Administration. Survei
Bloomberg menjelang rilis data telah memperkirakan penurunan sebesar
850.000 barel. Cadangan minyak berada pada tingkat musiman tertinggi
setidaknya sejak 1986. Kementerian minyak Iran mengatakan negaranya
belum memutuskan apakah akan bergabung dalam pembicaraan resmi OPEC
bulan depan di Algiers menyusul laporan Reuters bahwa Iran telah
mengkonfirmasi kehadirannya.
Minyak
mentah memasuki bull market pada Kamis lalu, kurang dari tiga minggu
setelah jatuh ke bear market. Harga minyak mentah sebagian melonjak
terkait spekulasi bahwa diskusi informal antara anggota Organisasi
Negara-negara Pengekspor Minyak dapat menyebabkan tindakan untuk
menstabilkan pasar. Menteri Perminyakan Irak Jabbar Al-Luaibi telah
meminta perusahaan-perusahaan internasional menaikkan produksi untuk
meningkatkan pendapatan nasional.
Minyak
mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun $
1,33, atau 2,8 persen, untuk ditutup di level $ 46,77 per barel di New
York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan terendah sejak 16
Agustus. Jumlah volume yang diperdagangkan adalah 3,5 persen di atas
rata-rata 100-hari.
Minyak
Brent untuk pengiriman Oktober turun 91 sen, atau 1,8 persen, ke $
49,05 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Minyak mentah acuan global ditutup lebih besar $ 2,28 dari WTI.(frk)
Sumber: Bloomberg
Emas berjangka menetap di level satu bulan terendah
BESTPROFIT FUTURES (25/8) - Emas
berjangka mengalami kerugian tajam hari Rabu seiring para pedagang
mengharapkan kejelasan tentang lajur jangka pendek untuk suku bunga AS
dari pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen akhir pekan ini.
Emas
untuk pengiriman Desember kehilangan $ 16,40, atau 1,2%, untuk menetap
di level $ 1,329.70 per ounce. Itu merupakan penutupan terendah untuk
emas berjangka sejak 26 Juli, menurut data FactSet.
Logam
mulia dan dolar telah berganti posisi satu sama lain di tengah
pergeseran harapan tentang kebijakan suku bunga AS, terutama menjelang
pidato yang dicermati pasar di Jackson Hole, Wyoming, di mana Ketua
Federal Reserve Janet Yellen akan berbicara pada hari Jumat.
Dolar
pada sebagian besar hari menguat terhadap rival utama nya, meninggalkan
Indeks Dolar naik tipis 0,2%. Saham AS, sementara itu, tida memiliki
arah yang jelas seiring investor menunggu petunjuk dari Fed berikutnya.
Dolar
yang menguat cenderung membuat harga emas dalam mata uang ini menjadi
kurang menarik bagi investor. Suku bunga yang lebih tinggi juga dapat
membuat investor menjauh dari aset nonyielding seperti emas sehingga
menguntungkan aset alternative lain yang biasanya berkinerja ebih baik
dalam iklim kenaikan suku bunga. (Sdm)
Sumber: MarketWatch
Meredanya Selloff Dalam Produsen Obat Menyeret Turun Bursa AS
BESTPROFIT FUTURES (25/8) - Aksi
jual dalam produsen obat menyeret saham AS lebih rendah, sebuah
guncangan bagi pasar yang telah dalam pola bertahan sebelum pidato dari
Ketua Janet Yellen Federal Reserve pada hari Jumat yang dapat memberikan
petunjuk tentang kapan harus mengharapkan biaya pinjaman yang lebih
tinggi.
Indeks
S&P 500 turun 0,5 persen menjadi 2,175.64 pada pukul 16:00 sore di
New York, ke dua minggu terendah. Indeks Nasdaq Composite turun 0,8
persen, penurunan terbesar dalam tiga minggu terakhir.
Saham
perawatan kesehatan di S&P 500 mengalami penurunan terbesar dalam
dua bulan, karena Allergan Plc dan Biogen Inc. kehilangan lebih dari 2,7
persen, sementara Merck & Co. turun 1,3 persen. Saham material
jatuh terhadap penurunan harga logam, dengan penambang tembaga
Freeport-McMoRan Inc jatuh 7,4 persen, yang terbesar dalam sebulan.
