BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/2) - Harga emas pada akhir perdagangan Sabtu
dini hari lalu berhasil bertahan di teritori positif untuk dua sesi
berturut-turut (15/2). Harga logam mulia menghapuskan penurunan yang
sempat terjadi di awal pekan meskipun tetap ditutup dengan membukukan
penurunan mingguan untuk tiga minggu berturut-turut.
Harga emas bergerak naik selama dua sesi
terakhir pekan lalu ditopang oleh melemahnya nilai tukar dollar akibat
buruknya data ekonomi Amerika Serikat. Pelemahan nilai tukar dollar
membuat asset yang diperdagangkan dalam dollar – termasuk komoditas emas
– menjadi relative lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga
permintaannya meningkat.
Akan tetapi outlook bagi pergerakan
dollar AS masih cenderung menguat meskipun saat ini sedang terjadi rehat
terhadap rally-nya. Para pelaku pasar cukup yakin bahwa Fed akan mulai
menaikkan suku bunga acuannya tahun ini.
Harga emas berjangka Comex di New York
mengalami penutupan menguat sebesar 9 dollar pada posisi 1229 dollar per
barel. Hari Senin perdagangan di AS akan tutup untuk merayakan Hari
Presiden.
Harga emas spot terpantau tutup pada
posisi 1228,50 dollar. Harga emas mengalami kenaikan sebesar 6,9 dollar
atau 0,05 persen dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Hari Rabu
lalu harga sempat terpukul hingga mencapai posisi paling rendah dalam
satu bulan belakangan.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan harga emas spot LLG akan mengalami
pergerakan menguat lanjutan di sesi perdagangan Asia Senin besok. Untuk
jangka pendek indikator teknikal mulai mengarah ke pola bullish.
Untuk perdagangan selanjutnya harga
logam mulia diperkirakan akan menghadapi support di level 1218 dollar.
Resistance selanjutnya ada di 1205 dollar. Jika terjadi rebound harga
akan menemui resistance pada posisi 1236 dollar dan 1245 dollar.
Sumber : Vibiznews