BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/5) - Dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan pasokan minyak Amerika Serikat (AS) menurun telah mendorong harga minyak acuan dunia menguat.
Harga minyak jenis Brent ditutup naik 85 sen menjadi US$ 66,69 per
barel. Harga minyak ini telah naik 21 persen pada April 2015. Sementara
itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) menguat US$ 1,05 menjadi
US$ 59,63. Harga minyak ini telah naik 25 persen sepanjang April 2015.
Kenaikan harga minyak dipicu dolar AS jatuh ke level terendah dalam
dua bulan ini sehingga membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata
uang lainnya.
Selain itu, meski persediaan minyak AS terus meningkat
selama berbulan-bulan tetapi mulai menurun dalam beberapa pekan
terakhir. Hal itu seiring produksi dalam negeri menurun.
Harga minyak baik Brent dan West Texas Intermediate (WTI) cenderung
menguat pada April 2015. Harga minyak masing-masing naik sekitar US$ 12.
Ini keuntungan terbaik sejak Mei 2009. Akan tetapi, sejumlah pihak
skeptis harga minyak terus reli.
Hal itu seiring pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal I 2015.
Ekonomi AS hanya tumbuh 0,2 persen. Ditambah Organisai Negara Pengekspor
Minyak (OPEC) juga tidak berniat untuk menurukan produksi minyak.
"Tampaknya kenaikan harga minyak ini sementara mengingat pasokan OPEC tak berhenti dan data ekonomi AS
yang variatif. Ini juga berpengaruh ke dolar," kata John Kilduff,
Partner New York Energy Hedge Fund Again Capital, seperti dikutip dari
laman Reuters, Jumat (1/5/2015).
(Ahm/)