Komentar
hawkish dari pejabat The Fed pekan lalu, harga saham yang tinggi dan
data yang bersemangat dikombinasikan untuk mengekang reli yang mendorong
S&P 500 menuju rekor baru dalam bulan ini di tengah pendapatan yang
lebih baik dari perkiraan. Laporan hari ini menunjukkan penjualan rumah
tangan kedua pada bulan lalu turun melebihi perkiraan dari level
tertinggi sembilan tahun. Indeks ekuitas utama menguat 19 persen sejak
mencapai 22-bulan terendah pada bulan Februari, dan diperdagangkan di
dekat valuasi tertinggi dalam lebih dari satu dekade, berdasarkan
perkiraan pendapatan.(frk)
Sumber: Bloomberg
Tuesday, 23 August 2016
Serangan Militan, Mogok, dan Banjir Turunkan Pariwisata Paris
BESTPROFIT FUTURES (24/8) - Rangkaian
serangan yang dilancarkan oleh Islam militan, aksi mogok, dan bencana
banjir menyebabkan drastisnya penurunan angka pariwisata di Paris.
Penurunan pengunjung mencapai satu juta antara Januari dan Juni dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015.
Paris, dengan jumlah
pengunjung rata-rata 16 juta tiap tahun, menjadikannya sebagai salah
satu kota tujuan pariwisata terpopuler di dunia.
Jatuhnya jumlah
wisatawan diperkirakan menyebabkan berkurangnya pendapatan sekitar £644
juta (sekitar Rp11,2 triliun). Seorang pejabat senior menggambarkannya
sebagai 'bencana industri'.
Prancis sangat bergantung pada turisme, yang menghasilkan lebih dari 7% GDP per tahun.
Sekitar setengah juta
orang yang tinggal di daerah Ile-de-France, termasuk Paris, memiliki
pekerjaan yang terkait dengan turisme dengan pariwisata sebagai mata
pencarian 'utama'.
Industri turisme di
Prancis menurun drastis sejak kelompok bersenjata yang menamakan diri
Negara Islam (ISIS) membunuh 130 orang dalam rangkaian serangan di Paris
pada November 2015.
Data dari dinas pariwisata menunjukkan angka penurunan pemesanan hotel di daerah Ile-de-France turun 8,5% pada awal 2016.
Penurunan itu mencakup 11,5% di kalangan wisatawan mancanegara dan 4,8% untuk wisatawan lokal.
Data untuk daerah
Ile-de-France juga menunjukkan penurunan 46,2% pengunjung asal Jepang
dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015, 35% turis Rusia, 19,6%
dari Cina, dan penurunan 5,7% pengunjung dari AS.
"Sekarang saatnya
(kita) tahu sektor turisme sedang melalui bencana industri," tutur
Kepala Dinas Pariwisata wilayah Ile-de-France, Frederic Valletoux, dalam
sebuah pernyataannya.
Valletoux meminta
investasi besar-besaran untuk menjaga mata pencaharian di sektor
pariwisata sementara meminta pemerintah dan serikat buruh diminta
bertindak untuk menyelesaikan masalah ini.
Sumber: BBC News
Minyak raih gain pada laporan Iran mungkin dukung pembekuan output
BESTPROFIT FUTURES (24/8) - Minyak
mentah berjangka menetap lebih tinggi hari Selasa setelah sebuah
laporan menunjukkan bahwa Iran telah menunjukkan kesediaannya untuk
bekerja sama dengan produsen minyak mentah utama lainnya untuk mendukung
pasar.
Harga
telah diperdagangkan lebih rendah seiring optimisme untuk membekukan
produksi berkurang dan meningkatnya ekspektasi pada kenaikan produksi
Irak dan Nigeria, tetapi laporan dari Reuters mengungkapkan
kebalikannya. Mengutip sumber di industri serta di Organisasi Negara
Pengekspor Minyak, laporan itu mengatakan Iran "mengirimkan sinyal
positif" bahwa mereka mungkin mendukung upaya bersama untuk mengangkat
pasar minyak.
