BESTPROFIT FUTURES (16/07) - Bursa Saham AS melemah akibat komentar
dari Federal Reserve yang menyatakan bahwa beberapa sektor mengalami
valuasi tinggi sehingga membayangi rilis laba perbankan yang melampaui
dari perkiraan sebelumnya. Sementara obligasi Treasuri AS stagnan dan
dollar naik setelah Ketua Janet Yellen menyatakan dihadapan para
parlemen bahwa stimulus masih diperlukan.
Indeks Standard &
Poor™s 500 melemah 0.2% pukul 4 sore waktu New York. Indeks Russell 2000
turun 1% setelah laporan Federal Reserve menyatakan bahwa valuasi
beberapa saham bioteknologi dan media sosial œsecara substansi turun.
JPMorgan Chase & Co. dan Goldman Sachs Group Inc. naik 1.3% setelah
merilis labanya yang melampui dari perkiraan sebelumnya. Minyak mentah
AS turun di bawah level $100 per barel untuk pertama kalinya sejak Mei
lalu. Imbal hasil obligasi Treasuri AS dengan tenor 10 tahun berada pada
level 2.55, mendekati level terendah dalam 6 pekan terakhir. Dollar
catat gain terhadap mayoritas mata uang lainnya dan emas turun.
Bank
sentral harus memberikan stimulus akibat masih adanya œkekurangan yang
signifikan pada pasar tenaga kerja dan inflasi masih berada dibawah
target Federal Reserve, menurut Yellen pada pernyataannya jelang
Kongres. Data penjualan ritel Juni lalu yang dirilis hari ini
menunjukkan kenaikan, yang diperkirakan telah membantu ekonomi AS
rebound pada kuartal ke-2. JPMorgan Chase menyatakan bahwa laba kuartal
ke-2 melampaui dari perkiraan sebelumnya dan Goldman Sachs merilis
kenaikan yang mengejutkan pada labanya. (bgs)
Sumber : Bloomberg