BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/11) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali
mengalami koreksi pada perdagangan saham hari ini. Pasalnya, tak ada
tenaga pendorong yang kuat untuk mengerek indeks saham.
"Masih
akan melemah, tidak ada sentimen positif untuk mengangkat market
kembali," kata Analis PT First Asia Capital David Sutyanto , Jakarta, Rabu (5/11/2014).
David memaparkan, kali ini pemodal cenderung wait and see untuk belanja saham. Pasalnya, mereka masih menelaah laporan keuangan para emiten.
Di samping itu, kepastian waktu dan nominal kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) juga menjadi pertimbangan lain para investor
membenamkan modalnya. "Harga minyak juga terus turun jadi concern
mereka," imbuhnya.
Pada perdagangan kali ini, David memperkirakan IHSG bergerak pada level support 5.020 dan resistance di level 5.100.
Untuk
akumulasi saham, dia memilih PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT
Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever
Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Tbk
(LSIP).
Sementara itu, Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza
Priyambada menuturkan, IHSG akan berada di rentang support 5.055-5.078
dan resistance 5.098-5.112 pada Rabu pekan ini.
Laju IHSG gagal mendekati target resistance 5.096-5.115 dan sempat
berada di support 5.055-5.075. Laju IHSG bergerak turun masih terdapat
daya beli untuk menahan pelemahan yang terjadi.
Menurut Reza, IHSG membutuhkan konfirmasi sentimen untuk dapat
bergerak naik. Sentimen rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia
dan sentimen global diharapkan membawa angin segar untuk gerak IHSG.
Pada perdagangan saham Selasa 4 November 2014 IHSG ditutup melemah 14,57 poin atau 0,29 persen ke level 5.070,94.
Sumber : Liputan6