Minyak
mentah Oktober West Texas Intermediate menguat 69 sen, atau 1,5%, untuk
menetap di level $ 48,10 per barel di New York Mercantile Exchange
setelah menyenryh posisi terendah di bawah $ 47. Harga telah mengalami
penurunan 3,5% pada hari Senin, setelah merasakan tujuh sesi kenaikan
berturut-turut. Oktober Brent di bursa ICE Futures London naik 80 sen,
atau 1,6%, ke level $ 49,96 per barel.
American
Petroleum Institute akan menerbitkan laporan mingguan stok minyak bumi
nya Selasa malam dan data Energy Information Administration akan
merilisnya pada Rabu pagi. Analis yang disurvei oleh S & P global
Platts memperkirakan peningkatan sebesar 200.000 barel untuk stok minyak
mentah dan penurunan 1,6 juta untuk stok bensin dalam pekan yang
berakhir pada 19 Agustus. (sdm)
Sumber: MarketWatch
Saham Hong Kong Hampir Tidak Berubah (review)
BESTPROFIT FUTURES (24/8) - Bursa
saham Hong Kong bergerak datar pada Selasa ini karena investor menunggu
petunjuk dari kebijakan moneter AS dari konferensi tahunan The Fed yang
akan datang.
Indeks Hang Seng tidak berubah di 22,998.93, sedangkan Indeks China Enterprises turun 0,2 persen, ke 9,586.99 poin.
Momentum kenaikan
pasar Hong Kong tampaknya telah kehilangan kekuatannya selama beberapa
sesi terakhir setelah indeks utama mencapai level tertingginya dalam
sembilan bulan.
Investor cemas
menunggu komentar dari Ketua Fed Janet Yellen pada hari Jumat di
pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming.
Banyak investor masih
meragukan AS akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat, sehingga
nada hawkish dari Yellen akan menantang asumsi tersebut.
Hampir semua sektor di Hong Kong jatuh pada hari Selasa, dengan IT dan saham industri memimpin penurunan.
Saham energi juga melemah terkait harga minyak yang lebih rendah.(mrv)
Sumber: Reuters
Saham AS naik tipis, akhiri hari di wilayah positif
BESTPROFIT FUTURES (24/8) - Saham
AS ditutup di wilayah positif hari Selasa, tapi tidak menyentuh level
terbaik mereka seiring kenaikan pada penjualan rumah baru AS dan laporan
data manufaktur Eropa mendukung selera membeli.
Indeks
Dow Jones Industrial Average naik 17 poin, atau 0,1%, untuk ditutup di
level 18.547, didukung oleh keuntungan di Nike Inc dan Cisco Systems
Inc. S & P 500 terangkat 4 poin, atau 0,2%, ke level 2.186,
sementara indeks komposit Nasdaq menguat 15 poin, atau 0,3%, ke level
5.260.
Meskipun
kecil, gain yang diraih berhasil membantu mendorong Nasdaq Composite
untuk sempat menyentuh level penutupan intraday tertinggi di level
5,275.74, sebelum kemudian turun lagi.
S
& P 500 juga telah berada dalam jarak mencolok dari perdagangan
tertinggi sepanjang masa. Sementara itu, Best Buy Co Inc melonjak hampir
20% untuk membukukan kenakan terbaik harian dalam 15 tahun, menurut
data FactSet.
Selain
itu, harga minyak mentah berbalik arah untuk ditutup menguat setelah
sebuah laporan pada hari Selasa menunjukkan bahwa Iran mungkin bersedia
untuk berpartisipasi dalam koordinasi pembekuan output minyak mentah.
(sdm)
Sumber: marketwatch
Monday, 22 August 2016
Wall Street Melemah Terpukul Saham Energi
BESTPROFIT FUTURES (23/8) - Bursa saham Amerika Serikat melemah pada penutupan perdagangan di awal pekan ini, terpicu penurunan harga minyak yang membebani sektor energi meski masih diimbangi penguatan saham bioteknologi.
