BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/2) - Harga Emas naik ke level tertinggi tiga bulan pada penutupan
perdagangan volatile Sabtu dinihari (06/02), merespon laporan pekerjaan
AS yang mixed, mendorong investor untuk mempertimbangkan kembali
prospek kenaikan suku bunga AS tahun ini, menempatkan emas di jalur
untuk kinerja terkuat mingguan di lebih dari satu tahun.
Pertumbuhan pekerjaan di AS melambat tajam bulan lalu, sebagai tanda
terbaru dari melemahnya ekonomi di tengah pasar keuangan global yang
bergejolak, keuntungan perusahaan lebih rendah dan sektor manufaktur
dalam negeri yang melemah. Sedangkan tingkat pengangguran, turun tipis menjadi 4,9% bulan lalu, terendah sejak Februari 2008.
Harga emas spot naik 0,7 persen pada $
1,163.50 per ons, sementara harga emas AS untuk pengiriman April ditutup
naik 20 sen pada $ 1,157.70 per ons.
Sebagai komoditas safe haven, emas dalam mata uang dolar menjadi kurang menarik jika suku bunga AS meningkat.
Dengan terjadi perlambatan ekonomi global telah mengangkat minat beli
emas, sehingga emas berada di antara aset kinerja terbaik sejak awal
2016 dengan kenaikan sebesar hampir 10 persen.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, exchange-traded fund emas terbesar di
dunia, naik menjadi 22,3 juta ons pada hari Kamis, tertinggi sejak akhir
Oktober.
Harga logam mulia lainnya mixed. Harga perak spot naik 0,7 persen pada $ 14,97 per ons, masih mendekati
kenaikan tiga bulan pada Kamis di posisi $ 14,91 per ons dan telah
memperoleh kenaikan 4 persen minggu ini. Harga Platinum turun 0,03 persen pada $ 907,50 per ons, sedangkan harga paladium turun 2,2 persen menjadi $ 500,92 per ons.
Malam nanti akan dirilis data indikator
ekonomi AS yaitu Fed Labor Market Conditions Index Januari yang
diperkirakan berada pada posisi 2.6, turun dari hasil sebelumnya pada
2.9.
Dengan liburnya pasar Tiongkok dan
beberapa pasar utama Asia memperingati Tahun Baru Imlek, maka
diperkirakan perdagangan emas akan akan berada dalam perdagangan tipis
Sumber : Vibiznews