BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/2) - Harga minyak mentah di akhir perdagangan
dini hari tadi mengalami penurunan lanjutan setelah dirilis data
pasokan minyak mentah dari Amerika Serikat (19/2). Harga minyak mentah
WTI dan Brent makin tergerus karena data pasokan minyak mentah dari
pemerintah AS menunjukkan bahwa level rekor tertinggi kembali dicapai.
Pasokan minyak mentah komersial di
Amerika Serikat mengalami peningkatan sebesar 7,7 juta barel di level
rekor tertinggi 425,64 juta barel untuk minggu yang berakhir tanggal 13
Februari lalu. Kenaikan mingguan pasokan minyak tersebut lebih tinggi
dibandingkan perkiraan analis yang berada di level 3,2 juta barel.
Pasokan bensin juga mengalami
peningkatan yang jauh melampaui ekspektasi. Pasokan bahan bakar tersebut
meningkat sebesar 485 ribu barel dibandingkan dengan 167 ribu barel
ekspektasi. Minyak distilasi mengalami penurunan sebesar 3,8 juta barel
sementara ekspektasi adalah terjadi penurunan sebesar 2,1 juta barel.
Harga minyak mentah berjangka jenis WTI
untuk kontrak Maret ditutup melemah sebesar 98 sen atau setara dengan 2
persen. Harga minyak mentah tersebut berakhir pada posisi 51,16 dollar
per barel. Harga minyak mentah WTI tersebut sempat mengalami penurunan
hingga ke posisi 49,15 dollar per barel malam tadi.
Harga minyak mentah Brent juga terpantau
melemah sebesar 33 sen dan ditutup pada posisi 60,17 dollar. Harga
sempat mengalami penurunan ke level terendah harian di posisi 57,80
dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak
paling aktif akan mengalami penurunan lanjutan. Di awal perdagangan hari
ini harga minyak mentah berusaha untuk melakukan rebound meskipun masih
terbatas karena pasar Asia sebagian masih liburan Imlek.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak
mentah WTI kontrak Maret diperkirakan akan mengalami level resistance di
53,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 54,50 dollar. Jika terjadi
pelemahan harga akan menemui support pada posisi 51,00 dollar dan 50,00
dollar.
Sumber : Vibiznews