Melansir laman Reuters, Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), indeks Dow Jones industrial average turun 23,15 poin atau 0,12 persen menjadi 18.529,42.
Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 1,23 poin atau 0,06 persen menjadi 2.182,64 poin dan indeks Nasdaq Composite bertambah 6,23 poin atau 0,12 persen ke posisi 5.244,60 poin.
Adapun indeks energi S&P kehilangan 0,9 persen, menjadi kinerja terburuk dalam dua minggu. Indeks ini mencatat kinerja terburuk dari 10 sektor yang ada pada indeks S&P.
Wall Street melemah terpicu harga minyak yang turun lebih dari 3 persen, setelah menyentuh level tertinggi dalam dua bulan pekan lalu.
Penurunan harga minyak terjadi di tengah kekhawatiran tentang kenaikan ekspor bahan bakar Cina, pengiriman minyak mentah Irak dan Nigeria dan serta penambahan jumlah rig minyak di AS.
Saat ini, investor juga akan fokus kepada pidato Federal Reserve Gubernur The Fed Janet Yellen, pada pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat. Pertemuan tersebut antara lain, membahas rencana kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
"Ini terkait minyak dan kemudian kita memiliki sesuatu di Jackson, dan selalu ada beberapa kejutan yang keluar dari Jackson Hole," kata Jack Ablin, Kepala Investasi BMO Private Bank di Chicago.
Kemungkinan kenaikan suku bunga diperkuat komentar Wakil Ketua Fed Stanley Fischer yang menyatakan kondisi ekonomi AS seperti data laporan pekerjaan dan inflasi telah mendekati target bank sentral.
Bila saham energi susut, sementara saham Bioteknologi sebaliknya, yang terdorong langkah Pfizer yang mengakuisisi pembuat obat kanker Medivation senilai US$ 14 miliar. Saham Medivation melonjak hampir 20 persen dan menjadi pendorong terbesar indeks Nasdaq.
Sementara penurunan saham Apple yang susut 0,8 persen menjadi hambatan terbesar pada semua tiga indeks utama.
Sekitar 5,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir sebesar 6,3 miliar. (Nrm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Melansir laman Reuters, Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), indeks Dow Jones industrial average turun 23,15 poin atau 0,12 persen menjadi 18.529,42.
Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 1,23 poin atau 0,06 persen menjadi 2.182,64 poin dan indeks Nasdaq Composite bertambah 6,23 poin atau 0,12 persen ke posisi 5.244,60 poin.
Adapun indeks energi S&P kehilangan 0,9 persen, menjadi kinerja terburuk dalam dua minggu. Indeks ini mencatat kinerja terburuk dari 10 sektor yang ada pada indeks S&P.
Wall Street melemah terpicu harga minyak yang turun lebih dari 3 persen, setelah menyentuh level tertinggi dalam dua bulan pekan lalu.
Penurunan harga minyak terjadi di tengah kekhawatiran tentang kenaikan ekspor bahan bakar Cina, pengiriman minyak mentah Irak dan Nigeria dan serta penambahan jumlah rig minyak di AS.
Saat ini, investor juga akan fokus kepada pidato Federal Reserve Gubernur The Fed Janet Yellen, pada pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat. Pertemuan tersebut antara lain, membahas rencana kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
"Ini terkait minyak dan kemudian kita memiliki sesuatu di Jackson, dan selalu ada beberapa kejutan yang keluar dari Jackson Hole," kata Jack Ablin, Kepala Investasi BMO Private Bank di Chicago.
Kemungkinan kenaikan suku bunga diperkuat komentar Wakil Ketua Fed Stanley Fischer yang menyatakan kondisi ekonomi AS seperti data laporan pekerjaan dan inflasi telah mendekati target bank sentral.
Bila saham energi susut, sementara saham Bioteknologi sebaliknya, yang terdorong langkah Pfizer yang mengakuisisi pembuat obat kanker Medivation senilai US$ 14 miliar. Saham Medivation melonjak hampir 20 persen dan menjadi pendorong terbesar indeks Nasdaq.
