Thursday 4 February 2016

Menurunnya Laba Credit Suisse Menyeret Saham Eropa di Zona Merah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/2) - Kerugian di Credit Suisse Group AG dan Daimler AG setelah mengumumkan labanya menyeret saham Eropa lebih rendah, bahkan seiring produsen komoditas mengalami rally terbesar sejak 2011 lalu.
Setelah seharian berayun antara kenaikan dan penurunan, Indeks Stoxx Europe 600 ditutup turun 0,2 %, penurunan untuk sesi keempat. Laba Credit Suisse merosot ke level terendah sejak tahun 1992 silam setelah membukukan kerugian terbesar pada kuartalan dalam 7 tahun terakhir. Laba Daimler AG anjlok 3,2 % setelah mengatakan pertumbuhan akan melambat. Yang tidak sesuai dengan produsen energi dan komoditas, yang tetap menguat sepanjang hari. Bahkan Royal Dutch Shell Plc, melaporkan kemerosotan laba, menambahkan 4,7 %.
Indeks Stoxx 600 berfluktuasi berpindah ke minyak. Indeks tersebut naik 1,1 % dan turun 1,5 %.
Perlambatan di negara-negara berkembang merupakan ancaman besar bagi pemulihan di kawasan euro, Komisi Eropa mengatakan hari ini, karena memangkas proyeksi pertumbuhan di tahun 2016 untuk kawasan 19 negara dan memperingatkan tingkat inflasi akan jauh lebih lambat dari yang diharapkan. Gubernur Bank of England (BOE) Mark Carney dikutip pada kepedulian yang sama. Dalam pidato di Frankfurt, Mario Draghi mengatakan fakta bahwa melemahnya inflasi global tidak akan menghentikan Bank Sentral Eropa untuk menambahkan stimulus pada kawasan euro jika diperlukan.
Di antara saham lainnya yang bergerak pada pendapatan, laba ING Groep NV melonjak 8,9 % seiring laba kuartalan melebihi perkiraan. Laba AstraZeneca Plc anjlok 6,1 % setelah memperkirakan penurunan labanya dan penjualan untuk tahun ini. Saham Swisscom AG turun 2,9 % setelah laba bersih tahunan terjawab proyeksi. (knc)
Sumber : Bloomberg