Harga emas LLG pada pekan lalu terpantau
masih dapat ditutup menguat meskipun telah lesu sejak perdagangan pada
pekan sebelumnya. Penguatan harga emas LLG pada pekan lalu dipicu oleh
anjloknya nilai USD dan juga kondisi geopolitik global yang belum
stabil. Namun, harga emas juga mulai tergerus pada akhir pekan lalu
akibat adanya indikasi perekonomian Tiongkok dan juga AS yang mulai
terlihat kondusif.
Pergerakan harga emas LLG pada pekan lalu
terpantau tidak stabil meskipun masih dapat ditutup menguat tipis
secara agregat sepekan. Harga emas yang sebelumnya telah lesu secara
teknikal akibat peningkatan tajam pasca konflik Irak, pada pekan lalu
mengalami fluktuasi cukup signifikan akibat banyaknya faktor fundamental
penggerak harga emas. Namun secara garis besar, emas pada pekan lalu
masih dapat ditutup menguat akibat konflik global di Irak dan juga
Ukraina yang masih menjadi perhatian global.
Pada awal perdagangan pekan lalu, emas
langsung naik signifikan pada hari pertama perdagangan. Harga emas LLG
terdorong naik signifikan akibat perkembangan konflik Irak dan juga
Ukraina-Rusia. Konflik Irak yang memanas pada saat tersebut imbas posisi
pasukan Irak yang siap melancarkan serangan ke ISIS menjadi salah satu
indikator pemicu meningkatnya harga emas.
Selain itu, kembali memanasnya konflik
Ukraina-Rusia pasca kembali terjadinya pertempuran antara tentara
Ukraina dengan gerakan Pro-separatis Rusia di kawasan Rusia juga turut
menyita banyak perhatian global.
Diluar faktor geopolitik, harga emas LLG
juga terangkat oleh anjloknya nilai USD yang membuat lesunya pergerakan
harga emas sebelumnya secara teknikal mulai mendapat dorongan menguat
dari aksi beli.
Pasca lonjakan harga signifikan pada hari
pertama perdagangan pekan lalu, pergerakan emas terpantau berlanjut
dalam kondisi flat akibat aksi tunggu sentimen dari perekonomian AS.
Pergerakan harga emas, relatif tidak mengalami perubahan signifikan
dalam hari kedua dan ketiga perdagangan pekan lalu meskipun kondisi
geopolitik global masih belum stabil.
Namun, pasca rilis data perekonomian AS
yang terpantau berada dalam kondisi kondusif dengan peningkatan
pembukaan lapangan kerja hingga 288.000 dan tingkat pengangguran
berhasil ditekan ke level 6,1% membuat harga emas langsung anjlok. Harga
emas anjlok akibat perekonomian AS telah terindikasi kuat berada dalam
posisi yang baik.
Walaupun demikian, pelemahan harga emas
hanya dapat bertahan dalam 1 hari perdagangan akibat liburnya Bursa AS
di hari terakhir perdagangan untuk memperingati Independence Day. Dampak
dari liburnya Bursa AS, faktor sentimen dari pergerakan mixed pada
perdagangan akhir pekan di Zona Eropa, berhasil memicu harga emas untuk
kembali menguat tipis akhir pekan lalu.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas
LLG terpantau ditutup menguat secara agregat sepekan. Harga emas LLG
naik tipis 0,35% secara agregat sepekan ke tingkat harga $1.320,6/t oz
atau menguat $4,65/t oz.
Sedangkan pada perdagangan emas berjangka
di Bursa Comex, harga emas berjangka juga terpantau ditutup menguat
tipis pekan lalu. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014
naik 0,05% ke tingkat harga $1.320,6 atau menguat $0,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas akan sangat dipengaruhi oleh keputusan
rapat FOMC pada pekan ini. Namun, kondisi geopolitik global yang belum
stabil dapat mendoronga harga emas untuk kembali menguat. Terkait
pergerakan harga emas pada pekan ini, range normal diprediksi akan
berada di kisaran $1.295-$1.346 pada emas LLG dan $1.296-$1.347 pada
emas berjangka kontrak Agustus 2014.
Sumber : Vibiznews