Sementara penurunan saham Apple yang susut 0,8 persen menjadi hambatan terbesar pada semua tiga indeks utama.
Sekitar 5,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir sebesar 6,3 miliar. (Nrm/Ndw)
Sumber : Liputan6
Iran hentikan penggunaan pangkalan udaranya oleh Rusia
BESTPROFIT FUTURES (23/8) - Iran
menyatakan Rusia telah menghentikan penggunaan salah satu pangkalan
udaranya untuk membom sasaran di Suriah untuk sementara waktu .
Juru bicara
Kementerian Luar Negeri, Bahram Qasemi, mengatakan operasi "telah
berakhir untuk saat ini" dan pesawat telah "keluar" dari pangkalan.
Sebelumnya Menteri
Pertahanan, Hossein Deghan, mengecam Rusia karena menyebarkan informasi
terkait operasi pengeboman yang dilakukan paka pekan lalu, dengan
mengatakan tindakan itu untuk memperlihatkan sikap "pamer".
Teheran juga
menganggap Moskow sebagai sekutu utama Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Tetapi sejauh ini belum ada komentar dari Rusia terkait penghentian
penggunaan pangkalan udara Iran.
Selasa lalu (16/08)
kementerian pertahanan Rusia mengumumkan operasi pembom jarak jauh
Tupolev-22M3 dan pesawat penyerang Sukhoi-34 yang menggunakan markas
udara Shahid Nojeh di dekat kota Hamedan di Iran timur untuk melakukan
penyerangan udara terhadap "para teroris" di Suriah.
Operasi tersebut
adalah yang pertama kali dilakukan Rusia dari negara ke tiga sejak
dimulainya serangan udara terhadap lawan Assad hampir setahun lalu, dan
juga untuk pertama kalinya diluncurkan dari wilayah Iran oleh militer
asing sejak Perang Dunia Kedua.
Sumber: BBC News
Emas berjangka ditutup lebih rendah untuk sesi kedua beruntun
BESTPROFIT FUTURES (23/8) - Emas
berjangka menetap lebih rendah pada hari Senin, memperpanjang penurunan
untuk sesi kedua dengan investor bersikap hati-hati menjelang pidato
Ketua Federal Reserve Janet Yellen akhir pekan ini yang mungkin akan
memberikan sinyal mengenai kenaikan suku bunga pada awal September.
Emas untuk pengiriman Desember kehilangan $ 2,80, atau 0,2%, untuk menetap di level $ 1,343.40 per ounce hari Senin.
Sementara
itu, greenback menyentuh level tujuh minggu terendah minggu lalu tetap
berhasil membalikan sebagian dari penurunannya sehingga tetap mengirim
emas lebih rendah pasca nada hawkish tentang suku bunga dari Wakil Ketua
Fed Stanley Fischer akhir pekan kemarin.
Dolar
yang menguat membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi kurang
menarik bagi pembeli di luar negeri. Selain itu, suku bunga yang lebih
tinggi dapat menumpulkan daya tarik emas, seiring ketidakmampuannya
menghasilkan bunga, sehingga menguntungkan alternatif investasi lain
yang menawarkan imbal hasil yang lebih baik. (sdm)
Sumber: MarketWatch
Saham AS akhiri hari lebih rendah terkait harga minyak
BESTPROFIT FUTURES (23/8) - Sebagian
besar saham AS ditutup lebih rendah pada hari Senin seiring minyak
berjangka mengakhiri kenaikan tujuh sesi beruntun nya dan turun tajam
untuk menetap di wilayah negatif.
Penurunan
dalam perdagangan minyak West Texas Intermediate di New York Mercantile
Exchange untuk pengiriman September membuat kontrak turun 3% ke level $
47,05 per barel. Kontrak Oktober sekarang menjadi kontrak bulan depan
WTI.
