Thursday, 11 February 2016

Saham Jepang Jatuh pasca Liburan seiring Lonjakan Yen di tengah Gejolak Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/2) - Saham jatuh di Tokyo sebagai ekuitas global terjun ke pasar beruang dan yen naik ke level tertinggi dalam 15 bulan.
Indeks Topix turun 1,8 persen ke level 1,242.40 pada pukul 9:01 pagi waktu Tokyo seiring perdagangan di Tokyo kembali dibuka pasca liburan. Indeks itu menuju kerugian mingguan sebesar 9,3 persen. Nikkei 225 Stock Average jatuh 2,2 persen ke level 15,368.71. Yen diperdagangkan pada level 112,42 per dolar setelah menyentuh level 110,99 pada hari Kamis, yang merupakan level terkuat sejak 31 Oktober 2014, saat Bank of Japan melonggarkan kebijakan. lonjakan mata uang itu mengintensifkan spekulasi BOJ mungkin akan campur tangan untuk menghentikan keuntungan yang mengancam untuk merusak hampir tiga tahun stimulus moneter. Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan hari Jumat pemerintah mengawasi pergerakan pasar dan akan mengambil tindakan yang diperlukan.
Penurunan global yang merupakan penurunan terpanjang untuk saham AS sejak September dan mengirim indeks Eropa ke titik terendah sejak 2013 bersama dengan MSCI All-Country World Index yang turun 20 persen dari rekor yang dicapai pada Mei, yang adalah definisi umum dari pasar beruang. Indeks ekuitas Jepang memasuki pasar beruang bulan lalu.
Yen menguat terhadap 16 rekan-rekan utama, mendorong BOJ untuk membuat "rate check " panggilan ke beberapa bank dengan pertanyaan implisit pada apakah mereka berencana untuk membeli lebih banyak yen, Sassan Ghahramani, kepala SGH Advisors Makro, mengatakan dalam sebuah catatan. BOJ tidak melakukan intervensi di pasar mata uang sejak 2011. Checking Rates kadang-kadang dimaksudkan untuk mengirim "tembakan peringatan yang kuat" untuk pasar bahwa intervensi mungkin segera dijalankan, Ghahramani menulis. (Sdm)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Turun Dengan Ekuiitas Global Karena Nasdaq 100 Pangkas Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/2) - Bursa saham AS jatuh, dengan Dow Jones Industrial Average jatuh lebih dari 250 poin, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa upaya bank sentral untuk mendukung pertumbuhan kehilangan potensi mereka.
Indeks Standard & Poor 500 memangkas kerugian dalam satu setengah jam terakhir dari perdagangan, setelah sebelumnya jatuh sebanyak 2,3 persen, sedangkan Indeks Nasdaq 100 menghapus sebagian besar penurunan. Perbankan memimpin pelemahan, dengan Citigroup Inc. dan Bank of America Corp. jatuh lebih dari 6,5 persen. Boeing Co. anjlok 6,8 persen setelah orang yang akrab dengan masalah ini mengatakan regulator sedang menyelidiki akuntansinya.
Indeks S&P 500 turun 1,2 persen menjadi 1,829.06 pada pukul 04:00 pagi di New York, memperpanjang penurunan untuk hari kelima, kehilangan beruntun terpanjang sejak September. Indeks acuan jatuh ke sekitar level 1.810 sebelum rebound. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 255,17 poin, atau 1,6 persen, ke 15,659.57, karena penurunan saham Boeing mengurangi 54 poin dari indeks.
Sinyal oleh bank sentral dari Eropa hingga Jepang bahwa stimulus tambahan telah di siapkan gagal untuk meredakan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonommi global akan terus melambat. Reli awal di saham AS menguap di jam terakhir perdagangan pada hari Rabu, karena spekulasi bahwa Federal Reserve akan menahan lagi dalam menaikkan suku bunga memberi jalan untuk kekhawatiran baru atas kekuatan ekonomi AS. Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan kepada Kongres kemarin bahwa gejolak pasar baru-baru ini mungkin membebani prospek untuk ekonomi jika terus berlanjut.
Indeks S&P 500 14 persen di bawah semua waktu tertinggi yang ditetapkan pada bulan Mei, mendekati level terendah dalam dua tahun. Indeks Komposit Nasdaq sekitar 18 persen di bawah rekor yang ditetapkan pada bulan Juli di tengah penurunan lebih dari 15 persen sepanjang tahun ini.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Turun ke Level Terendah Karena Berlanjutnya Kekhawatiran

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/2) - Bursa saham Eropa turun tajam pada hari Kamis, pelacakan eksodus pasar saham yang lebih luas, karena investor sekali lagi cemas atas pertumbuhan ekonomi global dan gejolak dalam harga minyak.
Indeks Stoxx Europe 600 merosot 3,7% ke 303,58, menandai penutupan terendah sejak September 2013.
Harga minyak mentah turun di bawah $ 27 per barel selama sesi perdagangan hari Kamis, tetapi telah memangkas kerugian untuk diperdagangkan turun 0,9% di $ 27,16 pada saat penutupan pasar Eropa.(frk)
Sumber: MarketWatch

Penurunan Saham Global Seret Ekuitas AS Seiring Saham Keuangan Memimpin Selloff

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/2) - Saham AS turun, dengan Indeks Dow Jones Industrial Average melemah lebih dari 300 poin seiring para investor menjauhi risiko di seluruh dunia di tengah kekhawatiran bahwa upaya bank sentral untuk mendukung pertumbuhan yang kehilangan potensinya.
Sektor Bank memimpin penurunan di awal perdagangan, dengan saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp jatuh lebih dari 6 %. Ekuitas memperpanjang kerugian seiring saham Boeing Co anjlok 10 % setelah orang yang mengetahui masalah ini mengatakan regulator sedang menyelidiki akuntansi. Saham Chevron Corp. merosot 2 % diiringi penurunan saham energi dan minyak.
Indeks Standard & Poor 500 turun 1,7 % ke level 1,821.22 pada pukul 12:28 siang waktu New York, menuju penurunan terpanjang sejak September lalu yang dapat memperpanjang penurunan untuk hari kelima. Indeks Nasdaq Composite melemah 1,1 % menuju penurunan sebesar 20 % dari rekornya yang ditetapkan pada bulan Juli. Indeks Dow kehilangan 334,03 poin atau 2,1 %, ke level 15,580.71, berada di jalur untuk level terendahnya sejak Februari 2014. Saham Boeing menurun 85 poin dari indeks. (knc)
Sumber : Bloomberg

