Thursday 15 October 2015

Bursa AS Menguat Akibat Laba Citigroup Pimpin Rebound Sektor Perbankan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Bursa saham AS mengguat untukk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir akibat saham perbankan mengalami rebound di tengah laba Citigroup Inc. yang lebih baik  dari perkiraan, sementara investor meninjau ulang penguatan ekonomi setelah harga sewa yang tinggi meningkatkan biaya sewa hidup dan pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pertumbuhhan yang berkelanjutan.
Mood terhadap saham-saham perbankan telah berputar balik sejak kemarin untuk membantu mengangkat sentimen pasar ekuitas. Saham Citigroup naik 3,6% untuk memacu gain atas kreditur setelah pemotongan biaya membantu laba kuartalannya melebihi perkiraan. Saham KeyCorp menambahkan 4,2% setelah laba perusahaan sesuai perkiraan. Sementara saham Netflix Inc. merosot 8% setelah pertumbuhan pelanggan AS meleset dari perkiraan analis.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% ke level 2,005.91 pada pukul 12:51 siang di New York, menyusul penurunan pertama back-to-back dalam dua minggu. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 78,53 poin, atau 0,5%, ke level 17,003.28. Indeks Nasdaq Composite naik 0,7%.
Ekuitas telah rebound dari kuartal terburuknya dalam empat tahun, dengan sentimen investor terbentuk dari kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi di China akan menyebar, sebagai jaminan bahwa Federal Reserve akan memperlambat kenaikkan suku bunga sampai para pembuat kebijakan lebih percaya diri bahwa turbulensi di luar negeri tidak akan menggelincirkan pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi akan mencapai target 2%.
Laporan hari ini menunjukkan harga konsumen tidak termasuk makanan dan bahan bakar naik melebihi perkiraan pada bulan September, didorong oleh meningkatnya harga sewa. Penurunan biaya energi yang disebabkan biaya total untuk pengurangan terbesar sejak Januari. Sebuah laporan terpisah menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran tiba-tiba menurun pekan lalu untuk dicocokkan dengan yang paling sedikit dalam empat dekade terakhir, membawa rata-rata bulanan ke level terendah sejak Desember 1973.(frk)
Sumber: Bloomberg