BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/2) - Ekonomi
Jepang berkembang kurang dari perkiraan ekonom pada kuartal keempat,
menggarisbawahi kesulitan dalam memicu pertumbuhan sementara gain dalam
ekspor tertahan oleh pelemahan dalam permintaan di rumah tangga.
Produk
domestik bruto Jepanng tumbuh pada 2,2% untuk tahunan dalam tiga bulan
yang berakhir pada 31 Desember yang lalu, Kantor Kabinet mengatakan pada
hari Senin di Tokyo. Proyeksi rata-rata analis yang disurvei oleh
Bloomberg News untuk peningkatan sebesar 3,7%. Nominal PDB, yang
disesuaikan untuk perubahan harga, naik 4,5% untuk tahunan dari kuartal
sebelumnya.
Lemahnya rebound menunjukkan
tantangan bagi Perdana Menteri, Shinzo Abe untuk menghidupkan kembali
ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut dari stagnasi dalam dua dekade
terakhir. Upah naik dan peningkatan belanja konsumen cenderung penting
tahun ini untuk memacu kegiatan di luar sektor ekspor, di mana pelemahan
yen telah memberikan kontribusi terhadap lonjakan keuntungan pada
perusahaan seperti Toyota Motor Corp.
"Sementara
ekonomi Jepang keluar dari resesi, sulit untuk meramalkan pemulihan
yang kuat dalam beberapa bulan ke depan," Hiroaki Muto, ekonom dari
Sumitomo Mitsui Asset Management Co, mengatakan sebelum data dirilis.
"Permintaan domestik mungkin tidak akan mendapatkan banyak momentum."
Mata
uang Jepang telah melemah sekitar 28% terhadap dolar sejak Abe
mengambil alih kekuasaan pada Desember 2012 silam, membantu meningkatkan
pendapatan eksportir. Penurunan yen juga meningkatkan biaya impor dan
melemahkan sentimen konsumen.
Produk
domestik bruto mengalami kontraksi sebesar 6,7% pada kuartal kedua dan
anjlok di revisi 2,3% dalam tiga bulan berikut setelah pemerintah
menaikkan pajak penjualan pada bulan April yang lalu untuk membantu
mengekang beban utang terberat di dunia.(frk)
Sumber : Bloomberg