GOLD MARKET UPDATE - 11FEB2016 MIDDAY

Wednesday, 10 February 2016

Pasar Dibuka pasca Liburan, Saham Berjangka Hong Kong Jatuh

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/2) - Indeks saham berjangka Hong Kong anjlok setelah libur tiga hari seiring gejolak yang semakin dalam pada ekuitas global di tengah kekhawatiran atas kekuatan ekonomi dunia.
Kontrak pada Indeks Hang Seng anjlok 5 persen pada pukul 09:20 pagi waktu Hong Kong. MSCI All-Country World Index turun 2,1 persen sejak pasar kota ditutup pekan lalu, sementara produsen energi mungkin turun setelah minyak mentah anjlok 11 persen selama liburan. Hang Seng China Enterprises Index berjangka anjlok 6,1 persen.
Indeks ekuitas acuan Hong Kong anjlok 12 persen tahun ini sampai Jumat di tengah kekhawatiran bahwa arus keluar modal, pasar properti yang merosot dan perlambatan ekonomi China akan merugikan pendapatan. Beberapa spekulan telah berspekulasi pada akhir dari pematokan mata uang terhadap dolar. Kerusuhan pada hari Selasa di distrik perbelanjaan Mong Kok mengancam untuk menghalangi pengunjung daratan dan memperburuk penurunan penjualan ritel, menurut UOB Kay Hian (Hong Kong) Ltd
Penurunan di minyak mentah dan kekhawatiran atas kredit yang dirasakan dari bank-bank Eropa telah memicu ketidakpastian atas kekuatan ekonomi dunia minggu ini. Minyak jatuh ke level $ 27,33 per barel di New York, dibandingkan dengan level $ 31,72 per barel pada penutupan pada 4Februari. Kyle Bass, manajer hedge fund yang berhasil bertaruh melawan hipotek selama krisis subprime, mengatakan sistem perbankan China mungkin merasakan kerugian lebih dari empat kali yang diderita oleh bank-bank AS selama krisis terakhir. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Reli Dalam Bursa AS Memudar Karena Merosotnya Saham Komoditas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/2) - Reli dalam saham-saham AS menguap di jam terakhir perdagangan karena spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga yang memberi jalan untuk kekhawatiran baru tentang kekuatan ekonomi Amerika. Dolar turun dan Treasury naik.
Indeks Standard & Poor 500 mencatatkan perdagangan yang volatile untuk hari kedua hampir di mana ia mulai, setelah indeks menghapus kenaikan yang melampaui 1,5 persen pada puncaknya. Ketua The Fed mengisyaratkan volatilitas pasar keuangan bisa menunda kenaikan suku bunga karena bank sentral menilai dampak gejolak pada pertumbuhan domestik. Imbal hasil obligasi dengan tenor sepuluh tahun merosot ke 1,70 persen setelah lelang menarik imbal hasil terendah sejak 2012. Dolar turun ke level terendah sejak November dan minyak mentah jatuh ke level terendah tiga minggu.
Kesaksian Yellen didepan Kongres tidak sedikit untuk meredakan volatilitas pasar, karena gubernur bank sentral mengatakan The Fed masih mengharapkan untuk menaikkan suku bunga secara bertahap sementara membuat jelas bahwa gejolak pasar terus mengubah perkiraan. Yellen menyoroti ketidakpastian atas laju pertumbuhan ekonomi China dan kegaduhan terkait komoditas, kekhawatiran bahwa telah mengguncang pasar keuangan sepanjang tahun dan dua kali mendorong saham-saham global ke jurang bear market.
Pasar goyah awal pekan ini karena Deutsche Bank memicu kekhawatiran kredit bank Eropa yang melemah karena kegaduhan dalam minyak membuat minyak mentah berada di bawah $ 28 per barel. Sementara bank sentral dari Jepang hingga Eropa telah mengisyaratkan stimulus tambahan telah siap, volatilitas pasar telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pernyataan Yellen bahwa gejolak telah membayangi pertumbuhan global menambahkan ke kecemasan.
Indeks S&P 500 sedikit berubah pada pukul 04:00 sore di New York setelah naik sebanyak 1,5 persen. Dow Jones turun 0,6 persen karena para pemegang saham Disney mengabaikan seperempat rekor penjualan dan pendapatan di dan terfokus pada lesunya keuntungan di jaringan olahraga ESPN. Saham perbankan turun tajam di jam terakhir perdagangan karena bergesernya sentimen.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Rebound, Hentikan Penurunan Selama 7 hari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/2) - Pasar saham Eropa rebound dari level 2 tahun terendah pada Rabu ini, seiring para investor mengambil saham yang turun selama aksi jual pada tujuh sesi terakhir.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,9 % menjadi berakhir pada level 315,19, setelah penutupan hari Selasa berada di level terendahnya sejak Oktober 2013. Itu mengakhiri penurunan beruntun yang dipicu oleh kekhawatiran tentang merosotnya harga minyak dan melambatnya pertumbuhan global.
Indeks DAX Jerman naik 1,6 % ke level 9,017.29, sementara Indeks CAC 40 Perancis menguat 1,6 % ke level 4,061.20. Indeks FTSE U.K. 100 meningkat 0,7 % ke level 5,672.30.
Indeks acuan sedikit bergerak di perdagangan sore hari setelah Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengakui risiko penurunan ekonomi, sebagian besar berasal dari ketidakpastian di China. (knc)
Sumber : Market Watch

