BESTPROFIT FUTURES (15/07) - Perkiraan rata-rata pada kuartal kedua
turun menjadi 3 persen, menurut survei yang dikeluarkan Jumat oleh
National Association for Business Economics.
Ekonom Amerika
mengubah drastis perkiraan pertumbuhan untuk kuartal April-Juni dan
2014, kendati tetap optimis ekonomi akan membaik dari kuartal pertama
yang buruk.
Perkiraan rata-rata pada kuartal kedua turun menjadi 3
persen, menurut survei yang dikeluarkan Jumat oleh National Association
for Business Economics. Angka ini turun dari 3.5 persen pada survei
Juni.
Pertumbuhan 2014 secara keseluruhan hanya akan sebesar 1.6
persen, begitu perkiraan mereka, yaitu jauh dibawah perkiraan sebelumnya
sebesar 2.5 persen. Jika tepat, maka pertumbuhan tahun ini akan menjadi
yang paling lemah sejak Resesi Besar.
Perkiraan 2014 yang rendah
ini, sebagian besar mencerminkan dampak kontraksi pada kuartal pertama.
Ekonomi menyusut 2.9 persen per tahun, yang merupakan penurunan
terbesar dalam lima tahun terakhir ini. Penurunan ini akan sangat
mempengaruhi ekonomi tahun ini, walaupun pertumbuhan tetap pada tingkat 3
persen atau lebih, yang diperkirakan sebagian besar ekonom.
Para
ekonomi menurunkan perkiraan untuk kwartal kedua terutama karena
mengharapkan tingkat konsumsi yang sedang saja. Mereka sekarang
mengharapkan konsumsi tumbuh hanya 2.3 persen per tahun pada kwartal
kedua, yaitu turun dari perkiraan 2.9 persen pada Juni.
Konsumsi
meningkat hanya 1 persen pada kwartal pertama, sebuah kenaikan terendah
dalam empat tahun terakhir, pertanda bahwa konsumen masih enggan
berbelanja dengan bebas.
Faktor lain yang mempengaruhi kwartal
pertama adalah: penurunan tajam ekspor yang memperlebar defisit
perdagangan nasional yang merupakan separuh kontraksi yang terjadi.
Ekspor mulai membaik pada Mei dan perdagangan sepertinya tidak menjadi
beban yang besar pada kuartal kedua.
Namun survei yang dilakukan
lembaga NABE menyatakan bahwa ekonom berharap ekspor naik hanya 2.5
persen tahun ini, yaitu turun dari perkiraan Juni sebesar 3 persen.
Angka yang lebih lemah ini mencerminkan ekonomi yang buruk di Eropa dan
pertumbuhan yang melambat di China.
Meski ada penurunan dalam
perkiraan, survei ini mengatakan bahwa ekonom sepertinya optimis untuk
sisa tahun ini. Para analis menyatakan bahwa penurunan pada kwartal
pertama disebabkan faktor-faktor yang bersifat sementara, seperti musim
dingin yang buruk dan sangat lambatnya pengadaan persediaan. Apabila
bisnis lambat dalam pengadaan persediaan, maka hal ini akan memperlambat
permintaan barang manufaktur dan mengurangi produksi.
Jack
Kleinhenz, presiden asosiasi dan kepala ekonom pada National Retail
Federation, mengatakan bahwa data ekonomi terakhir lainnya, terutama
mengenai penerimaan pekerjaan, adalah positif. Pemberi kerja telah
merekrut rata-rata 230,000 pekerja per bulan tahun ini, yang merupakan
salah satu indikasi terbaik sejak resesi.
Selain itu, konsumen
lebih percaya diri dan pemotongan belanja pemerintah serta kenaikan
pajak juga menjadi faktor yang mengurangi beban pertumbuhan. Pada 2013,
pajak Social Security jatuh tempo dan pemerintah mengurangi belanja.
Dampak secara menyeluruh ini, memperlambat pertumbuhan sebesar 1.5 poin,
demikian perkiraan para ekonom.
``Banyak faktor fundamental yang mendukung pertumbuhan,'' kata Kleinhenz.
Hasilnya,
ke 50 ekonom yang menanggapi survei ini melihat bahwa risiko
terjadinya resesi tahun ini, adalah rendah. Enam puluh persen mengatakan
kemungkinan terjadinya resesi adalah dibawah 10 persen, dan lebih dari
90 persen mengatakan kemungkinannya dibawah 25 persen.
Sumber : VOA