Saham
energi di S & P 500 mengikuti jejak harga minyak, jatuh sebesar
0,9% dan menderita penurunan terburuk di antara 10 sektor lainnya yang
ada di indeks S & P 500. Secara keseluruhan, indeks acuan perusahaan
besar ini mengakhiri hari sekitar satu poin lebih rendah di level
2.182, Dow Jones Industrial Average kehilangan 22 poin, atau 0,1%, untuk
menutup hari di level 18.529, sedangkan Nasdaq Composite naik tipis
0,1% lebih tinggi ke level 5.244.
Volume
perdagangan yang ringan dan keengganan untuk membuat taruhan besar
menjelang pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen di Jackson Hole,
Wyoming, Jumat ini membuat perdagangan di hari Senin cenderung sunyi.
Dalam berita merger, Pfizer Inc mengkonfirmasi rencana untuk membeli
perusahaan biotek Medivation Inc dalam kesepakatan senilai $ 14 miliar.
(Sdm)
Sumber: MarketWatch
Sunday, 21 August 2016
iPhone 7 Hadir dengan Fitur Fast Charging?
BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Selama ini, untuk membuat pengisian daya iPhone menjadi lebih cepat bisa dilakukan dengan charger iPad. Sebab charger iPad memiliki output power yang lebih besar.
Sementara itu, Android kini sudah banyak yang memiliki fitur pengisian daya cepat (fast charging) bawaan pada perangkat. Banyak yang mempertanyakan, dapatkah Apple mengadopsi fitur ini untuk ponsel terbarunya, iPhone 7?
Seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Senin (22/8/2016), berdasarkan sebuah cuitan dari akun @The_Malignant yang dilaporkan MacRumors, kabarnya Apple akan mengadopsi fitur fast charging ke perangkat terbarunya itu.
Jika rumor yang beredar ini terbukti benar, fitur pengisian daya cepat iPhone akan menghadirkan komponen pengisian daya cepat dengan output dan input baterai 5V2A.
Dengan demikian, pengisian daya cepat milik iPhone ini akan lebih cepat dibandingkan dengan charger milik iPad.
Saat ini teknologi pengisian daya cepat memang sudah bukan hal baru. Namun jika rumor ini benar, akan menjadi yang pertama bagi Apple, sebab selama ini perusahaan belum mengadopsi teknologi tersebut. Apple memang dikenal agak lambat dalam mengadopsi teknologi-teknologi baru ke perangkatnya.
Hal ini terbukti dari berapa lama waktu yang dibutuhkan Apple saat mengadopsi RAM 2GB atau layar ponsel di atas 4 inci. Saat ponsel lain menghadirkan RAM 2GB sejak berapa tahun lalu, Apple baru menghadirkannya baru-baru ini.
Untuk diketahui, iPhone 7 kabarnya menggunakan prosesor terbaru Apple, yaitu chip A10. Di samping itu, rumor lain menyebutkan iPhone 7 akan hadir tanpa jack 3,5 mm dengan sedikit perombakan desain yakni cover belakangnya akan kehilangan garis panel.
Adapun di sektor kamera, Apple bakal menghadirkan dual camera pada versi khusus dari iPhone 7, yaitu iPhone 7 Pro.
(Tin/Isk)
Sumber : Liputan6
Sementara itu, Android kini sudah banyak yang memiliki fitur pengisian daya cepat (fast charging) bawaan pada perangkat. Banyak yang mempertanyakan, dapatkah Apple mengadopsi fitur ini untuk ponsel terbarunya, iPhone 7?
Seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Senin (22/8/2016), berdasarkan sebuah cuitan dari akun @The_Malignant yang dilaporkan MacRumors, kabarnya Apple akan mengadopsi fitur fast charging ke perangkat terbarunya itu.
Jika rumor yang beredar ini terbukti benar, fitur pengisian daya cepat iPhone akan menghadirkan komponen pengisian daya cepat dengan output dan input baterai 5V2A.
Dengan demikian, pengisian daya cepat milik iPhone ini akan lebih cepat dibandingkan dengan charger milik iPad.