Dolar Turun Ke 15-Bulan Terendah vs Yen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/2) - Dolar membalikkan keuntungan Rabu pagi untuk di perdagangkan lebih rendah terhadap euro dan yen setelah Ketua Federal Reserve Janet Yellen menyampaikan pernyataan tentang keadaan ekonomi dan kebijakan moneter dihadapan House Financial Services Committee.
Dolar diperdagangkan di 113,60 yen di akhir perdagangan hari Rabu di New York setelah menyentuh 15-bulan terendah di level 113,35 yen. Sebagai perbandingan, dolar diperdagangkan di 114,79 yen di akhir perdagangan Selasa. Euro diperdagangkan di $ 1,1269, dibandingkan dengan $ 1,1289 di akhir Selasa. Sementara pound diperdagangkan pada $ 1,4530, dibandingkan dengan $ 1,4461 Selasa.
Indeks ICE dolar AS yang merupakan ukuran kekuatan dolar terhadap sekeranjang enam mata uang rivalnya, turun 0,1% di level 95,9580.(frk)
Sumber: MarketWatch

Reli Emas Terhenti, Menetap Dekati Level $ 1.200

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/2) - Reli emas terhenti seiring menurunnya permintaan selama Tahun Baru Imlek China dan para investor berhenti sejenak di tengah alami kenaikan terbesar dalam lebih dari tiga dekade terakhir.
Pembelian emas di China, yang termasuk pembeli emas terbanyak dalam lebih dari seperempat dari permintaan emas, karena merosotnya permintaan dari toko untuk setidaknya satu minggu liburan. Federal Reserve masih mengharapkan untuk menaikkan suku bunga AS secara bertahap, bahkan saat gejolak pasar bisa mengubah kebijakan tersebut bahwa para pembuat kebijakan telah memperkirakan untuk tahun 2016, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan dalam kesaksian kongres hari Rabu.
Emas adalah salah satu yang mengalami kinerja terbaik di Indeks Commodity Bloomberg pada tahun 2016 seiring kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dipicu oleh gejolak ekuitas pasar dan mendorong permintaan untuk aset haven. Bullion berjangka naik untuk lima sesi berturut-turut sampai hari Selasa, didorong oleh spekulasi The Fed yang akan menunda pengetatan kebijakan moneter tahun ini. Sebuah tanda-tanda bahwa rally kemungkinan akan berlebihan, ukuran momentum harga naik ke level tertinggi sejak tahun 2012.
Emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,3 % untuk menetap di level $ 1,194.60 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York. Logam ini telah menguat sebesar 13 % sepanjang tahun 2016, dan terhenti untuk awal tahun terbaik dalam setahun sejak tahun 1980.
Bullion akan bergerak menurun pada bulan ini karena merosotnya pembelian konsumen di China yang sebelumnya melonjak menjelang dimulainya Tahun Baru Imlek, menurut 8 dari 12 analis yang disurvei oleh Bloomberg. Harga buliion akan menyentuh level $ 1.100, menurut perkiraan rata-rata dari 7 analis. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 9 February 2016

Saham AS Turun, Indeks Nasdaq Composite Dekati Bear Market

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/2) - Saham AS turun, dengan Indeks Standard & Poor 500 dekati level terendahnya sejak April 2014 sedangkan Indeks Nasdaq Composite lebih dekat ke pasar bearish, di tengah pelemahan saham energi dan teknologi.
Pasar ekuitas sedang berusaha untuk stabil setelah Indeks Nasdaq Composite yang mengalami aksi jual selama 2 hari sejak Agustus lalu, dan penurunan di awal perdagangan hari Selasa sebesar 1 % dari pasar bearish. Pelemahan dalam saham teknologi, konsumen, perawatan kesehatan dan perusahaan industri mengirim saham-saham tersebut berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang sesi. Perusahaan bahan baku alami rally di tengah pelemahan dolar, sementara saham energi merosot diikuti harga minyak.
Indeks S&P 500 turun 0,1 % ke level 1,852.36 pada pukul 04:00 sore waktu New York, setelah sebelumnya menghapus kerugian awal sebesar 1 % dan menguat sebanyak 0,8 %. Indeks Nasdaq Composite melemah 0,4 % setelah berayun antara keuntungan dan kerugian. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa AS Berfluktuasi Dengan S&P 500 Dekati 22 Bulan Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/2) - Bursa saham AS berfluktuasi, dengan indeks Standard & Poor 500 mendekati level terendah sejak April 2014, karena saham-saham energi mengalami pelemahan sementara perusahaan industri dan bahan baku menghapus penurunan sebelumnya.
Pasar ekuitas sedang berusaha untuk kembali stabil setelah aksi jual dalam Indeks Nasdaq Composite terpuruk selama dua hari sejak Agustus dan penurunan awal pada hari Selasa membawanya hanya 1 persen dari bear market. Saham-saham teknologi sedikit berubah setelah menghapus penurunan 1,2 persen, sedangkan perusahaan bahan baku dan industri naik di tengah melemahnya dolar. Chevron Corp. kehilangan 2,6 persen untuk laju penurunan dalam sektor energi sementara perbankan berjuang untuk naik.
Indeks S&P 500 turun 0,3 persen menjadi 1,848.76 pada pukul 12:10 siang di New York, setelah menghapus penurunan pembukaan sebesar 1 persen. Indeks Nasdaq Composite tergelincir 0,2 persen, setelah meluncur antara keuntungan dan kerugian. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 52,67 poin, atau 0,3 persen, ke 15,974.38.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Ditutup Melemah Ke Level Terendah Sejak 2013

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/2) - Saham Eropa turun untuk hari ketujuh dan indeks yang mengukur bank merosot ke level terendahnya sejak 2012 lalu seiring penguatan pada ekuitas global yang dipicu oleh kekhawatiran investor atas pemulihan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tanda-tanda mereda.
Eurobank Ergasias SA Yunani memimpin pemberi pinjaman yang lebih rendah, anjlok sebesar 12 % karena biaya asuransi utang keuangan meningkat di tengah kekhawatiran mengenai apakah bank cukup kuat untuk mengatasi penurunan. Saham Credit Suisse Group AG turun 8,4 % setelah Swiss National Bank (SNB) mengatakan bisa mengurangi tingkat suku bunga deposito negatif lebih lanjut. Saham Deutsche Bank AG membalikkan keuntungan, jatuh 4,3 % ke level terendahnya setidaknya sejak tahun 1992 silam bahkan seiring meyakinkan investor bahwa ia memiliki cukup uang untuk membayar utang-utangnya.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,6 % ke level 309,39 pada penutupan perdagangan, level terendahnya sejak Oktober 2013 lalu, mengirimnya ke wilayah "oversold". Volume saham yang diperdagangkan adalah 52 % lebih tinggi dari rata-rata30-hari. Alat pengukur yang melacak saham naik ke level tertinggi dalam 3 minggu terakhir dan telah melonjak 53 % pada tahun ini. Indeks ASE Yunani merosot ke level terendah setidaknya sejak tahun 1989.
Anjloknya ekuitas global dalam perdagangan volatile di tengah kekhawatiran investor atas kemerosotan harga minyak, pendapatan dan kekuatan ekonomi AS dan China, dengan Indeks MSCI All-Country World mendekati pasar bearish. Indeks Stoxx 600 sekarang diperdagangkan sebesar 13,6 kali estimasi laba, sekitar 22 % di bawah rekornya pada April 2015. (knc)
Sumber : Bloomberg

Minyak Brent Merosot Tajam Dalam 5 Bulan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/2) - Minyak mentah merosot tajam dalam 5 bulan terakhir di London seiring volatilitas harga naik ke level 7 tahun tertinggi dan Goldman Sachs Group Inc memperingatkan perubahan yang lebih luas akan datang.
Brent berjangka turun 7,8 % karena ekuitas global mendekati bear market. Volatilitas diatur menuju "lonjakan" seiring harga berusaha untuk pulih, yang bisa menyeret minyak di bawah level $ 20 per barel, kata Goldman Sachs. Indeks Volatilitas Minyak Mentah CBOE, yang mengukur ekspektasi perubahan harga, naik setinggi 73,52, hampir ke level tertinggi sejak 2009 silam. Surplus minyak dunia akan lebih besar pada semester pertama tahun ini melebihi perkiraan sebelumnya, menurut Badan Energi Internasional .
Minyak turun sekitar 25 % di New York pada tahun ini terkait spekulasi melimpahnya pasokan global akan bertahan di tengah prospek peningkatan ekspor dari Iran setelah penghapusan sanksi dan kelebihan pasokan minyak mentah AS. Kontrak turun ke level 12 tahun terendah dari level $ 26,19 di bulan Januari. Persediaan minyak mentah AS meningkat di atas 500 juta barel ke level tertinggi sejak tahun 1930 di pekan yang berakhir 29 Januari.
Brent untuk pengiriman April turun $ 2,56 ke level $ 30,32 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 1 September lalu. Minyak mentah acuan Eropa ditutup dengan premi 58 sen untuk minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April.
WTI untuk pengiriman Maret merosot $ 1,75 untuk menetap di level $ 27,94 per barel di New York Mercantile Exchange. Itu penutupan terendah sejak 20 Januari lalu, total volume yang diperdagangkan adalah 58 % lebih tinggi dari rata-rata100-hari. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Menguat Sejak 2011 Karena Penurunan Dalam Ekuitas dan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/2) - Emas untuk pengiriman cepat mengalami rebound, menuju reli terpanjang dalam lebih dari empat tahun, akibat guncangan dalam pasar ekuitas dan penurunan dolar mendorong permintaan untuk logam sebagai aset alternatif.
Saham-saham AS melemah, dengan indeks Standard & Poor 500 dekat dengan level terendah sejak April 2014, karena saham-saham energi memperpanjang kerugian. Dolar jatuh untuk hari kedua berturut-turut terhadap sekeranjang 10 mata uang. Bullion, yang mencapai $ 1.200 per ons pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak Juni, turun sebanyak 0,3 persen sebelumnya setelah Goldman Sachs Group Inc memprediksi kenaikan baru-baru tidak akan bertahan.
Emas telah naik 12 persen pada tahun 2016 dalam awalan terbaik sejak 1980, karena meningkatnya kekhawatiran atas dorongan permintaan pertumbuhan ekonomi global untuk aset haven dan memacu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda menaikkan suku bunga AS tahun ini. Ketua The Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk tampil di hadapan Komite Majelis Jasa Keuangan AS pada hari Rabu, dan akan berbicara kepada Komite Senat Perbankan di hari berikutnya.
Emas untuk pengiriman segera naik 0,2 persen menjadi $ 1,191.43 per ons pada pukul 02:50 siang di New York. Logam menuju gain kedelapan beruntun, reli terpanjang sejak Juli 2011. Kontrak emas untuk pengiriman April naik 0,1 persen untuk menetap di $ 1,198.60 di Comex New York, yang merupakan kenaikan kelima berturut-turut.(frk)
Sumber: Bloomberg

GOLD MARKET UPDATE - 09FEB2016 MIDDAY

Monday, 8 February 2016

GOLD MARKET UPDATE - 09FEB2016 MORNING

Saham Asia Jatuh Imbas Safe Haven seiring Ketakutan Sektor Perbankan Menyala

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/2) - Pasar saham Asia berada di zonba merah pada hari Selasa menyusul kekhawatiran stabilitas menempatkan api neyalan untuk saham bank Eropa dan mengirim investor untuk membeli satu satunya aset teraman dari aset safe haven.
Seiring rasa takut yang berhasil mengalahkan rasa lapar, imbal hasil jangka panjang utang U.S Treasury mencapai posisi terendah satu tahun seiring kenaikan pada harga obligasi, yen melonjak ke poisi puncak 15-bulan dan emas mencapai level tertinggi sejak Juni.
Lonjakan yen menumpuk tekanan pada Jepang Nikkei N225 yang tenggelam 3,4 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,8 persen, dan akan lebih rendah apabila hari ini bukan hari libur di banyak negara Asia. (sdm)
Sumber: reuters

