BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/2) - Minyak
mentah naik untuk hari keempat dalam jangka waktu kenaikan
terpanjangnya sejak Agustus lalu sementara harga bensin naik di tengah
aksi mogok di kilang AS terhitung sebesar 10 % dari kapasitas bangsa.
Minyak mentah
berjangka naik sebesar 1,8 % di New York. Para pekerja serikat buruh di
United Steelworkers, yang merupakan karyawan di lebih dari 200 kilang
minyak, terminal, pipa dan pabrik kimia, mulai hari Minggu kemarin
melakukan aksi mogok di sejumlah 9 lokasi dan mengakibatkan 1 pabrik
ditutup sementara karena manajemen mengambil alih operasional.
Meningkatnya pasokan
AS telah memberikan kontribusi terhadap surplus global yang mendorong
harga minyak hampir 50 % lebih rendah sepanjang tahun lalu. Persediaan
minyak mentah di AS, yang termasuk konsumen terbesar dunia, mungkin
meningkat sebesar 3,75 juta barel pada pekan lalu, menurut survei
Bloomberg News sebelum laporan Energy Information Administration.
Minyak mentah West
Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Maret menguat 89 sen ke
level $ 50,46 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile
Exchange dan berada di level $ 50,05 pukul 11:15 pagi waktu Sydney.
Kontrak naik sebesar $ 1,33 ke level $ 49,57 pada hari Senin, yang
merupakan penutupan tertingginya sejak 5 Januari lalu. Volume semua
berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 30 % di bawah rata-rata
100-hari.
Minyak Brent untuk
pengiriman bulan Maret naik $ 1,76, atau 3,3 %, ke level $ 54,75 per
barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah
acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 5,18 dibandingkan
minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg