Tuesday 28 October 2014

Laju IHSG Masih Lesu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu dikarenakan pelaku pasar masih mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar sedang ragu program pemerintah bakal mulus karena imbas kenaikan BBM. Dia mengatakan, pelaku pasar menanti strategi pemerintah untuk menekan angka inflasi dan penyaluran dana subsidi untuk pembangunan infrastruktur seiring harga BBM naik.

"Naiknya BBM membawa kekhawatiran apakah pemerintah mampu memberikan kompensasi yang memadai kepada masyarakat menengah ke bawah yang terkena dampak," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Dia menambahkan, kecenderungan indeks saham untuk turun didorong oleh sentimen regional. Pasar juga menanti keputusan bank sentral dalam FOMC. Selain itu kondisi, perekonomian zona Eropa yang belum membaik.

"Dari stress test perbankan sampai sentimen tingkat kepercayaan bisnis Jerman tidak baik," lanjutnya.

Pada perdagangan kali, Hans memperkirakan IHSG bergerak pada level support 5.000-4.979 dan resistance 5.028-5.060.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG masih bergerak melemah di kisaran 4.987-5.023 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Sejumlah sentimen yang pengaruhi laju IHSG antara lain Jepang akan merilis data industrial production yang diperkirakan naik ke level 0,43 persen.
Selain itu, Amerika Serikat akan merilis data CB consumer confidence yang diprediksi naik 1 poin ke level 86. "Dari dalam negeri menantikan laporan keuangan emiten kuartal III 2014," tulis laporan tersebut.
Hans merekomendasi beli saat melemah untuk saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Sumber : Liputan6