Saham Jepang Jatuh Ditengah Selloff Ekuitas Global, Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/2) - Saham Jepang jatuh di tengah aksi jual pada ekuitas global dan imbas dari penguatan yen ke level tertinggi terhadap dolar dalam lebih dari satu tahun, merusak prospek keuntungan bagi eksportir nasional.
Indeks Topix turun 2 persen ke level 1,352.86 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, dengan semua dari 33 kelompok industri meraih penurunan, yang dipimpin oleh saham ekspedisi dan saham energi. Nikkei 225 Stock Average kehilangan 2 persen ke level 16,667.72. Yen diperdagangkan pada level 115,55 per dolar setelah penutupan hari Senin di bawah level kunci 116 untuk pertama kalinya sejak November 2014. Saham jatuh di AS dan Eropa di tengah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.
Mata uang Jepang telah menguat terhadap dolar meskipun divergen kebijakan suku bunga yang diambil oleh masing-masing bank sentral negara, dengan Bank of Japan bulan lalu memperkenalkan suku bunga negatif sementara Federal Reserve pada bulan Desember menaikkan biaya pinjaman dan mengisyaratkan kenaikan selanjutnya tahun ini. Perlambatan pertumbuhan global mengurangi kembali ekspektasi pedagang untuk setidaknya satu kenaikan suku bunga AS tahun ini menjadi 30 persen, turun dari 93 persen pada akhir 2015.
E-Mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,3 persen. Indeks ekuitas dasar ini tenggelam 1,4 persen pada hari Senin seiring aksi jual kedua berturut-turut yang mendorong saham bank ke level terendah sejak 2013 dan meninggalkan Nasdaq Composite Index mendekati pasar beruang. Ekuitas memangkas penurunan rebound akhir sesi yang diberikan oleh keuntungan di saham energi. Stoxx Europe 600 Index merosot 3,5 persen menyusul penurunan saham Yunani ke posisi terendah sejak tahun 1990. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Yen Menguat, Lewati 115 per Dollar untuk Pertama Kalinya Sejak 2014

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/2) - Yen menguat melewati level 115 per dolar untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, memperoleh keuntungan dari aset haven seiring kekhawatiran tentang ketahanan pertumbuhan global, mendorong pedagang untuk memangkas spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.
Mata uang Jepang, yang naik pada saat terjadi gejolak berkat surplus current account nasional, naik terhadap semua 16 mata uang utama seiring saham di indeks Topix memperpanjang penurunan dan yield 10-tahun nasional jatuh ke titik nol untuk pertama kalinya. Volatilitas nilai tukar melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2013 mendorong investor untuk meninggalkan spekulasi pada mata uang berimbal hasil lebih tinggi yang didanai di negara di mana biaya dana rendah, termasuk Jepang dan Eropa. Dolar Australia merosot ke level dua pekan terhadap yen.
Yen menguat 0,6 persen ke level 115,19 per dolar pada pukul 10:21 pagi waktu Tokyo Selasa, dan menyentuh level 114,87, yang merupakan leve; tertinggi sejak November 2014. Yen naik 0,4 persen ke level 129,16 per euro. Dolar turun 0,2 persen ke level $ 1,1211 per euro. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Minyak Naik pasca Jatuh di bawah $ 30 Sebelum Data Cadangan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/2) - Minyak naik sebelum data mingguan cadangan AS, menghentikan penurunan beruntun tiga hari yang telah mendorong harga untuk ditutup di bawah $ 30 per barel.
Futures naik sebanyak 2,1 persen di New York setelah turun 3,9 persen pada hari Senin. Stok mungkin brtambah 3,2 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Energy Information Administration Rabu nanti. Amerika Utara pengebor minyak dan gas alam akan perlu untuk memotong 30 persen tambahan dari anggaran modal mereka untuk menyeimbangkan pengeluaran bahkan apabila minyak mentah naik ke level $ 40 per barel, menurut sebuah analisis oleh IHS Inc.
Minyak masih turun sekitar 18 persen tahun ini menyusuk spekulasi surplus stok global akan bertahan di tengah prospek peningkatan ekspor dari Iran setelah penghapusan sanksi internasional dan meluapnya stok minyak mentah AS. Pengebor AS tidak mengoperasikan anjungan mereka sejak April pekan lalu seiring naiknya stok minyak AS di atas 500 juta barel ke level tertinggi sejak 1930.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret naik sebanyak 61 sen ke level $ 30,30 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 30,16 pada pukul 08:45 pagi waktu Hong Kong. Kontrak turun $ 1,20 ke level $ 29,69 pada hari Senin, dan pertama kalinya kontrak ditutup di bawah $ 30 sejak 2Februari. Total volume perdagangan yakni sekitar 65 persen di bawah 100-hari rata-rata. Harga jatuh 30 persen tahun lalu.
Brent untuk pengiriman April turun $ 1,18, atau 3,5 persen, ke level $ 32,88 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange, Senin. Minyak mentah patokan Eropa ini mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 1,24 untuk WTI bulan April. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Permintaan Haven Naik, Emas di Atas Level $1,200 untuk Pertama Kali Sejak Juni

