BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/5) - Pekan lalu berbagai data kinerja
manufaktur di negara-negara maju telah dirilis. Kinerja manufaktur di
Tiongkok, Jepang dan Inggris masih menunjukkan pergerakan yang belum
memuaskan, demikian juga dengan Amerika Serikat (AS). Pasalnya, laju
ekspansi di sektor manufaktur AS untuk periode April yang dikeluarkan
oleh Institute for Supply Management tidak mengalami perubahan skor indeks dari bulan sebelumnya.
ISM melaporkan bahwa skor PMI manufaktur
AS di bulan April masih tercatat sebesar 51,5, sama dengan bulan
sebelumnya. Meski tidak mengalami perubahan dari bukan sebelumnya,
kinerja manufaktur di negara ini masih tercatat mengalami ekspansi
karena masih mencatat skor diatas 50.
Meskipun mencatat pertumbuhan yang
stagnan, mnurut laporan ISM, sekitar 15 dari 18 industri manufaktur di
AS melaporkan pertumbuhan yang cukup baik pada bulan April jika
dibandingkan dengan ulan sebelumnya. Hal ini terlihat dari
naiknya indeks pesanan baru menjadi 53,5 pada April dari 51,8 pada bulan
Maret, sementara indeks produksi juga naik menjadi 56,0 pada bulan
April dari 53,8 di bulan Maret.
Namun di sisi lain, indeks kerja turun
menjadi 48,3 pada bulan April dari 50,0 pada bulan sebelumnya, hal ini
mencerminkan adanya kontraksi terhadap pekerjaan di sektor
manufaktur. ISM juga melaporkan bahwa indeks harga naik tipis menjadi
40,5 pada bulan April dari 39,0 pada bulan Maret. Ke depan sektor
manufaktur AS yang berorientasi ekspor ini diperkirakan masih harus
berjuang untuk memulihkan laju ekspansinya, terutama dalam menghadapi
apresiasi Dolar AS yang masih berlangsung hingga hari ini.
Sumber : Vibiznews