Thursday 8 October 2015

Saham AS Ditutup Naik Ditengah Risalah The Fed Terkait Reli Pada Saham Komoditi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/10) - Saham AS naik karena risalah The Fed merefleksikan kehati-hatian atas kenaikan suku bunga terkait membaiknya ekonomi, lebih meningkatkan produsen komoditas.
risalah tersebut memperahankan harapan untuk mendorong kenaikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi ke tahun depan, melemahnya dolar dan meningkatkan sektor energi, bahan baku dan perusahaan industri di tengah spekulasi bahwa mata uang AS yang lebih lemah akan mengangkat keuntungan mereka. Ketiga kelompok industri menguat setidaknya 1,4 persen pada Kamis ini.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,9 persen menjadi 2,013.40 pada 04:00 sore di New York, naik di atas tingkat di mana reli baru-baru ini telah terhenti.
Keputusan The Fed pada 17 September lalu untuk tidak menaikkan suku bunga menyentak investor, terkait kutipan bank sentral mengenai gejolak pasar global dan perlambatan di China sebagai alasan untuk berdiam. Ekuitas melemah di tujuh dari delapan sesi pasca pertemuan, dengan indeks S & P 500 mengalami penurunann sampai 5,7 persen.
Produsen komoditas dan saham industri mencapai reli terkuat mereka pada tahun ini sementara dolar telah merosot sejak yang lebih lemahnya perkiraan dari data pekerja di bulan September mengatur kembali harapan untuk tingkat yang lebih tinggi. Bloomberg Dollar Index menuju tiga minggu terendahnya. manfaat industrials dari lemahnya nilai mata uang adalah ketika pendapatan luar negeri mereka dikonversi kembali ke dolar, sementara komoditas dalam mata uang AS yang lebih rendah lebih menarik.
Sebuah laporan hari ini menunjukkan pengajuan untuk tunjangan pengangguran turun pekan lalu ke level terendahnya sejak pertengahan Juli, memperpanjang laju aplikasi dekat posisi terendahnya dalam satu dekade terakhir yang menunjukkan bahwa pemutusan hubungan kerja akan tetap di periksa. Manajer enggan untuk memangkas tingkat staf karena permintaan domestik yang masih memegang peranan dalam menghadapi berkurangnya harapan pertumbuhan global.(mrv)
Sumber: Bloomberg