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/2) - Emas melonjak di atas level $ 1.200 per ounce untuk pertama kalinya sejak Juni, memperpanjang rally yang membuat logam kuning ini menjadi komoditas yang berkinerja terbaik tahun ini, seiring gejolak saham global dorong permintaan haven.
Bullion untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,4 persen ke level $ 1,193.53, dan diperdagangkan di level $ 1,191.02 pada pukul 8:16 pagi waktu Singapura, menurut harga publik Bloomberg. Pada hari Senin, logam melonjak ke level $ 1,200.97, yang merupakan level tertinggi sejak 22 Juni, seiring reli di saham produsen.
Emas naik 12 persen tahun ini di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi global kehilangan tenaga, dengan penurunan pada ekuitas global dan investor memangkas spekulasi pada suku bunga AS yang lebih tinggi. Saham Asia jatuh pada hari Selasa menyusul penurunan dalam ekuitas AS yang mendorong indeks Standard & Poor 500 ke level penutupan terendah 22-bulan.
Perlambatan global telah meningkatkan spekulasi bahwa pertumbuhan AS akan cukup sesuai untuk memaksa para pembuat kebijakan Federal Reserve untuk menunggu lebih lama sebelum kembali menaikkan suku bunga. Prospek penundaan ini telah mengirim dolar ke level yang lebih rendah dan memberi logam tenaga baru sebagai investasi alternatif. kepemilikan bullion dalam produk yang diperdagangkan di bursa telah naik selama 15 hari berturut-turut, jangka terpanjang sejak September 2012, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sejak awal tahun ini, investor menambahkan $ 2.6 miliar untuk dana yang diperdagangkan di bursa AS terkait dengan logam mulia, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Itu diikuti penarikan $ 2,7 miliar pada tahun 2015, saat emas membukukan kerugian tahunan ketiga. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 7 February 2016

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Turun Masih Tertekan Kekenyangan Pasokan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/2) -  Harga minyak mentah berada dalam perdagangan sideways dan ditutup turun pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (06/02), dengan adanya tarik menarik berita spekulasi tentang kemungkinan kesepakatan pemotongan pasokan antara produsen minyak dengan dengan kekhawatiran tentang kelebihan pasokan yang meningkat.
Setelah perdagangan seminggu volatil ini, banyak yang menantikan pertemuan hari Minggu antara Menteri Perminyakan Venezuela Eulogio Del Pino dan rekannya Saudi Arabia, Ali al-Naimi di Riyadh, setelah diskusi Del Pino dengan para menteri Qatar dan Oman pekan ini.
Venezuela mencoba untuk menggalang dukungan untuk aksi bersama antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak untuk meningkatkan harga, pertemuan hari Minggu terlihat “membuat atau jeda” untuk kesepakatan mungkin, kata Tim Evans, spesialis energi berjangka di Citi Futures .
Investor juga menimbang serangkaian indikator yang saling bertentangan pada hari Jumat karena dolar pulih setelah merosot selama dua hari terakhir sementara investor terus khawatir tentang tumbuh kelebihan pasokan, dengan persediaan AS mencapai rekor tertinggi pekan lalu di tengah kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi global.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate ditutup turun 83 sen, atau 0,1 persen, pada $ 30,89 per barel, setelah menyentuh sesi tinggi $ 32,45. Minyak mentah WTI terakhir diperdagangkan turun 87 sen pada $ 30,85 per barel.
Harga minyak mentah AS turun lebih dari 8 persen pada pekan ini setelah dua minggu berturut-turut naik.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan global Brent turun 40 sen, atau 1,2 persen pada $ 34,06 per barel, setelah diperdagangkan antara $ 35,14 dan $ 33,81 per barel. Minyak mentah Brent terakhir diperdagangkan turun 44 sen pada $ 34,02.
Harga sebentar berbalik positif setelah data menunjukkan perusahaan-perusahaan energi AS pekan ini memotong kilang minyak mereka di pekan ketujuh penurunan, ke tingkat terendah dalam hampir enam tahun.
Jumlah rig di ladang minyak AS terus menurun, turun 31 untuk total 467 pada minggu sebelumnya, menurut Baker Hughes. Pada saat ini tahun lalu, AS pengebor memiliki 1.140 rig.
Dalam sebuah tanda bahwa harga rendah memiliki dampak terbatas pada produksi, hanya sekitar 100.000 barel per hari produksi minyak global telah ditutup sampai saat ini – sekitar 0,1 persen dari produksi global – kelompok riset industri Wood Mackenzie, mengatakan pada Jumat.
Morgan Stanley memperingatkan pada hari Jumat bahwa rebalancing di pasar minyak mungkin tidak terjadi sampai pertengahan 2017.
Karena pasar mencoba untuk menyeimbangkan diri, kemungkinan akan menyebabkan volatilitas lebih lanjut karena investor menutup posisi yang berlebihan, ABN Amro mengatakan dalam sebuah catatan.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas Akhir Pekan Naik Merespon Data Tenaga Kerja AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/2) - Harga Emas naik ke level tertinggi tiga bulan pada penutupan perdagangan volatile Sabtu dinihari (06/02), merespon laporan pekerjaan AS yang mixed,  mendorong investor untuk mempertimbangkan kembali prospek kenaikan suku bunga AS tahun ini, menempatkan emas di jalur untuk kinerja terkuat mingguan di lebih dari satu tahun.
Pertumbuhan pekerjaan di AS melambat tajam bulan lalu, sebagai tanda terbaru dari melemahnya ekonomi di tengah pasar keuangan global yang bergejolak, keuntungan perusahaan lebih rendah dan sektor manufaktur dalam negeri yang melemah. Sedangkan tingkat pengangguran, turun tipis menjadi 4,9% bulan lalu, terendah sejak Februari 2008.
Harga emas spot naik 0,7 persen pada $ 1,163.50 per ons, sementara harga emas AS untuk pengiriman April ditutup naik 20 sen pada $ 1,157.70 per ons.
Sebagai komoditas safe haven, emas dalam mata uang dolar menjadi kurang menarik jika suku bunga AS meningkat.
Dengan terjadi perlambatan ekonomi global telah mengangkat minat beli emas, sehingga emas berada di antara aset kinerja terbaik sejak awal 2016 dengan kenaikan sebesar hampir 10 persen.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, exchange-traded fund emas terbesar di dunia, naik menjadi 22,3 juta ons pada hari Kamis, tertinggi sejak akhir Oktober.
Harga logam mulia lainnya mixed. Harga perak spot naik 0,7 persen pada $ 14,97 per ons, masih mendekati kenaikan tiga bulan pada  Kamis di posisi $ 14,91 per ons dan telah memperoleh kenaikan 4 persen minggu ini. Harga Platinum turun 0,03 persen pada $ 907,50 per ons, sedangkan harga paladium turun 2,2 persen menjadi $ 500,92 per ons.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi AS yaitu Fed Labor Market Conditions Index Januari yang diperkirakan berada pada posisi 2.6, turun dari hasil sebelumnya pada 2.9.
Dengan liburnya pasar Tiongkok dan beberapa pasar utama Asia memperingati Tahun Baru Imlek,  maka diperkirakan perdagangan emas akan akan berada dalam perdagangan tipis

