BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/4) - Harga minyak mentah dunia mencapai posisi tertingg di tahun ini pada
Kamis (30/4/2015) usai laporan jika kelebihan stok minyak akan mulai
berkurang.
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah berjangka AS
pada April berakhir naik hampir 23 persen dan Brent hampir 20 persen
lebih tinggi, yang merupakan keuntungan bulanan terbesar sejak Mei 2009
ketika ekonomi global mulai pulih dari krisis keuangan.
Akhirnya,
harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik US$ 1,52 menjadi US$
58,58 per barel, setelah mencapai posisi tertinggi di 2015 pada posisi
US$ 59,33 per barel.
Adapun harga minyak berjangka Brent patokan
yang lebih banyak digunakan, berakhir naik US$ 1,20 menjadi US$ 65,84
setelah mencapai posisi tertingginya tahun ini US$ 66,72 per barel.
Kenaikan dipicu data pemerintah menunjukkan persediaan pekan lalu
lebih kecil dari yang diperkirakan di seluruh Amerika Serikat juga
dibantu sentimen di mana beberapa pedagang merasa pasar mengabaikan
unsur-unsur seperti produksi yang lebih tinggi.
Harga minyak sudah mulai pulih di bulan ini karena aksi jual yang dimulai pada Juni tahun lalu.
Kenaikan
itu sebagian didorong gagasan kekenyangan pasokan yang menyebabkan
harga jatuh hingga setengahnya sejak musim panas lalu kemungkinan
berkurang dengan permintaan yang lebih tinggi proyeksi.
Data pemerintah menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS pekan
lalu naik dan mencapai rekor tertinggi untuk minggu ke-16. Tetapi stok
1,9 juta barel lebih kecil dari perkiraan 4,2 juta barel, menurut
American Petroleum Institute.
Stok minyak mentah di Cushing, titik pengiriman untuk minyak mentah
berjangka AS, turun 514.000 barel, penurunan pertama sejak November.
"Persediaan di Cushing itu akhirnya menarik ke bawah karena
permintaan kilang yang kuat, dan yang mendukung, karena akan
menghilangkan ketakutan tentang kapasitas penyimpanan operasional dapat
tercapai," kata John Kilduff, Mitra Again Capital LLC di New York. (Nrm)
Sumber : Liputan6