BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/2) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan
penguatan secara teknikal pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini.
Sentimen suku bunga acuan/BI Rate turun 25 basis poin (bps) masih
mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha menuturkan,IHSG masih dapat
kembali menguat secara teknikal. IHSG akan bergerak di kisaran
5.360-5.410 pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Meski demikian,
menurut Reza, gerak IHSG itu juga tergantung dari sentimen The Federal
Reserve.
"Sentimen The Federal Reserve dan penyelesaian utang Yunani dan bank
sentral Eropa juga masih menjadi fokus perhatian pelaku pasar," ujar
Reza, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (20/2/2015).
Dari hasil rapat Bank sentral Amerika Serikat/The Federal Reserve
terakhir menunjukkan banyak pejabat The Fed yang ingin suku bunga rendah
tetap bertahan dalam waktu lama.
Sementara itu, dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan, indeks
saham akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. IHSG akan
berada di kisaran 5.350-5.450. Sedangkan rupiah akan melemah dengan
kisaran 12.772-12.875 per dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip laman Bloomberg, Direktur Ashmore Asset Management
Indonesia, Arief Wana mengatakan, suku bunga acuan/BI Rate turun akan
berdampak positif untuk pasar saham. Sektor saham bank, properti dan
barang konsumen dapat sentimen positif dari penurunan BI Rate. Bank
Indonesia (BI) menurunkan BI Rate 25 bps menjadi 7,5 persen pada Selasa
pekan ini.
Untuk rekomendasi saham, Reza memilih sejumlah saham yang dapat
diperhatikan pelaku pasar yaitu saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT
Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
"Rekomendasi beli untuk saham tersebut," kata Reza.
Sedangkan riset PT Bahana Securities memilih saham yang dapat
diperhatikan antara lain PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Jasa Marga
Tbk (JSMR), PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA), PT Bank Jabar Banten
Tbk (BJBR), dan PT Bank Jawa Timur Tbk (BJTM). (Ahm/)
Sumber : Liputan6