Saat ini teknologi pengisian daya cepat memang sudah bukan hal baru. Namun jika rumor ini benar, akan menjadi yang pertama bagi Apple, sebab selama ini perusahaan belum mengadopsi teknologi tersebut. Apple memang dikenal agak lambat dalam mengadopsi teknologi-teknologi baru ke perangkatnya.
Hal ini terbukti dari berapa lama waktu yang dibutuhkan Apple saat mengadopsi RAM 2GB atau layar ponsel di atas 4 inci. Saat ponsel lain menghadirkan RAM 2GB sejak berapa tahun lalu, Apple baru menghadirkannya baru-baru ini.
Untuk diketahui, iPhone 7 kabarnya menggunakan prosesor terbaru Apple, yaitu chip A10. Di samping itu, rumor lain menyebutkan iPhone 7 akan hadir tanpa jack 3,5 mm dengan sedikit perombakan desain yakni cover belakangnya akan kehilangan garis panel.
Adapun di sektor kamera, Apple bakal menghadirkan dual camera pada versi khusus dari iPhone 7, yaitu iPhone 7 Pro.
(Tin/Isk)
Sumber : Liputan6
Saham Asia Turun Ditengah Spekukasi Kenaikan Suku Bunga AS
BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Saham
Asia jatuh diikuti minyak mentah berjangka karena investor mengkaji
prospek untuk suku bunga yang lebih tinggi di AS, sementara saham di
Jepang naik pada spekulasi untuk berlanjutnya stimulus.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 139 pada 09:07 pagi di Tokyo.
Jepang Topix naik 0,4% karena yen melemah setelah Gubernur Bank of Japan
Haruhiko Kuroda mengatakan ada "cukup kesempatan" untuk pelonggaran
lebih pada bulan September. Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer
mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga 2016 masih dalam kajian,
bergema komentar hawkish dari Presiden Fed New York William Dudley pekan
lalu, menjelang pidato Janet Yellen pada akhir pekan ini di Jackson
Hole, Wyoming.
Indeks
Kospi Korea Selatan turun 0,3%. Indeks S&P / ASX 200 Australia
turun 0,%1. Indeks S&P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%. Pasar saham
China dan Hong Kong belum memulai tradingnya.
Indeks
Berjangka China A50 naik 0,1% dalam perdagangan terbarunya, seperti
yang dilakukan kontrak pada indeks Hang Seng. Saham-saham Hong Kong
jatuh hari Jumat, memangkas kenaikan mingguan ketiganya. Indeks Shanghai
Composite naik 0,1% pada hari Jumat.(yds)
Sumber: Bloomberg
Irak Berupaya Tingkatkan Ekspor, Minyak Tertekan
BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Minyak
jatuh setelah gain jangka terpanjangnya dalam empat tahun terakhir
karena Irak berupaya untuk meningkatkan ekspor di tengah bergantungnya
persediaan minyak mentah global.
Minyak
berjangka turun sebanyak 0,9% di New York setelah naik 16% selama tujuh
sesi sebelumnya di tengah spekulasi pembicaraan resmi OPEC bulan depan
yang dapat menyebabkan langkah untuk menstabilkan pasar. Irak akan
meningkatkan pengiriman minyak mentahnya sekitar 5% dalam beberapa hari
ke depan setelah kesepakatan untuk melanjutkan ekspor dari tiga ladang
minyak di Kirkuk. Pengeboran minyak AS akan menambahkan rig untuk pekan
kedelapan, ini merupakan jangka terpanjang sejak April 2014, data Baker
Hughes Inc menunjukkan.
Minyak
West Texas Intermediate untuk pengiriman September, yang berakhir
Senin, turun sebanyak 45 sen menjadi $ 48,07 per barel di New York
Mercantile Exchange dan berada di $ 48,25 pada 07:57 pagi di Hong Kong.
Kontrak naik 30 sen menjadi ditutup pada $ 48,52 pada hari Jumat untuk
gain hari ketujuh, ini merupakan jangka terpanjang sejak Juli 2012.
Minyak berjangka Oktober turun sebanyak 50 sen menjadi $ 48,61 per
barel. Total volume perdagangan sekitar 29% di atas rata-rata 100-hari.(yds)
Sumber: Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)