BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/4) - Dolar
merosot tajam dalam 3 minggu terakhir setelah data penjualan ritel
mengalami kenaikan kurang dari perkiraan bulan lalu, memicu spekulasi
Federal Reserve tidak terburu-buru untuk memulai menaikkan suku bunga.
Dolar AS reli dalam 6
hari terakhir terhadap mata uang euro seiring rebound pada sektor
konsumen ditambahkan dengan pertumbuhan pekerjaan dibawah perkiraan yang
akan menimbulkan kekhawatiran terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi
karena cuaca ekstrim musim dingin. Kemarin, mata uang AS hampir
menyentuh level 12 tahun tertinggi terhadap 19 mata uang zona euro
seiring para investor menunggu waktu kenaikan suku bunga pertama The Fed
sejak tahun 2006 silam.
Indeks Spot Dollar
Bloomberg, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun
0,7 % ke level 1,119.30 pada pukul 02:14 siang waktu New York, mencapai
level penutupan terendahnya sejak 20 Maret lalu.
Mata uang AS melemah
sebesar 0,9 % ke level $ 1,0665 per euro. Menguat ke level $ 1,0458 pada
tanggal 16 Maret lalu, yang merupakan level tertingginya sejak Januari
2003. Mata uang AS merosot sebesar 0,7 % ke level 119,30 yen. (knc)
Sumber : Bloomberg