BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/11) - Yen berada di dekat level terendahnya dalam tujuh tahun terakhir jelang rilis data ekonomi Jepang, dengan pemimpin negara G
20 berjanji untuk mendorong pertumbuhan di tengah kekhawatiran atas
perlambatan global. Dolar Selandia Baru melonjak sementara minyak mentah
naik.
Mata
uang Jepang turun sebesar 0,3 persen ke level 116,63 per dolar pukul
8:45 pagi di Tokyo, melemah untuk hari ketiga, sementara indeks Nikkei
225 Stock Average berjangka naik di pre-market Osaka. Kiwi naik sebesar
0,4 persen pasca penjualan ritel naik lebih dari yang diproyeksikan.
Minyak di New York dan London stabil setelah melonjak lebih dari 2
persen pada jumat kemarin. IndeksStandard & Poor 500 berjangka turun
sebesar 0,1 persen seiring turunnya harga emas. Indeks S&P/ASX 200
Australia turun 0,1 persen, dipimpin oleh saham utilitas.
Perekonomian
di Jepang, terbesar kedua Asia, mungkin kembali bertumbuh pada kuartal
ketiga, analis yang disurvei oleh Bloomberg mengatakan, pasca kontraksi
terbesar sejak 2009 dalam tiga bulan terakhir sampai Juni. Para pemimpin
negara anggota G-20, pada pertemuan yang di adakan di Australia pada
akhir pekan lalu, sepakat untuk mengambil langkah-langkah yang akan
meningkatkan perekonomian mereka dengan kolektif senilai $2 triliun pada
tahun 2018 mendatang. China mengatakan pada 15 November kemarin melihat
bahwa ada peningkatan terbesar dalam kredit macet sejak kuartal
terakhir tahun 2005, sementara link perdagangan saham antara Shanghai
dan Hong Kong dibuka hari ini. (izr)
Sumber: Bloomberg