BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/4) - Tahun 2015 sudah melewati kuartal
pertamanya dan tidak sedikit emiten di bursa yang sudah merilis laporan
kuartalannya. Salah satu dari emiten tersebut yaitu PT Astra
International, Tbk (ASII). Sepanjang Januari-Maret 2015, laba bersih
ASII turun 15,46% secara year on year (yoy) menjadi 3,99
triliun. Hal tersebut dipengaruhi oleh menyusutnya pendapatan ASII
kuartal I sebesar 9,29% menjadi Rp 45,19 triliun lantaran kinerja anak
usaha bidang otomotif, agribisnis serta infrasktruktur, logistik dan
lainnya tidak begitu baik.
Faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi
dan perang diskon turut membuat penjualan otomotif Astra menjadi
merosot. Penjualan mobil Astra turun 21% menjadi 137.000 unit. Kondisi
ini berbuntut penurunan pangsa pasar menjadi kendaraan roda empat dari
53% menjadi 49%. Sementara itu, penjualan sepeda motor melorot sebesar
13% menjadi 1,1 juta unit namun pangsa pasar ini naik menjadi 68%.
Bisnis komponen otomotif memberikan kontribusi rendah akibat depresiasi
rupiah terhadap dolar AS.
Begitu pula dengan laba bersih divisi
manufaktur, logistik dan lainnya melempem sebesar 59% menjadi Rp 36
miliar. Penurunan tersebut diakibatkan oleh kerugian awal yang timbul
dari pengoperasian seksi 1 jalan tol Kertosono-Mojokerto.
Di sisi lain ASII tertolong performa
bisnis di sektor jasa keuangan. Laba bersih divisi ini meningkat 21
menjadi Rp 1,2 triliun. Beberapa anak usaha yang bergerak di sektor
tersebut antara lain PT Asuransi Astra Buana, PT Bank Permata, Tbk
(BNLI) dan PT Federal International Finance (FIF). Selain itu, sektor
alat berat dan divisi teknologi informasi yang masing-masing menyumbang
laba bersih sebesar Rp 983 miliar dan Rp 37 miliar turut menopang
kinerja ASII yang sedang tidak begitu baik.
Melihat kinerja keuangan hingga Maret
2015, pendapatan ASII menjadi Rp 45,18 triliun atau turun 10,27% dari
kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 49,82 triliun. Total aset
ASII hingga Maret 2015 mencapai Rp 244,14 triliun atau naik dari kuartal
I tahun lalu Rp 222,38 triliun.
ROA dan ROE ASII pada kuartal I 2015
mengalami penurunan dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu
dimana ROA ASII pada kuartal pertama tahun ini menjadi 2,43%,
dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar 3,16% dan ROE
pada kuartal pertama tahun ini menjadi 4,71% dibandingkan kuartal
pertama tahun sebelumnya sebesar 6,22%.
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham pada Selasa (28/4/2015), saham ASII turun pada level
7350 setelah pada penutupan sebelumnya berada pada level 7450 dan
bergerak pada kisaran 7250-7400 dengan volume perdagangan saham ASII
mencapai 185760 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat
sisi indikator teknikal, harga saham ASII terpantau mengalami tren
penguatan hingga mencapai level 8575 namun kemarin saham ASII terkoreksi
cukup tajam ke level 7450 akibat aksi profit taking. Indikator
Stochastic menunjukkan pergerakan ke area jenuh jual dan indikator ADX
menunjukkan garis –DI di atas garis +DI serta garis ADX yang menanjak
memperkirakan bahwa tren saham ASII akan cenderung downtrend secara
terbatas. Dengan kondisi teknikalnya, ASII masih akan bergerak secara
melemah terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakkan
ASII. Rekomendasi trading hingga akhir hari ini berada pada target
support di level 7283 hingga target resistence di level 7433.
Sumber : Vibiznews