Tuesday 9 September 2014

Pasca Reshuffle Kabinet, Optimisme Dan Dukungan Terhadap Abe Mulai Berdatangan

Dukungan terhadap Perdana Menteri Shinzo Abe dari jajaran kabinet yang telah Ia reshuffle kembali berdatangan. Dukungan yang diberikan kepada Abe ini menunjukkan optimisme masyarakat dan para pelaku pasar atas pertumbuhan ekonomi dibawah masa pemerintahan Abe jika dibandingkan pendahulunya.
Dampak positif perombakan kabinet Jepang ini  juga terlihat akibat menteri kesehatan dan tenaga kerja baru terpilih Yasuhisa Shiozaki (63) tampaknya diterima pasar Jepang. Menteri ini diketahui akan berusaha meningkatkan dana pensiun sehingga kesejahteraan masyarakat Jepang akan lebih baik lagi.
Di lain pihak dengan adanya peningkatan dana pensiun berarti peningkatan aliran dana akan semakin banyak ke pasar modal dan pasar uang untuk diputarkan agar berkembang lebih banyak lagi.
Dalam jajaran kabinetnya yang baru ini, Abe menunjuk lima wanita di antara para anggota kabinet, hal ini dilakukan Abe dalam rangka mempromosikan peran wanita di masyarakat, dimana hal ini merupakan tantangan yang cukup besar bagi kabinetnya. Abe menyiratkan ia akan secara aktif mempromosikan pemberdayaan wanita yang menjadi pilar bagi strategi pertumbuhan ekonominya.
Sekilas jika kita kembali ke belakang, selama masa pemerintahan Abe, biaya untuk melindungi default utang pemerintah tercatat merosot 34 basis poin, dimana ini adalah posisi terendahnya sejak Oktober 2008 lalu. Selama masa kepemimpinan Abe juga risiko obligasi turun 46 basis poin, penurunan ini merupakan dua kali lipat dari penurunan pendahulunya, Yoshihiko Noda.
Saat ini Abe dipandang perlu mempertahankan pelemahan yen untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini, ditengah terhadap kebijakan apa yang selanjutnya diterapkan ke depannya apakah pelonggaran fiskal atau pelonggaran moneter dengan deregulasi. Saat ini perekonomian Jepang diprediksi dapat kembali menuju ke arah deflasi, ditambah lagi karena populasi Jepang yang menua cukup tinggi sehingga hasil akhir apakah Abenomics akan sukses atau justru berakhir stagflasi masih belum dapat dipastikan.
Dukungan untuk Abe naik dalam tiga jajak pendapat media di Jepang yang diterbitkan. Saham Jepang juga mengalami kenaikan sehigga dalam 3 hari berturut-turut ini Jepang telah meraup keuntungan. Setelah sempat menelan kekecewaan dalam perekonomiannya paska dinaikkannya pajak penjualan April lalu, maka diharapkan kabinet yang baru saja terbentuk minggu lalu ini dapat menopang pemulihan ekonomi Jepang.
Tadashi Matsukawa, salah seorang kepala investasi pendapatan tetap di PineBridge Investasi Jepang Co, mengatakan bahwa keberhasilan Abe akan tergantung pada kemampuannya dalam melakukan reformasi struktural. Dan masih terlalu dini untuk menilai kinerja kabinet baru Abe ini. Harus dipahami bahwa saat ini Jepang tengah menghadapi masalah yang cukup mendesak yaitu melejitnya jumlah penduduk tua (penduduk non produktif), sehingga reformasi struktural untuk merevitalisasi perekonomian menjadi sangat penting.
Populasi penduduk produktif di Jepang kembali menyusut memasuki tahun ke-7 berturut-turut. Salah satu kebijakan kontroversial yang diambil Abe beberapa bulan lalu untuk mengatasi hal ini adalah dengan menaikkan pajak penjualan hingga 8 persen dari 5 persen pada April lalu untuk membantu meningkatnya biaya kesejahteraan dan mengantisipasi memburuknya beban utang yang sudah dua kali ukuran ekonomi Jepang.
Namun demikian saat ini para investor dan masyarakat di Jepang sendiri masih dihadapkan dengan ketidakpastian kebijakan moneter kedepannya apakah pajak penjualan kembali akan dinaikkan lagi atau tidak di akhir tahun ini.

Sumber : Vibiznews