Sumber : Vibiznews

Bursa Wall Street Akhir Pekan Tergerus Penurunan Sektor Teknologi dan Data Mixed Tenaga Kerja

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/2) - Bursa Wall Street AS ditutup melemah tajam pada penutupan perdagangan Sabtu dinihari (06/02) tertekan penurunan besar dalam saham teknologi dan data ketenagakerjaan AS yang mixed menimbulkan kekhawatiran Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Ketiga indeks utama dibuka sedikit lebih rendah, dengan indeks Dow Jones sebentar mencoba untuk naik, tapi ditutup 211 poin lebih rendah. Saham McDonald dan Home Depot menjadi pemberat pada indeks.
Indeks S & P 500 ditutup turun 1,85 persen, dengan sektor teknologi informasi turun lebih dari 3,35 persen.
Indeks Nasdaq turun 3,25 persen, dengan saham Apple dan iShares Nasdaq Bioteknologi ETF (IBB) masing-masing turun 2,67 persen dan 3,19 persen. Juga saham Amazon dan Facebook memberatkan indeks, yang ditutup turun masing-masing 6,36 persen dan 5,81 persen.
Saham LinkedIn juga merosot 43,63 persen setelah membukukan hasil lemah pada kuartalan mereka.
Investor juga mencerna data tenaga kerja AS yang mixed. Pertumbuhan pekerjaan di AS melambat tajam bulan lalu, sebagai tanda terbaru dari melemahnya ekonomi di tengah pasar keuangan global yang bergejolak, keuntungan perusahaan lebih rendah dan sektor manufaktur dalam negeri yang melemah. Sedangkan tingkat pengangguran, turun tipis menjadi 4,9% bulan lalu, terendah sejak Februari 2008.
Laporan pekerjaan mengangkat kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lain, kata Arne Espe, manajer portofolio senior di USAA Investments.
Data ekonomi AS baru-baru ini telah mixed, ditambah dengan penurunan harga minyak, telah memberikan kontribusi meningkatnya kekhawatiran resesi.
Namun, glassdoor Kepala Ekonom Andrew Chamberlain mengatakan “jika kita akan ke resesi, hal pertama yang akan dilakukan perusahaan adalah menghentikan perekrutan.” Namun tidak terbukti karena tercatat bahwa jumlah lowongan kerja masih tinggi.
Sementara dalam data ekonomi lainnya, defisit perdagangan AS membengkak pada bulan Desember di tengah dolar yang meningkat dan permintaan global yang lemah.
Investor juga terus melihat pada harga minyak. Harga minyak mentah AS diperdagangkan sideways pada Jumat, sebelum berakhir turun di $ 30,89 per barel, turun 2,6 persen, atau 83 sen. Jumalh rig minyak AS turun 31 minggu ini dan mencapai 467, menurut data dari Baker Hughes.
Capital Group Phoa mengatakan penurunan harga minyak adalah salah satu faktor utama yang mendorong volatilitas pasar baru-baru.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 211,75 poin, atau 1,29 persen, pada 16,204.8, dengan saham Nike sebagai penurun terbesar dan saham Merck yang naik tertinggi.
Indeks S & P 500 berakhir turun 35.40 poin, atau 1,85 persen, ke 1,880.05, dengan sektor teknologi informasi memimpin delapan sektor yang lebih rendah dan sektor utilitas dan telekomunikasi yang naik.
Indeks Nasdaq berakhir turun 146,41 poin, atau 3,25 persen, di 4,363.14.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi AS yaitu Fed Labor Market Conditions Index Januari yang diperkirakan berada pada posisi 2.6, turun dari hasil sebelumnya pada 2.9.

Sumber : Vibiznews

Bursa Eropa Akhir Pekan Tertekan Pelemahan Data Tenaga Kerja AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/2) - Bursa Eropa ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (05/02) setelah data pekerjaan AS terbaru menunjukkan perlambatan pada bulan Januari.
Pertumbuhan pekerjaan di AS melambat tajam bulan lalu, sebagai tanda terbaru dari melemahnya ekonomi di tengah pasar keuangan global yang bergejolak, keuntungan perusahaan lebih rendah dan sektor manufaktur dalam negeri yang melemah. Sedangkan tingkat pengangguran, turun tipis menjadi 4,9% bulan lalu, terendah sejak Februari 2008.
Indeks Pan-Eropa STOXX 600 berakhir sekitar 0,9 persen lebih rendah, dengan semua bursa utama di wilayah negatif karena investor mencerna data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks FTSE 100 ditutup pada posisi 5.848,06, turun -50,70 poin atau -0,86%
Indeks DAX ditutup pada posisi 9.286,23, turun -107,13 poin atau -1,14%
Indeks CAC 40 ditutup pada posisi 4.200,67, turun -27,86 poin atau -0,66%
Indeks IBEX 35 ditutup pada posisi 8.499,50, naik 31,40 poin atau 0,37%
Pada perdagangan saham, saham Anglo American berakhir naik tajam, ditutup naik lebih dari 10 persen karena harga logam rebound sedikit. Sesama penambang Lonmin juga melihat keuntungan yang kuat.
Di sisi pendapatan, ArcelorMittal mengumumkan akan meluncurkan peningkatan modal $ 3 miliar setelah rugi bersih kuartal keempat melebar dari tahun lalu di tengah penurunan harga baja, membuat saham turun lebih dari 5 persen.
Sementara itu, produsen truk Volvo melaporkan laba operasi dan penjualan yang meleset dari ekspektasi analis dan memotong prospek untuk pengiriman truk berat di Amerika Utara dan Brasil. Namun, saham perusahaan Swedia ditutup sekitar 1,9 persen lebih tinggi.
Sektor otomotif tampil baik di awal perdagangan menyusul kabar baik dari sektor ini. Daimler mengatakan bahwa penjualan Mercedes-Benz Cina pada bulan Januari naik 52 persen secara tahunan.
Perusahaan pembuat ban Finlandia Nokian Tyres melaporkan laba kuartal keempat yang lebih baik dari perkiraan mengirimkan saham ke wilayah positif, naik 11 persen.
Di sektor perbankan, Bank Perancis, BNP Paribas melaporkan laba bersih kuartal keempat merosot 51,7 persen menjadi € 665 juta dan mengumumkan rencana untuk memotong biaya di divisi perbankan investasi. Investor mengambil berita positif dengan saham berakhir sekitar 1,5 persen lebih tinggi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan memperhatikan pergerakan harga minyak mentah dan bursa Wall Street, mengingat liburnya sebagian besar bursa-bursa utama Asia memperingati Tahun Baru Imlek. Naik turunnya harag minyak mentah dan bursa Wall Street akan mempengaruhi pergerakan bursa Eropa.
Sumber : Vibiznews

