BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/2) - Dolar
jatuh tajam dalam hampir lima bulan terakhir pasca sebuah laporan
menunjukkan penjualan ritel turun lebih dari perkiraan, keraguan pada
laju pertumbuhan ekonomi AS, yang telah menjadi salah satu dari beberapa
titik terang dalam ekonomi global.
The
Fed sedang mempertimbangkan kapan harus menaikkan suku bunga di tengah
gelombang pelonggaran global yang telah dilakukan lebih dari 10 bank
sentral yang menambah stimulus tahun ini dalam upaya untuk mendorong
pertumbuhan. Bank sentral Swedia baru-baru ini kembali melakukan
pelonggaran kuantitatif, mengirimkan krona ke level terlemah sejak April
2009 lalu.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg tergelincir 1 persen ke level 1,163.11 pukul
05:00 di New York, penurunan terbesar sejak 18 September lalu,
berdasarkan data pada 2004, ditutup pada level tertinggi sepanjang masa
pada Rabu kemarin.
Dolar
tergelincir 1,1 persen ke level 119,11 yen dan 0,6 persen ke level
$1,1403 per euro. Yen menguat pasca laporan bahwa Bank of Japan pembuat
kebijakan mengaggap pelonggaran lebih lanjut yang kontraproduktif. (izr)
Sumber: Bloomberg