BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/4) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperoyeksi bergerak mendatar pada
perdagangan saham selama sepekan. Hal itu disebabkan masih minim
sentimen pendorong indeks saham.
"Belum ada fundamental yang bagus," kata Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Dia mengatakan, perdagangan saham seharusnya relatif baik pada pekan
ini. Lantaran mendapat imbas dari Konferensi Asia Afrika (KAA) sehingga
diharapkan dapat menarik investor. Namun demikian, kenyataan pekan lalu
IHSG tak menunjukan pergerakan yang berarti. IHSG hanya naik 0,46 persen
pada pekan lalu dengan ditutup ke level 5.435,35 pada Jumat 24 April
2015.
"Harusnya KAA ada respons positif, mengenalkan investor," ujar dia.
Dia menambahkan, IHSG juga tak terlalu positif mengingat perdagangan
saham pada pekan ini yang relatif pendek. Perdagangan saham hanya
memanfaatkan empat hari kerja.
"Awal Mei libur, 1 Mei itu Jumat berarti posisinya 4 hari trading, paling sideways," tambah Oktavianus.
Pekan ini, Oktavianus memprediksi indeks saham bergerak pada level support 5.405-5.407. Kemudian resistance pada 5.464-5.484.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada
memperkirakan, IHSG berada pada level support 5.378-5.395 dan resistance
pada level 5.455-5.478. Saat ini, gerak indeks saham berharap pada
rilis data-data global.
Untuk Amerika Serikat sendiri, data yang bakal rilis pekan ini
seperti markit composite PMI, markit services PMI, home price index, CB
consumer, GDP growth rate, initial jobless claim.
"Kita harapkan adanya rilis data-data global yang dapat positif,
setidaknya dapat membuat adanya kenaikan lanjutan maupun menahan
pelemahan," ujar dia dalam ulasannya.
Untuk pilihan saham, Oktavianus merekomendasikan PT Astra
International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT
PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT
Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
(Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6