BESTPROFIT FUTURES (02/06) - Pada
perdagangan hari ini mata uang rupiah terpantau mengalami pergerakan
yang cenderung melemah terhadap dollar AS (2/6). Nilai tukar rupiah
melemah 0,42% ke Rp11.725/US$, dibandingkan saat penutupan Jumat
(30/5/2014) yang bertengger di Rp11.676 atau melemah sebesar 0,37%.
Dari dalam
negeri sendiri Rupiah terus tertekan imbas dari sentimen data makro
ekonomi. Rencananya, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin
(2/6/2014) akan merilis sejumlah data makro ekonomi dalam negeri, di
antaranya neraca perdagangan dan inflasi.
Diprediksi
neraca perdagangan akan mengalami defisit yang disebabkan meningkatnya
impor komoditi pangan menjelang puasa dan lebaran. Apalagi harga
komoditi unggulan Indonesia (CPO, Batubara, dan Karet) yang tak kunjung
stabil. Pelemahan tajam rupiah akan terjadi jika surplus berganti
defisit, seperti perkiraan Bank Indonesia (BI).
Pada
perdagangan hari ini analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting
memperkirakan bakal terjadi penurunan lanjutan untuk nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS. Mata uang dalam negeri ini ada kemungkinan bergerak
menguat terbatas. Untuk hari ini mata uang tersebut diperkirakan akan
mengalami pergerakan pada kisaran 11650 – 11690 per dollar.