Menanti Reli Harga Emas di Tahun Monyet Api

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/2) - Mengawali tahun baru 2016, harga emas telah naik tujuh persen. Lalu melihat kondisi itu, sejumlah investor mempertanyakan apakah emas dapat melaju di tahun baru China yang jatuh pada Senin (8/2/2016).

Berdasarkan data penjualan terbaru dari U.K's minta, reli harga emas dapat terjadi. Libur tahun China cenderung mendorong permintaan emas meningkat.

Royal Mint mengumumkan kalau, penjualan koin emas dan perak dalam rangka tahun baru China 2016 telah laku terjual.

"Untuk pertama kali, Royal Mint's ,menjual habis koin untuk peringatan tahun baru China 2016 yang merupakan koleksi Lunar Shengxiao. Ini tanda bisnis yang terus berkembang, seperti keterangan tertulis Mint, yang dikutip dari Kitco, Senin pekan ini.

Sejak awal tahun ini, harga emas telah dapat melompat ke level tertinggi. Hal itu terjadi lantaran investor mencari investasi relatif aman mengingat bursa saham dan minyak cenderung tertekan. Ekonomi China melambat juga menjadi kekhawatiran pelaku pasar.

Harga emas berjangka pun telah naik US$ 1,5 untuk pengiriman April ke level US$ 1.159 per ounce. Reli harga emas tak terduga ini telah mendorong permintaan ritel lebih tinggi dengan pelaku pasar mengharapkan reli lebih lanjut.

Dengan perayaan tahun baru China diharapkan dapat mendukung harga emas. Apalagi perayaan setiap tahun itu, masyarakat China akan bertukar hadiah dan uang dalam amplop sehingga mendukung permintaan emas.

Permintaan emas pun belum akan memudar dalam waktu dekat. Mengingat investor terus mencari aset investasi aman dan bank sentral China meningkatkan cadangan emas. Data menunjukkan konsumsi emas China naik 3,7 persen menjadi 985,9 ton pada 2015.

UK Capital Economic juga mencatat kalau bank sentral China menambahkan cadangan emas menjadi 19 ton pada Desember 2015. Total pembelian emas mencapai 104 ton pada semester II 2015. Impor emas oleh China juga menunjukkan kenaikan pada Desember.

Demikian juga survei Thomson Reuters menunjukkan kalau pelaku pasar harap permintaan emas naik lima persen pada tahun ini. Konsumen China akan memainkan peran penting untuk meningkatkan permintaan emas. Hal itu mengingat banyak pihak prihatin dengan yuan jatuh, dan investor lebih mencari emas sebagai investasi aman.

Harga emas berakhir dengan catatan positif pada pekan lalu. Pergerakan harga emas pun akan dipengaruhi sejumlah sentimen pada pekan ini.

Sentimen itu mulai dari gerak dolar Amerika Serikat (AS) dan pernyataan pimpinan bank sentral AS Janet Yellen soal suku bunga. Sentimen tersebut berpotensi menaikkan harga emas.

Pada pekan lalu, harga emas naik lebih dari 3,6 persen. Harga emas ditutup lebih tinggi dalam tiga minggu berturut-turut. Dolar AS melemah dan meningkatnya kekhawatiran ekonomi global telah mempengaruhi laju harga emas sepekan.

Dalam survei yang dilakukan kitco dengan jumlah partisipasi sekitar 1.417 orang, sebagian besar menyatakan kalau harga emas dapat menguat pada pekan ini.

Dari 1.417 orang yang disurvei,sekitar 1.213 peserta atau 86 persen memprediksi harga emas positif. Sementara itu, sekitar 134 orang atau 9 persen meramal harga emas akan tertekan. Sedangkan 70 orang akan netral.

Sebagian besar analis pun memprediksi, harga emas dapat menguat dalam jangka pendek. Akan tetapi, ada koreksi di sejumlah titik pada pekan ini. Hal itu mengingat aksi ambil untung tak dapat dihindari.

"Saya prediksi harga emas dan perak dapat menguat, tetapi emas mungkin alami hambatan di kisaran US$ 1.160," ujar Bob Tebbutt, Analis Armour Risk Asset Management.

Sedangkan, Direktur Walsh Trading Sean Lusk mengatakan, harga emas dapat sentuh US$ 1.175 dalam jangka pendek. Ia pun merekomendasikan jual pada level harga itu.

Pada pekan ini juga cenderung minim rilis data ekonomi yang mempengaruhi harga emas. Analis memperkirakan pergerakan dolar AS dan kebijakan moneter bank sentral AS jadi perhatian pelaku pasar. (Ahm/Gdn)


Sumber : Liputan6